Bagaimana menentukan harga jual normal suatu produk?

Definisi harga jual menurut beberapa ahli :

Harga jual adalah jumlah moneter yang dibebankan oleh suatu unit usaha kepada pembeli atau pelanggan atas barang atau jasa yang dijual atau diserahkan. (Supriyono, 2001)

The amount of money charged for a product or service. (Kotler, 1996)

Harga sebuah produk adalah hasil akhir dari dua kekuatan yaitu permintaan dan penawaran. (Sugiri, 1994)

Dalam menentukan harga jual sebuah produk, sesuai dengan teori ekonomi mikro, menyatakan bahwa harga jual yang paling baik atas barang atau jasa adalah harga jual yang menghasilkan perbedaan paling besar antara total pendapatan dengan total biaya.

Tetapi prakteknya, tidak semudah itu dalam menentukan harga jual. Penentuan harga jual dapat dilihat dari beberapa sudut padandang, antara lain :

  • Penentuan Harga Jual Berdasarkan Persaingan Usaha
  • Penentuan Harga Jual Berdasarkan Biaya Pokok
  • Penentuan Harga Jual Berdasarkan Laba yang Ditargetkan
  • Penentuan Harga Jual Berdasarkan Waktu dan Bahan
  • Penentuan Harga Jual Berdasarkan Alasan Penggunaan Data Biaya
  • Penentuan Harga Jual Berdasarkan Penyesuaian Harga Jual tehadap Kondisi Pasar

###Penentuan Harga Jual Berdasarkan Persaingan Usaha

Pada model ekonomi, harga jual disusun berdasarkan tipe pasar atau persaingan yang dihadapi oleh perusahaan. Beberapa tipe pasar atau persaingan antar perusahaan yang penting adalah sebagai berikut (Supriyono, 2001):

####1. Persaingan Sempurna

Pada pasar persaingan sempurna banyak barang atau jasa bersifat homogen yang diperdagangkan di pasar. Selain itu penjual maupun pembeli tidak mampu mempengaruhi harga pasar barang atau jasa. Perusahaan yang bergerak di pasar yang sangat bersaing, di mana barang tidak dapat dibedakan, harus menerima harga seperti yang ditentukan oleh kekuatan pasar (Horngren, 1988).

Pengaruh persaingan sempurna terhadap terhadap penentuan harga jual barang atau jasa adalah sebagai berikut:

  • Harga ditentukan oleh penawaran dan permintaan.
  • Semakin tinggi harga jual maka semakin banyak barang atau jasa yang ditawarkan oleh penjual.
  • Semakin rendah harga jual maka semakin banyak barang atau jasa yang diminta oleh pembeli.
  • Kurva penawaran biasanya bergerak dari kiri bawah ke kanan atas.
  • Kuva permintaan biasanya bergerak dari kiri atas ke kanan bawah.
  • Harga pasar terjadi pada titik ekulibrium pasar, yaitu titik perpotongan antara kurva penawaran dengan kurva permintaan.

####2. Persaingan Monopolistik

Dalam persaingan monopolistik setiap penjual mencoba untuk membuat produknya berbeda dibandingkan dengan produk yang dijual oleh penjual lainnya. Karakteristik persaingan monopolistik asalah sebagai berikut:

Terdapat banyak penjual yang serupa, namun produk yang dijual tidak sama.
Kemungkinan terdapat differensiasi harga namun tidak ada penjual secara individual yang mempengaruhi secara nyata terhadap produk yang serupa.
Setiap penjual menghadapi kurva permintaan dengan kemiringan yang menurun.
Kemungkinan terjadi suatu rentang harga dalam persaingan monopolistik.
Jika harga yang ditentukan lebih tinggi dibandingkan dengan produk pesaing, kemungkinan perusahaan tersebut kehilangan pelanggan atau penurunan kuantitas yang dijual.
Penurunan harga mungkin dapat menambah pelanggan atau jumlah yang dijual.

####3. Oligopoli

Dalam suatu pasar oligopolistik terdapat satu penjual tunggal yang cukup besar untuk mempengaruhi harga pasar. Pada pasar ini terdapat pemimpin harga (price leader) dan pengikut harga (price follower). Masalah yang dihadapi oleh pemimpin harga adalah bagaimana menentukan harga jual agar labanya maksimal dan agar harga yang ditentukan tersebut juga diikuti oleh pengikut harga. Karakteristik pasar oligopolistik adalah hanya terdapat beberapa produsen besar yang saling bersaing pada pasar tersebut, dan satu produsen besar yang sangat mempengaruhi pasar.

