Peng-implementasi-an sebuah fitur pada produk selalu membutuhkan investasi. Bagaimana kita mengukur bahwa fitur tersebut penting, sehingga ketika kita berinvestasi dalam membuatnya, akan berakibat baik terhadap produk itu sendiri ?
Sebelum menjawab pertanyaan tersebut, sebaiknya kita fokus terhadap pertanyaan-pertanyaan berikut ini :
- Sejauh mana fitur-fitur tersebut berdampak terhadap kepuasan pengguna?
- Berapa banyak fitur-fitur yang dibutuhkan ?
- Seberapa baik dan seberapa sulit fitur-fitur tersebut diimplementasikan ?
- Berapa besar sumber daya yang dibutuhkan untuk meng-impplementasi-kan fiitur tersebut ?
Didalam menentukan fitur-fitur apa saja yang akan di-implmentasi-kan, terutama ketika kita masih dalam tahap pembuatan minimum viable product, pertanyaan-pertanyaan tersebut merupakan dasar dalam membuat keputusan terkait dengan fitur-fitur yang dipilih.
Ke-empat pertanyaan tersebut harus dilihat secara komprehensif dan seimbang. Kita tidak dapat hanya terfokus pada satu atau dua pertanyaan, dan mengabaikan pertanyaan lainnya.
Misalnya, salah satu fitur yang akan kita buat, kita yakini, akan mempunyai dampak yang besar terhadap kepuasan pengguna, tetapi untuk membuatnya dibutuhkan dukungan dari teknologi yang sangat kompleks yang mengakibatkan dibutuhkannya sumber daya yang sangat besar untuk mewujudkannya. Untuk kasus tersebut, sebaiknya kita menunda untuk meng-implementasi-kan fitur tersebut, hingga kita memiliki sumber daya yang cukup dan kemampuan dari sisi teknologi untuk mengimplementasikannya.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan ketika kita ingin menentukan fitur-fitur apa saja yang akan kita buat, dalam tahapan minimum viable product, antara lain :
Tentukan fitur yang paling penting (harus ada) didalam produk anda.
Hal pertama yang harus dipikirkan adalah fitur apa saja yang paling penting agar produk kita berjalan secara efektif, dan sangat mungkin untuk diimplementasikan dengan sumber daya yang kita miliki saat ini. Salah satu “pernyataan” yang harus ada didalam pikiran kita adalah “Saya akan membuat produk yang tepat, bukan produk yang ideal”
Hal yang perlu kita ingat adalah, Minimum Viable Product lebih fokus pada proses membuat produk, bukan produk itu sendiri. Oleh karena itu, dalam menentukan fitur yang penting didalam produk kita sangat bergantung dengan bagaimana pengguna kita berinteraksi dengan fitur tersebut. Apabila kepuasan pengguna meningkat, maka fitur tersebut adalah fitur yang penting, sedangkan, apabila fitur tersebut tidak terlalu berpengaruh terhadap kepuasan pengguna, maka fitur tersebut bukanlah fitur yang menjadi prioritas utama produk kita.
Sedikit fitur yang luar biasa lebih baik daripada banyak fitur yang biasa
Dalam menentukan fitur yang luar biasa, cara yang dapat dilakukan adalah dengan melakukan brainstorming dan customer research di awal. Ketika melakukan brainstorming dengan tim kita, biasanya kita akan berusaha untuk mendapatkan produk yang ideal. Hal itu bukan menjadi masalah, bahkan baik, tetapi untuk produk awal, membuat produk yang ideal sebaiknya dihindari.
Yang perlu anda lakukan adalah mengurangi fitur-fitur yang ada dengan aturan sebagai berikut :
Pilih fitur yang membutuhkan waktu tercepat dalam peng-implementasi-annya.
Pilih fitur yang membuat produk kita dapat diluncurkan ke pasar, sehingga tim produk dapat melakukan penelitian kepuasan pengguna dan melakukan validasi kebutuhan pengguna.
