Bagaimana menanggulangi kekebalan tubuh berkurang (Imunosupresi) pada Ayam?

imunosupresif ialah sebuah kasus yang bersifat menekan respon pembentukan imun (zat kebal) pada ayam.

Ayam yang terkena kasus imunosupresif akan mengalami kondisi imunosupresi. Dan segala sesuatu atau faktor-faktor yang menyebabkan kasus imunosupresif ini disebut dengan immunosuppressant

Immunosuppression atau imunosupresi dapat dimaknai sebagai suatu perubahan reaksi kekebalan dalam keadaan negatif sehingga respon tubuh ternak terhadap masuknya benda asing menjadi berkurang atau bisa menjadi pemicu serangan berbagai penyakit ke dalam tubuh ternak.

Sumber gambar : medion

Ketika imunosupresi menyerang ayam maka akan menyebabkan 2 kerugian sekaligus, yaitu kerugian karena faktor/agen immunosuppressive yang disebut immunosuppressant dan agen penyakit lainnya yang menjadi lebih mudah masuk ke dalam tubuh ayam.

Terjadinya imunosupresi akan ditunjukkan dengan adanya hambatan atau gangguan pada satu atau lebih komponen sistem kekebalan tubuh. Mekanisme terjadinya imunosupresi biasanya terjadi melalui 5 mekanisme yaitu :

  • Secara langsung mengganggu fungsi sistem kekebalan atau merusak organ dan kelenjar limfoid primer (bursa Fabricius dan thymus) sekaligus organ/kelenjar limfoid sekunder (limfa, proventrikulus, seka tonsil dll). Mekanisme ini biasanya disebabkan serangan Gumboro, Marek’s, reovirus, limfoid leukosis dan aspergilosis
  • Merusak atau mengganggu fungsi dan sistem pertahanan yang bersifat sekunder (limfa, proventrikulus, seka tonsil, sel harderian) karena serangan penyakit swolen head syndrome, kolera, ILT dan snot (korisa)
  • Menguras zat kebal (antibodi) tubuh yang telah terbentuk dari hasil vaksinasi, yang disebabkan serangan koksidiosis
  • Stress yang mempengaruhi fungsi organ limfoid primer
  • Suboptimalnya nutrisi dan manajemen yang mempengaruhi perkembangan organ limfoid primer maupun sekunder.

Oleh sebab itu, untuk mengoptimalkan sistem pertahanan tubuh maka organ limfoid penghasil sistem kekebalan tubuh harus dijaga.

Organ Pertahanan Tubuh.

Organ tubuh ayam yang memegang peranan penting dalam pertahanan tubuh ayam adalah bursa fabricius dan thymus. Kedua organ ini merupakan organ primer atau utama dalam sistem kekebalan. Bursa fabricius akan tumbuh cepat dalam 3 minggu pertama umur ayam. Ukuran bursa akan lebih besar dari lien kurang lebih 5 minggu pertama kehidupan ayam dengan rasio ukuran bursa sebanding dengan ukuran berat badan tubuh. Bursa akan mengalami regresi dimulai pada umur 8 minggu.

Kerusakan kedua organ ini akan mengakibatkan menipisnya atau hilangnya sel limfoid. Selain itu, jaringan dan organ yang meliputi hati, limfa, sumsum tulang, kumpulan sel limfoid mempunyai peranan yang penting dalam memelihara respon sistem kekebalan tubuh ayam. Oleh karena itulah, saat terserang imunosupresi daya tahan tubuh ayam terhadap serangan penyakit menjadi lemah dan respon vaksinasi menjadi kurang optimal.

Gejala Imunosupresi

Terdapat beberapa cara untuk mengevaluasi apakah sistem kekebalan ayam telah berfungsi normal. Langkah awal adalah dengan menganalisa situasi peternakan ayam. Situasi yang dimaksud adalah apakah tatalaksana sudah berjalan dengan ideal dan biosekuriti sudah dilaksanakan dengan optimal.