####4. Monopoli

Jika dalam pasar hanya terdapat satu produsen yang melayani permintaan barang atau jasa, maka produsen tersebut memegang kendali harga barang atau jasa yang bersangkutan. Pasar tersebut menunjukkan pasar monopoli. Dalam pasar monopoli terdapat pemasok tunggal dan tidak ada persaingan. Karakteristik pasar monopoli adalah:

  • Pemegang monopoli dalam suatu negara biasanya menghadapi pembatasan-pembatasan yang dilakukan oleh pemerintah.
  • Perusahaan monopoli biasanya berusaha dalam bidang usaha yang menguasai hajad hidup masyarakat. Sebagai contoh: Pertamina dan PLN.

###Penentuan Harga Jual Berdasarkan Biaya Pokok

Seringkali manajemen menentukan harga jual atas dasar biaya. Penentuan harga jual berdasarkan biaya ini sering disebut metode penentuan harga jual cost plus (cost- plus pricing). Prinsip dasar dalam penentuan harga jual produk standar adalah bahwa harga jual harus cukup untuk menutup semua biaya dan menghasilkan laba dalam jangka panjang sehingga dapat memberikan return yang wajar bagi para pemegang saham serta mempertahankan dan mengembangkan perusahaan. Semua biaya yang harus ditutup tersebut meliputi biaya produksi, pemasaran, administrasi dan umum, dan biaya keuangan baik yang bersifat tetap maupun yang bersifat variabel (Supriyono, 2001:332).

####1. Pengaruh Metode Penentuan Harga Pokok Produk

Penentuan Harga Pokok Produksi dapat dilakukan dengan dua cara:

  1. Actual costing, dalam penentuan Harga Pokok Produksi dengan cara actual costing biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead pabrik semua dihitung berdasarkan biaya aktual yang terjadi.

  2. Normal costing, dalam penentuan Harga Pokok Produksi dengan cara normal costing biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung dihitung berdasarkan biaya aktual yang terjadi. Sedangkan biaya overhead pabrik dihitung berdasarkan tarif yang ditentukan di muka.

Pengertian biaya dalam penentuan harga jual bersasarkan cost-plus didefinisikan sesuai dengan metode penentuan harga pokok produk yang digunakan (Supriyono, 2001).

Dalam penentuan harga pokok, terdapat dua metode yang dapat digunakan, yaitu ; metode harga pokok penuh (full costing) dan metode harga pokok variabel (variable costing).

Metode Harga Pokok Produksi Penuh (Full Costing)

Dalam pendekatan harga pokok penuh dalam penentuan harga jual berdasarkan cost-plus, pengertian biaya dalam hal ini adalah biaya untuk memproduksi satu unit produk. Dalam pengertian biaya tersebut tidak termasuk biaya non produksi. Oleh karena itu, target harga jual dengan menggunakan pendekatan ini ditentukan sebesar biaya produksi ditambah dengan markup yang diinginkan sehingga pendekatan ini disebut pula dengan metode biaya penuh ditambah markup. Markup yang ditambahkan tersebut digunakan untuk menutup biaya nonproduksi dan untuk menghasilkan laba yang diinginkan.

Perhitungan yang digunakan dalam penentuan harga jual dengan metode harga pokok penuh ditambah markup adalah:

  • Biaya bahan baku
  • Biaya tenaga kerja langsung
  • Biaya overhead variabel
  • Biaya overhead tetap
  • Markup …%

Metode Harga Pokok Produksi Variabel (Variable Costing)

Pendekatan harga pokok produksi penuh sebagai dasar penentuan harga jual menekankan penggolongan biaya berdasar fungsi, sedangkan pendekatan biaya variabel sebagai dasar penentuan harga jual menekankan penggolongan biaya berdasarkan perilakunya. Pendekatan biaya variabel disebut juga
pendekatan laba kontribusi.

Pada pendekatan biaya variabel, penentuan harga jual produk atau jasa ditentukan sebesar biaya variabel ditambah markup yang harus tersedia untuk menutup semua biaya tetap dan untuk menghasilkan laba yang diinginkan. Metode ini disebut pula metode biaya variabel ditambah markup.
Rumus perhitungan yang digunakan dalam penentuan harga jual dengan metode
harga pokok variabel ditambah markup adalah:

  • Biaya bahan baku
  • Biaya tenaga kerja langsung
  • Biaya overhead variabel
  • Biaya nonproduksi variabel per unit
  • Jumlah biaya variabel
  • Markup …%

Penentuan Markup

Masalah penting dalam penerapan penentuan harga jual cost-plus adalah penentuan besarnya persentase markup yang ditambah pada biaya. Baik pada pendekatan harga pokok produksi penuh maupun pada harga pokok produksi variabel, elemen biaya tertentu tidak dimasukkan ke dalam pengertian biaya, harga pokok produksi penuh tidak memasukkan biaya nonproduksi sebagai elemen biaya dan harga pokok produksi variabel tidak memasukkan biaya tetap sebagai elemen biaya.

Oleh karena itu, markup harus mampu menutup elemen biaya yang tidak dimasukkan ke dalam biaya dan harus dapat menghasilkan laba yang diinginkan.

