Untuk menentukan apakah barang tersebut adalah barang normal atau barang inferior, maka kita perlu menghitung elastisitas pendapatan, dimana Elastisitas pendapatan (Ei) berfungsi untuk mengukur presentase permintaan suatu barang berubah bila pendapatan berubah sebesar satu persen.
Ec = Presentase perubahan jumlah barang yang diminta / Presentase perubahan pendapatan
atau,
Ei = %∂ Q / %∂ I
Ei = I / Q . ∂Qx / ∂I
dimana Q = Jumlah Barang, I = Pendapatan
Umumnya Nilai Ei positif, karena kenaikan pendapatan akan meningkatkan permintaan. Makin besar nilai Ei, elastisitas pendapatannya makin besar.
-
Barang dengan Ei > 0 merupakan barang normal (normal goods), Bila nilai Ei antara 0 sampai 1, barang tersebut merupakan kebutuhan pokok (essential goods). Barang dengan nilai Ei > 1 merupakan barang mewah (luxurius goods).
-
Ada barang dengan Ei < 0. Permintaan terhadap barang tersebut justru menurun pada saat pendapatan nyata meningkat. Barang ini disebut barang inferior (inferior good).
Dari teori tersebut, kita hitung nilai Ei untuk kasus yang ada,
Asumsi pertama, harga barang tetap, misalnya 1 rupiah per barang (untuk mempermudah perhitungan.
Asumsi kedua, pendapatan naik menjadi 1.000 (ribu), kalau menjadi 1000 pendapatan jadi turun?
Asumsi ketiga, Belanja menjadi 800 (ribu)?
Kasus |
Pendapatan |
Jumlah Barang |
Awal |
500.000 |
5000 |
Akhir |
1.000.000 |
800.000 |
= (1000000/800000) x (795000/500000)
= 1,9875 (Barang Normal dan termasuk barang Mewah)
Tetapi apabila barang X yang dibeli menjadi 800, maka
= (1000000/800) x (-4200/ 500000)
= 1250 x -0,0084
= -10,5 (Barang Inferior)