Bagaimana mengenal persona dalam penggalian informasi user?

Pengembang yang ingin mengembangkan produknya dengan tujuan komersial atau tidak yang ditujukan ke user, pastinya langkah pertama yang harus dilakukan adalah mengenal usernya seperti apa atau yang disebut dengan target produk. Untuk mengenal user, pengembang dapat menggunakan metode persona. Namun, bagaimana cara menggunakan metode tersebut?

Persona memungkinkan seluruh design dan development team untuk menjaga user story yang simpel. Tools ini menghasilkan produk yang lebih baik kepada user dan kemungkinan besar proyek akan berhasil.

Ada beberapa tipe persona yang digunakan dalam customer dan user focused business. Dua tipe ini sangat berguna untuk user experience designers, yaitu the proto-persona dan the user-persona.

The Proto-Persona
Persona ini dibuat ketika tidak ada sumber untuk dilakukannya penelitian user dan berdasarkan penelitian apapun yang didapat dari sumber lain, yang diperkirakan kepada siapa team bekerja. The proto-persona tidak terlalu berguna dibandingkan the user-person, tetapi lebih baik daripada tidak ada sama sekali.

The User-Persona
Persona ini adalah persona yang paling umum untuk digunakan oleh para user experience designer. Isinya adalah cerita singkat dari user’s goals, behaviours, dan pain points. The user-persona dibuat dengan user research.

Kedua tipe persona menceritakan apa yang dilakukan oleh orang tersebut, mengapa dilakukan oleh orang tersebut, dan apa yang diinginkan dari sebuah produk. Persona ada untuk mengkomunikasikan guideline dari apa yang seharusnya menjadi akhir dari user experience.

Sebuah user persona harus:

  1. Menjelaskan observasi dari penelitian
  2. Fokus pada sekarang dan tidak pada apa yang akan terjadi di masa yang akan datang.
  3. Realistis dan tidak menjunjung perilaku atau keinginan
  4. Membantu menetapkan dasar dari tugas user experience
  5. Persona juga harus membantu dalam pemahaman tentang user itu sendiri:

Isi dalam produk yang akan digunakan

  1. Perilaku user saat itu
  2. Sikap user pada umumnya
  3. Keinginan/kebutuhan dari produk yang didesain
  4. Kesulitan user untuk mengatasi situasi saat itu

Sumber : User Personas for Mobile Design and Development | IxDF