Bagaimana Mencegah Dormansi pada Tanaman Alocasia?


Dormansi merupakan sebuah mekanisme yang dilakukan oleh tanaman, terutama tanaman yang memiliki umbi seperti alocasia dan keladi, agar dapat bertahan hidup dari kondisi hara yang terus berkurang. Cirri dormansi, tanaman tiba-tiba mongering dan mati, tetapi umbinya masih tetap segar. Lalu, bagaimana mencegah agar dormansi tidak terjadi ?

Alocasia merupakan tanaman hias eksotik karena memiliki daun yang tebal dan urat daun yang menonjol dengan pola bermacam-macam. Umumnya alocasia ditemukan tumbuh di dekat sungai/rawa tetapi adapula jenis yang tumbuh di lereng-lereng pegunungan, daerah bebatuan, perbukitan terjal hingga areal terbuka dengan kelembaban berkisar 80-90%. Dikarenakan perbedaan itulah, intensitas cahaya yang dibutuhkan berbeda-beda. Alocasia yang bersosok besar dan tinggi biasanya membutuhkan cahaya yang lebih banyak dibanding alocasia yang mungil.

Tanaman ini biasanya tumbuh sepanjang tahun, namun ada pula yang mengalami fase istirahat (dormansi) pada musim kemarau dan tumbuh kembali pada awal musim penghujan. Mekanisme dormansi ini terjadi sebagai bentuk adaptasi terhadap lingkungan yang kurang baik. Oleh karena itu, untuk mengatasi dormansi tersebut perlu diperhatikan lingkungan tumbuh tanaman alocasia yang harus sesuai dengan syarat tumbuhnya. Namun bila dormansi tersebut terjadi, maka masa dormansinya dapat dipercepat agar pada periode pertumbuhan selanjutnya menghasilkan daun yang lebih banyak. Selain berfungsi sebagai alat perkembangbiakan, sebelum masa dormansi terjadi, umbi alocasia juga bermanfaat sebagai gudang penimbun cadangan makanan yang akan digunakan untuk melakukan pertumbuhan saat masa dormansi tiba.

Itu sebabnya, semakin besar ukuran umbi semakin lama juga waktu dormansinya. Keadaan inilah yang harus diatasi. Pasalnya, jumlah cadangan makanan yang ada di dalam umbi sangat terbatas sehingga dikhawatirkan alocasia akan mati jika terlalu lama dormansi. Beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mempercepat masa dormansi yaitu:

  • Umbi alocasia dikeluarkan dari media tanam, ditaruh di dalam wadah yang kering dan bersih kemudian diletakkan di tempat yang teduh dan sejuk. Kemudian dibiarkan sampai umbi tumbuh tunas. Namun tunas pertama yang muncul harus segera dipotong dengan menggunakan pisau yang tajam dan steril. Pemotongan tunas ini akan merangsang pertumbuhan tunas lain dalam jumlah yang lebih banyak. Setelah itu, umbi alocasia bisa segera ditanam kembali. Biasanya sekitar dua minggu kemudian sudah tumbuh tunas baru yang muncul ke atas permukaan media tanam.

  • Umbi cadangan dikeluarkan dari media tanam, lalu direndam di dalam larutan hormon penumbuh seperti Happy Gro. Perendaman dilakukan selama 15 menit dengan tujuan merangsang pertumbuhan tunas. Setelah itu umbi dapat ditanam kembali dan sisa larutan hormon dapat disiramkan ke media tanam. Diusahakan media tanam selalu dalam keadaan lembap. Untuk itu pot dapat disungkup dengan plastik transparan, lalu diletakkan di tempat yang teduh, sejuk dan agak gelap. Satu sampai dua minggu kemudian biasanya sudah tumbuh tunas yang muncul ke atas permukaan media tanam.

Referensi

Dilia, M. 2018. Dinamika Populasi Pentalonia nigronervosa Coq. (Hemiptera: Aphididae) Pada Tumbuhan Araceae. [skripsi]. Palembang: Universitas Sriwijaya.

Redaksi Agromedia. 2007. Ensiklopedia Tanaman Hias . Jakarta: AgroMedia Pustaka.

Yuliarti, N. 2008. Caladium: Pesona Sang Sayap Bidadari . Jakarta: AgroMedia Pustaka.

1 Like

Pencegahan dormansinya dapat dilakukan dengan menjaga tanaman agar tidak kering karena hal ini dapat memicu terjadinya dormansi. Namun, jangan sampai juga air menggenang pada pot

1 Like