Less is more in product development. New is Easy. Right is hard - Craig Federighi, Apple
Tentukan target utama calon pengguna produk anda
Penentuan target awal calon pengguna menjadi kunci utama dalam penentuan fitur produk yang akan kita implementasikan. Sebagai contoh, fitur awal facebook sangat berbeda dengan fitur-fitur yang ada saat ini. Hal ini karena ketika awal pembuatannya, facebook menetapkan calon pengguna yang sangat spesifik, mahasiswa Ivy Leageu (Kumpulan kampus favorit di Amerika).
Tetapi saat ini, karakteristik pengguna facebook sudah sangat luas, mulai dari, pelajar, mahasiswa, profesional, ibu rumah tangga serta rentang usia yang sangat luas, mulai dari umur 13 hingga 60. Oleh karena itu, fitur-fitur yang dibuat pun berkembang seiring dengan berkembangnya karakteristik pengguna.
Terkadang, fitur yang “membosankan” merupakan fitur yang terpenting.
Fitur yang penting didalam produk kita sangat berkaitan erat dengan maksud dan tujuan mengapa produk tersebut dibuat. Oleh karena itu, tentukan fitur-fitur yang mempunyai pengaruh terbesar terhadap maksud dan tujuan produk anda.
Salah satu kasus yang dapat kita lihat adalah Instagram, dimana fitur utama Instagram adalah fitur yang “membosankan” bagi tim pengembang, yaitu fitur kecepatan didalam mengkases dan mengupload gambar ke server.
Fokus terhadap Closing the loop pengguna
Closing the loop disini adalah kondisi dimana pengguna berinteraksi didalam produk kita sesuai dengan keinginan. Misalnya, apabila anda membuat produk situs jual beli, maka closing the loop terjadi hanya apabila pengguna anda membeli produk di situs jual beli anda. Apabila pengguna anda hanya melihat-lihat produk yang dijual atau hanya sekedar membandingkan harga, maka tidak terjadi closing the loop.
Closing the loop sangat berkaitan dengan ukuran keberhasilan sebuah produk yang anda buat. Oleh karena itu, sangat penting untuk fokus pada fitur-fitur yang berdampak langsung terhadap ukuran keberhasilan sebuah produk.
20 Cara menentukan apakah fitur yang akan kita buat penting untuk produk awal kita
Menentukan kepentingan fitur untuk produk awal merupakan langkah kritis dalam pengembangan produk. Ada beberapa pendekatan dan strategi yang dapat membantu Anda dalam proses ini. Berikut adalah panduan yang dapat Anda pertimbangkan:
1. Pahami Kebutuhan Pengguna:
- Identifikasi target pasar dan pelanggan potensial.
- Lakukan wawancara, survei, atau studi pasar untuk memahami kebutuhan utama pengguna.
- Fokus pada masalah utama yang dapat dipecahkan oleh produk Anda.
2. Prioritaskan Masalah Utama:
- Identifikasi dan prioritasakan masalah utama yang dihadapi target pasar Anda.
- Evaluasi dampak masalah tersebut terhadap pengguna dan seberapa pentingnya solusi bagi mereka.
3. Analisis Kompetitor:
- Teliti produk pesaing untuk memahami fitur apa yang mereka tawarkan.
- Identifikasi kekurangan atau kelebihan produk Anda dibandingkan dengan pesaing.
- Fokus pada fitur yang membedakan produk Anda.
4. Minimum Viable Product (MVP):
- Tentukan fitur minimum yang diperlukan untuk meluncurkan produk (MVP).
- Fokus pada fitur yang memberikan nilai terbesar dengan investasi minimal.
- MVP memungkinkan Anda untuk merilis produk lebih cepat dan mendapatkan umpan balik lebih awal.
5. Analisis Biaya dan Manfaat:
- Tinjau biaya pengembangan dan implementasi setiap fitur.
- Evaluasi manfaat yang diharapkan dari setiap fitur terhadap pengguna dan keseluruhan produk.
- Prioritaskan fitur yang memberikan nilai terbaik secara cost-benefit.
6. Iterasi Berkelanjutan:
- Mengadopsi pendekatan iteratif untuk pengembangan produk.
- Rilis produk awal dengan fitur inti dan kumpulkan umpan balik pengguna.
- Gunakan umpan balik tersebut untuk membuat perubahan dan penyesuaian fitur selanjutnya.
