Penyebab masuknya benda asing di konjungtiva, dapat dipicu kegiatan sehari-hari. Konjungtiva adalah bagian selaput bening yang melapisi bagian depan mata. Selain itu, benda asing juga dapat masuk hingga ke kornea. Yang dapat diketahui, ketika mata berkedip terasa mengganjal atau sakit. Juga dapat membuat mata merah, berair hingga terasa seperti ada pasir didalam mata.
Bagaimana mengatasi benda asing di mata (konjungtiva) ?
Benda asing di konjungtiva adalah benda yang dalam keadaan normal tidak dijumpai di konjungtiva dan dapat menyebabkan iritasi jaringan. Pada umumnya kelainan ini bersifat ringan, namun pada beberapa keadaan dapat berakibat serius terutama pada benda asing yang bersifat asam atau basa dan bila timbul infeksi sekunder.
Hasil Anamnesis (Subjective)
Keluhan
Pasien datang dengan keluhan adanya benda yang masuk ke dalam konjungtiva atau matanya. Gejala yang ditimbulkan berupa nyeri, mata merah dan berair, sensasi benda asing, dan fotofobia.
Faktor Risiko
Pekerja di bidang industri yang tidak memakai kacamata pelindung, seperti: pekerja gerinda, pekerja las, pemotong keramik, pekerja yang terkait dengan bahan-bahan kimia (asam-basa).
Hasil Pemeriksaan Fisik dan Penunjang Sederhana (Objective)
Pemeriksaan Fisik
Visus biasanya normal.
Ditemukan injeksi konjungtiva tarsal dan/atau bulbi.
Ditemukan benda asing pada konjungtiva tarsal superior dan/atau inferior dan/atau konjungtiva bulbi.
Pemeriksaan Penunjang Tidak diperlukan.
Penegakan Diagnostik (Assessment)
Diagnosis Klinis
Diagnosis ditegakkan melalui anamnesis dan pemeriksaan fisis.
Diagnosis banding
Konjungtivitis akut
Komplikasi
Ulkus kornea
Keratitis
Terjadi bila benda asing pada konjungtiva tarsal menggesek permukaan kornea dan menimbulkan infeksi sekunder. Reaksi inflamasi berat dapat terjadi jika benda asing merupakan zat kimia.
Penatalaksanaan Komprehensif (Plan)
Penatalaksanaan
Non-medikamentosa: Pengangkatan benda asing Berikut adalah cara yang dapat dilakukan:
Berikan tetes mata Tetrakain-HCl 2% sebanyak 1-2 tetes pada mata yang terkena benda asing.
Gunakan kaca pembesar (lup) dalam pengangkatan benda asing.
Angkat benda asing dengan menggunakan lidi kapas atau jarum suntik ukuran 23G.
Arah pengambilan benda asing dilakukan dari tengah ke tepi.
Oleskan lidi kapas yang dibubuhkan Povidon Iodin pada tempat bekas benda asing.
Medikamentosa
Antibiotik topikal (salep atau tetes mata), misalnya Kloramfenikol tetes mata, 1 tetes setiap 2 jam selama 2 hari
Konseling dan Edukasi
Memberitahu pasien agar tidak menggosok matanya agar tidak memperberat lesi.
Menggunakan alat/kacamata pelindung pada saat bekerja atau berkendara.
Menganjurkan pasien untuk kontrol bila keluhan bertambah berat setelah dilakukan tindakan, seperti mata bertambah merah, bengkak, atau disertai dengan penurunan visus.
Kriteria Rujukan
Bila terjadi penurunan visus
Bila benda asing tidak dapat dikeluarkan, misal: karena keterbatasan fasilitas
Peralatan
Lup
Lidi kapas
Jarum suntik 23G
Tetes mata Tetrakain HCl 0,5%
Povidon Iodin
Prognosis
Ad vitam : Bonam
Ad functionam : Bonam
Ad sanationam : Bonam
Referensi
Gondhowiardjo, T.D. Simanjuntak, G. Panduan Manajemen Klinis Perdami, 1th Ed. Jakarta: CV Ondo. 2006.
Sidarta, I. Ilmu Penyakit Mata. Edisi III. Cetakan V. Jakarta: Balai Penerbit FK UI. 2008.
Vaughan, D.G. Oftalmologi Umum. Ed 14. Cetakan I. Jakarta: Widya Medika. 2000.