Pendekatan return on investment (ROI) dapat digunakan untuk menentukan besarnya persen markup yang ditambahkan pada biaya. Markup yang dihitung dengan pendekatan ROI menggambarkan biaya yang harus ditutup dan return atas investasi yang diinginkan. Pendekatan ini dapat digunakan untuk harga pokok penuh dan biaya variabel.

Penentuan persentase markup adalah sebagai berikut (Supriyono, 2001) :

  • Rumus perhitungan markup dalam pendekatan harga pokok produksi penuh ditambah markup:

Persentase markup = (Return yang diingingkan atas aktiva yang ditanamkan + Biaya nonproduksi) / (Volume penjualan dalam unit x Biaya produksi per unit)

  • Rumus perhitungan markup dalam pendekatan harga pokok produksi variabel ditambah markup:

Persentase markup = (Return yang diingingkan atas aktiva yang ditanamkan + Biaya nonproduksi) / (Volume penjualan dalam unit x Biaya variabel per unit)

###Penentuan Harga Jual Berdasarkan Laba yang Ditargetkan

Dalam penentuan harga jual, manajemen dapat menggunakan laba yang ditargetkan sebagai pedoman untuk penentuan harga jual. Laba yang ditargetkan dapat dalam bentuk jumlah rupiah laba, atau persentase tertentu dari penjualan, atau persentase tertentu atas aktiva yang ditanamkan. Pada pendekatan ini, harga jual ditentukan sebesar biaya total ditambah laba yang ditargetkan dan jumlah tersebut selanjutnya dibagi dengan unit produk atau jasa yang dianggarkan (Supriyono, 2001).

###Penentuan Harga Jual Berdasarkan Waktu dan Bahan

Penentuan harga jual berdasarkan waktu dan bahan merupakan pendekatan alternatif yang dapat digunakan oleh suatu perusahaan selain dengan menggunakan beberapa pendekatan yang telah dibahas di muka.

Metode ini biasanya digunakan oleh bengkel mobil, reparasi barang elektronik, percetakan, kantor akuntan, praktik dokter, dan perusahaan jasa lainnya. Metode penentuan harga jual berdasarkan waktu dan bahan menentukan tarif harga jual yang di dasarkan dua cara yaitu (Supriyono, 2001):

  • Tarif harga jual berdasarkan waktu. Pada metode ini, yang dimaksud komponen waktu adalah tarif biaya tenaga kerja langsung per jam.
  • Tarif harga jual berdasarkan bahan yang digunakan. Pada metode ini, tarif atau harga jual jasa ditentukan sebesar bahan yang digunakan ditambah dengan beban yang dihitung dari bahan yang digunakan.

###Penentuan Harga Jual Berdasarkan Alasan Penggunaan Data Biaya

Beberapa alasan penggunaan data biaya sebagai dasar penentuan harga jual adalah sebagai berikut (Supriyono, 2001) :

  1. Di dalam pembuatan keputusan penentuan harga jual, manajemen dihadapkan kepada banyak sekali ketidakpastian sehingga harga jual berdasarkan costplus dapat merupakan titik awal kearah harga jual yang dapat diterima sesuai dengan kendala-kendala tertentu yang ada.

  2. Biaya dapat dipandang sebagai suatu batas bawah perlindungan atau penjagaan agar harga jual tidak ditentukan terlalu rendah sehingga menimbulkan kerugian.

  3. Formula target harga jual berdasarkan cost-plus (cost plus pricing) dapat digunakan untuk mempelajari secara mendalam biaya para pesaingnya atau dapat membantu pemilik memprediksi keputusan harga yang akan dibuat oleh para pesaing.

  4. Harga jual yang ditentukan dengan formula cost-plus (cost plus pricing) ini memungkinkan sifatnya sementara dan akan dapat diubah jika waktu, situasi dan kondisi sudah memungkinkan.

###Penentuan Harga Jual Berdasarkan Penyesuaian Harga Jual tehadap Kondisi Pasar

Meskipun pendekatan cost-plus sebagai dasar penentuan harga jual banyak membantu manajemen di dalam penentuan target harga jual namun penerapan pendekatan ini hendaknya tidak terlalu kaku. Agar formula cost-plus dapat digunakan dengan baik, manajemen hendaknya bekerja berdasar tiga pemikiran pokok sebagai berikut (Supriyono, 2001:345) :

  1. Jarang sekali harga jual suatu produk secara tepat dapat ditentukan berdasarkan target harga berdasar formula cost-plus. Biaya pasa dasarnya digunakan untuk menentukan batas bawah dalam penentuan harga jual.

  2. Pembuat keputusan harga jual hendaknya menyadari bahwa laba tertentu yang diinginkan tidak selalu dapat dicapai. Penurunan markup kadang-kadang diperlukan agar dapat meningkatkan volume penjualan.

  3. Manajemen biasanya tidak menentukan tingkat markup yang sama untuk semua kelompok produk. Markup setiap kelompok produk dapat bervariasi.