7. Pertimbangkan Jangka Waktu dan Sumber Daya:
- Tinjau batas waktu yang ada untuk meluncurkan produk.
- Pertimbangkan sumber daya yang tersedia, termasuk tenaga kerja dan anggaran.
- Pilih fitur yang dapat diimplementasikan dalam jangka waktu yang wajar.
8. Uji Konsep:
- Gunakan prototipe atau uji konsep untuk mendapatkan tanggapan awal dari pengguna.
- Tinjau reaksi mereka terhadap fitur tertentu dan apakah fitur tersebut memenuhi harapan mereka.
9. Analisis Retensi dan Pengguna:
- Tinjau data retensi pengguna dan penggunaan fitur produk sebelumnya.
- Identifikasi fitur yang paling sering digunakan dan memberikan nilai terbesar kepada pengguna.
10. Lakukan Analisis Risiko:
- Identifikasi potensi risiko terkait dengan implementasi fitur tertentu.
- Pertimbangkan dampak risiko tersebut terhadap pengguna dan kelangsungan produk.
11. Validasi Hipotesis:
- Rancang hipotesis terkait dengan fitur yang akan diimplementasikan.
- Gunakan eksperimen atau uji A/B untuk menguji kebenaran hipotesis tersebut.
- Analisis data hasil uji untuk menentukan apakah fitur tersebut benar-benar memberikan nilai tambah.
12. Pertimbangkan Faktor Teknologi:
- Evaluasi ketersediaan teknologi dan keahlian tim pengembangan.
- Pastikan fitur yang dipilih dapat diimplementasikan dengan efisien menggunakan teknologi yang tersedia.
13. Feedback Tim Internal:
- Dapatkan umpan balik dari tim internal, termasuk pengembang, desainer, dan tim pemasaran.
- Pertimbangkan perspektif mereka terhadap keseimbangan antara kegunaan teknis dan manfaat pengguna.
14. Perhatikan Siklus Hidup Produk:
- Pertimbangkan bagaimana fitur tersebut akan berkontribusi pada tahap-tahap siklus hidup produk.
- Fokus pada fitur yang dapat memberikan keunggulan jangka panjang dan relevansi.
15. Komitmen pada Pengalaman Pengguna:
- Pastikan fitur yang dipilih meningkatkan pengalaman pengguna secara keseluruhan.
- Hindari menambahkan fitur hanya karena pesaing memiliki, jika tidak memberikan nilai tambah yang sebanding.
16. Dukungan untuk Pertumbuhan Masa Depan:
- Pertimbangkan kemampuan fitur untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan produk di masa depan.
- Pilih fitur yang memungkinkan skalabilitas dan fleksibilitas.
17. Fokus pada Core Value Proposition:
- Pastikan fitur yang dipilih sejalan dengan proposisi nilai inti produk.
- Jangan mengorbankan inti keunikan produk hanya untuk menambahkan fitur tambahan.
18. Analisis Potensi Pasar:
- Tinjau ukuran pasar dan potensi adopsi fitur di pasar.
- Pilih fitur yang dapat membantu produk menjadi relevan dan diminati oleh target pasar.
19. Keterlibatan Pengguna:
- Libatkan pengguna dalam proses pengambilan keputusan.
- Selidiki preferensi dan harapan pengguna terkait fitur tertentu.
20. Pemantauan Analytics:
- Implementasikan sistem analitik untuk melacak kinerja fitur dan penggunaan oleh pengguna.
- Gunakan data ini untuk melakukan evaluasi berkelanjutan dan membuat keputusan berdasarkan fakta.
Kesimpulan:
Menentukan kepentingan fitur untuk produk awal melibatkan kombinasi pemahaman pengguna, analisis pasar, dan pertimbangan sumber daya. Dengan memprioritaskan masalah pengguna, mengadopsi MVP, dan melakukan iterasi berkelanjutan, Anda dapat mengembangkan produk yang memberikan nilai terbaik bagi pengguna Anda.
Dengan mempertimbangkan faktor-faktor ini, Anda dapat mengambil keputusan yang lebih informasional dan terarah dalam menentukan kepentingan fitur untuk produk awal Anda.