Secara keseluruhan, tanda-tanda ayam mengalami imunosupresi antara lain :

  • Adanya kematian yang sangat tinggi
  • Pencapaian berat badan dan keseragaman pertumbuhan berat badan ayam yang rendah
  • Ayam rentan terserang penyakit. Terkadang muncul penyakit baru yang belum pernah menyerang di peternakan.
  • Ayam tidak kunjung sembuh meskipun program pengobatan sudah dilakukan dengan benar. Hal ini akhirnya memicu pemakaian obat secara berulang-ulang.
  • Rendahnya gambaran titer antibodi postvaksinasi (di bawah baseline titer) dan tingkat keseragaman titer yang variatif (≥ 35%). Selain itu, terjadi pula peningkatan reaksi post vaksinasi dengan vaksin aktif.
  • Produksi telur cenderung berfluktuasi dan sulit mencapai puncak produksi
  • Meningkatnya reaksi pernafasan pasca vaksinasi yang berlangsung cukup lama dan terjadinya komplikasi dengan penyakit lain.

Nilai titer antibodi dapat dievaluasi dengen menggunakan uji serologi, antara lain : Uji Hemaglutinasi Inhibisi (HI), Uji Pengikatan Komplemen (CFT), Uji Virus Netralisasi maupun Uji ELISA (Enzym Linked Immunosorbent Assay) menurut Tizard, 1988

Gejala post vaksinasi secara normal akan muncul dan terdeteksi pada 2-3 hari setelah vaksinasi. Dan pada 5-7 hari post vaksinasi, gejala tersebut akan hilang dengan sendirinya.

Sumber gambar : chickenwhisperermagazine.com

Mencegah dan Mengatasi Imunosupresi

Untuk mencegah dan menangani kasus imunosupresi, hal utama yang perlu dilakukan ialah menciptakan kondisi kandang yang nyaman (comfort zone) bagi ayam.

Beberapa tindakan yang dapat dilakukan antara lain:

  • Memperhatikan kondisi sirkulasi udara, suhu maupun kelembapan kandang, mengatur kepadatan ayam dan jumlah tempat ransum dan air minum sesuai dengan populasi ayam. Gunakan Ammotrol untuk mengurangi bau amonia di dalam kandang.

  • Lakukan desinfeksi kandang secara rutin. Cuci tempat ransum dan air minum setiap hari dan lakukan desinfeksi setiap 3-4 hari dengan cara direndam dalam larutan Medisep selama 30 menit. Desinfeksi air minum dengan memakai Antisep, Neo Antisep atau Medisep

  • Lakukan vaksinasi secara tepat dan sesuai dengan kasus penyakit yang pernah menyerang, khususnya penyakit penyebab imunosupresi seperti gumboro (Medivac Gumboro A, Medivac Gumboro B atau Medivac Gumboro Emulsion).

  • Berikan pakan berkualitas sesuai kebutuhan ayam. Pastikan pakan tidak ditumbuhi jamur dan disimpan pada tempat yang tidak lembap serta diberi alas. Tambahkan pula toxin binder Freetox pada pakan untuk mengikat mikotoksin yang sudah terlanjur terbentuk.

  • Berikan suplemen vitamin, elektrolit, dan asam amino untuk meningkatkan stamina tubuh ayam. Contoh produk multivitamin yang bisa diberikan ialah Vita Stress, Kumavit, atau Solvit.

  • Berikan imunostimulan untuk membantu meningkatkan sistem kekebalan tubuh ayam. Salah satunya adalah Imustim. Imustim bekerja dengan cara meningkatkan kekebalan spesifik dan non-spesifik melalui peningkatan aktivitas sel darah putih (makrofag), serta merangsang tubuh memproduksi lebih banyak antibodi. Antibodi yang dimaksud adalah antibodi humoral (yang beredar di dalam darah) dan seluler (protein sitokin yang berada di sel-sel mukosa).

Saat terjadi serangan penyakit imunosupresi, beberapa hal yang dapat dilakukan :

  • Tekan faktor yang menyebabkan imunosupresi

  • Berikan vitamin, elektrolit dan asam amino (Fortevit, Vita Stress, Vita Strong) untuk meningkatkan stamina tubuh ayam. Pada kasus Gumboro berikan air minum plus gula (2-5%) untuk meningkatkan stamina tubuh ayam

  • Jika diperlukan dapat diberikan obat untuk menekan adanya infeksi sekunder oleh bakteri. Hanya saja yang perlu kita ingat bersama, dosis dan aturan pakai pemberian obat harus disesuaikan dengan yang tertera di kemasan produk

Sumber :
Trobos.com
Medion.co.id