Trauma adalah cedera atau luka secara fisik maupun emosional.
Trauma psikologis adalah jenis luka psikologis dan emosional yang terjadi.
Bagaimana mengatasi atau menyembuhkan trauma psikologis ?
Trauma adalah cedera atau luka secara fisik maupun emosional.
Trauma psikologis adalah jenis luka psikologis dan emosional yang terjadi.
Bagaimana mengatasi atau menyembuhkan trauma psikologis ?
Seseorang yang pernah mengalami sebuah peristiwa yang menyakitkan, seperti kehilangan seseorang yang sangat dicintai ataupun tertimpa sebuah bencana dapat menimbulkan trauma secara psikologis dan emosional. Perubahan drastis semacam ini dapat membuat seseorang menjadi trauma psikis dan biasnaya tidak aada jalan lain untuk mengatasi trauma tersebut selain dengan menghadapinya.
Untuk itu, berikut ini dipaparkan beberapa terapi yang bisa Anda terapkan untuk menghilangkan trauma pada seseorang:
EMDR atau Eye Movement Desensitization and Reprocessing, terapi ini menggabungkan elemen dari terapi kognitif behaviour dengan gerakan mata dan bentuk ritme lainnya serta stimulasi ke kiri dan ke kanan. Terapi ini dianggap sangat efektif untuk melepaskan memori traumatis supaya dapat dihadapi dan disingkirkan.
Terapi somatik dengan sensasi pada tubuh sebagai fokusnya yang berhasil saat energi ketakutan dapat dilepaskan dalam bentuk tubuh yang akan gemetaran, tangis, ataupun pelepasan fisik lainnya.
Terapi lainnya adalah kognitif behaviora yang membantu proses dan mengevaluasi pikiran dan perasaan mengenai trauma. Terapi tersebut tidak mengobati secara fisik sehingga ada baiknya untuk mengkombinasikan dengan du ajenis terapi sebelumnya.
Namun, bagi Anda yang memiliki teman atau saudara yang mengalami trauma tapi tidak mau menjalani terapi. Anda bisa mengambil beberapa langkah berikut yang dilakukan dengan kesabaran dan tanpa paksaan.
Jangan pernah mengisolasi diri dan usahakan untuk tetap memiliki interaksi dengan orang lain karena komunikasi akan mempercepat proses penyembuhan dari trauma.
Jangan menolak jika ada bantuan, baik itu dalam bentuk bantuan profesional maupun bantuan orang-orang terdekat.
Penderita trauma disarankan untuk tetap berpartisipasi dalam aktivitas sosial meski Anda tidak menginginkannya.
Cobalah untuk bergabung dalam kelompok pendukung yang berisikan orang-orang dengan pengalaman sama sehingga Anda tidak merasa sendirian.
Jadilah seorang sukarelawan untuk menggantikan perasaan tidak berdaya yang seringkali menemani para penderita trauma. Dengan menolong orang lain, Anda dapat kembali merasa kuat.
Lakukan aktivitas sehari-hari secara teratur.
Bagi tugas-tugas sehari-hari yang berat ke dalam tugas-tugas berskala lebih kecil dan dapat dikontrol agar lebih mudah diselesaikan dan memberikan Anda perasaan senang karena berhasil menyelesaikan sesuatu.
Temukan aktivitas yang dapat Anda kerjakan dan mengalihkan pikiran Anda dari trauma Anda.
Jangan menghindari perasaan yang Anda rasakan mengenai trauma Anda dan terimalah apa adanya sebagai bagian dari proses berduka Anda.
Selain beberapa tahapan penyembuhan, Anda pun perlu mendapatkan waktu tidur yang cukup, yaitu 7-9 jam per hari serta hindari konsumsi alkohol dan obat-obatan terlarang. Anda bisa melakukan olahraga secara teratur untuk membuat merasa lebih bahagia.
Sumber : Nationalgeographic
fenomena yang menyebabkan adanya trauma dapat melalui dari berbagai hal. salah satunya adalah di dalam dunia pendidkan terutama pada kalangan mahasiswa di kehidupan kampus. menurut Nurihsan (2003: 36) karakteristik mahasiswa yang menonjol yaitu dipandang mereka sudah dewasa untuk mengelola dan mampu melihat dan memaknai setiap sisi negative atau positif dari setiap tindakannya, begitu juga dengan di kehidupan kampus bahwa mampu memaknai baik buruk kualitas akademik yang tentunya akan memberikan dampak kepada masa depannya. akan tetapi dalam perjalannya tidak sedikit mahasiswa yang mengalami kendala baik permasalahan ekonomi, kesulitan membagi waktu, lingkungan yang tidak kondusif, dan kebiasaan menunda-nunda tugas belajar. Hasil penelitian Shrap dan Buckley (1978) keluhan mahasiswa yang disampaikan kepada psikiater dan psikolog adalah 30 persen trauma tidak mampu menyesuaikan diri dengan kehidupan kampus, 40 persen jenuh akan sistem pembelajaran dan sisanya sulit untuk beradaptasi dengan mengatur diri(self-management). dengan adanya fenomena seperti itu tidak dapat didiamkan saja karena presentase cenderung meningkat seiring dangan lama waktu kuliah. oleh karena itu dengan adanya pemahaman tentang area, indicator, dan penyebab trauma belajar mahasiswa, maka upaya konselor untuk mengatasi traumatic dikalangan mahasiswa dengan berbagai metode dan kegiatan antara lain :
Sumber :
Romli, M. E. (t.thn.). Upaya Konselor untuk Mengatasi Trauma di Kalangan Mahasiswa. Prosiding International Seminar & Workshop Post Traumatic Counseling, 171-175.
Sebenarnya reaksi orang terhadap trauma sendiri berbeda-beda. ada yang bisa sembuh dengan sendirinya, ada yang menetap dalamwaktu yang lama. Jika trauma ini tidak sembuh-sembuh, dikhawatirkan hal ini dapat mengganggu kehidupan. Untuk itu, ada beberapa hal yang bisa dilakukan diantaranya:
Sumber:
6 Cara Mengatasi Trauma yang Penting Diketahui - Alodokter