Bagaimana mengatasi resistensi bakteri?

bakteri

Kebalnya mikroorganisme terhadap antibiotik disebut dengan resistensi. Lalu bagaimana upaya mengatasi resistensi bakteri yang telah kebal terhadap antibiotik?

Upaya dalam mengatasi resistensi bakteri


Untuk mengatasi resistensi bakteri lebih lanjut, saat ini Center for Disease Control and Prevention, World Health Organization (WHO), dan berbagai organisasi profesional lain telah membangun koalisi dan tindakan untuk dapat meningkatkan perhatian publik mengenai masalah resistensi bakteri. Para praktisi kesehatan harus dapat memahami bahwa pemberian antibiotik yang tidak seusai indikasi, tidak adekuat, maupun terapi antibiotik yang lama dapat meningkatkan resistensi bakteri terhadap antibiotik. Oleh karena itu pemilihan antibiotik haruslah didasarkan pada prinsip yang jelas. Prinsip pemilihan antibiotik adalah:

  1. Lakukan pewarnaan Gram, kultur, dan tes sensitivitas sebelum memulai terapi antibiotik.
  2. Terapi empirik harus berdasarkan data epidemiologi setempat.
  3. Terapi definitif harus berdasarkan hasil kultur dan sensitivitas patogen penyebab. Pada kondisi dimana kultur tidak dapat dilakukan/tidak berhasil, terapi dilakukan berdasarkan patogen penyebab yang paling mungkin menurut data statistik dan epidemiologi.
  4. Pemilihan agen, dosis, cara pemberian dan durasi terapi antibiotik ditentukan oleh hal-hal berikut:
    • Aktivitas spektrum antibiotik tersebut terhadap patogen penyebab
    • Farmakokinetik obat
    • Faktor pejamu seperti usia, kehamilan, funsi ginjal dan hepar
    • Efek samping yang mungkin timbul pada pejamu atau fetus
  5. Terapi antimikroba yang dipilih harus yang paling efektif dan spesifik untuk melawan patogen penyebab, paling tidak toksik, dan paling tidak mahal. Lebih disukai penggunaan antibiotik spektrum sempit.
  6. Kombinasi antibiotik diindikasikan pada keadaan sebagai berikut:
    • Efek sinergistik, seperti pada kasus endokarditis bakterialis
    • Mencegah resistensi, seperti pada kasus TB
    • Memberi cakupan untuk beberapa patogen pada kasus infeksi campur
    • Memberi cakupan spektrum luas secara empiris pada pasien dengan infeksi yang berpotensial fatal sambil menunggu data bakterilogi.
  7. Drainase secara bedah wajib dilakukan untuk mengatasi abses.
  8. Terapi parenteral berdosis tinggi dan lama, penting pada penatalaksanaan Endokarditis Bakterialis, osteomielitis dan infeksi jaringan yang hampir mati.
  9. Terkadang perlu memindahkan/mencabut material asing untuk menyembuhkan infeksi sepeti pada katup prostetik atau implan.
3 Likes