Bagaimana memilih Tipe Chart dan Graph yang tepat dalam Mengkomunikasikan Data?

Diagram adalah suatu representasi simbolis informasi dalam bentuk geometri dua dimensi sesuai teknik visualisasi. Bagaimana memilih tipe chart dan graph yang tepat dalam mengkomunikasikan data ?

Sebelum anda menentukan untuk memilih tipe grafik atau diagram yang akan digunakan dalam merepresentasikan data, beberapa pertanyaan dibawah ini dapat anda gunakan sebagai pedoman dalam pemilihan tipe grafik.

1. Apakah Anda ingin membandingkan nilai?

Grafik sangat cocok untuk membandingkan satu atau banyak rangkaian nilai, dan mereka dapat dengan mudah menunjukkan nilai rendah dan tinggi pada rangkaian data. Untuk membuat grafik perbandingan, gunakan tipe grafik berikut:

  • Column
  • Bar
  • Circular Area
  • Line
  • Scatter Plot
  • Bullet

2. Apakah Anda ingin menunjukkan komposisi data?

Gunakan tipe grafik ini untuk menunjukkan bagaimana bagian individu membentuk keseluruhan dari sesuatu, seperti jenis perangkat apa yang digunakan oleh pengunjung anda ketika mengakses situs web Anda atau total penjualan yang dibagi kedalam beberapa perwakilan penjualan.

Untuk menunjukkan komposisi, gunakan tipe grafik ini:

  • Pie
  • Stacked Bar
  • Stacked Column
  • Area
  • Waterfall

3. Apakah Anda ingin memahami distribusi data Anda?

Grafik distribusi dapat membantu Anda memahami outlier data, pola distribusi, dan variasi data Anda.

Gunakan tipe grafik ini untuk menunjukkan distribusi:

  • Scatter Plot
  • Line
  • Column
  • Bar

4. Apakah Anda tertarik untuk menganalisis tren dalam kumpulan data Anda?

Jika Anda ingin mengetahui lebih banyak informasi tentang bagaimana performansi kumpulan data selama jangka waktu tertentu, Anda sebaiknya memilih:

  • Line
  • Dual-Axis Line
  • Column

5. Apakah Anda ingin lebih memahami hubungan antara nilai?

Grafik hubungan cocok untuk menunjukkan bagaimana satu variabel berhubungan dengan satu atau banyak variabel berbeda. Anda bisa menggunakan ini untuk menunjukkan bagaimana efek positif, tidak berpengaruh, atau efek negatif pada variabel lain.

Saat mencoba menjalin hubungan antar variabel tersebut, gunakan tipe grafik ini:

  • Scatter Plot
  • Bubble
  • Line

Tipe-tipe grafik

Untuk lebih memahami setiap tipe grafik dan bagaimana penggunaannya, berikut rangkuman dari masing-masing tipe grafik.

1) Column

Grafik kolom (column) digunakan untuk menunjukkan perbandingan di antara variabel yang berbeda, atau menunjukkan perbandingan variabel dari waktu ke waktu.

Catatan khusus untuk grafik column :

  • Gunakan warna yang konsisten di sepanjang grafik, pilih warna aksen untuk menyoroti titik data atau perubahan yang berarti dari waktu ke waktu.
  • Gunakan label horizontal untuk meningkatkan keterbacaan.
  • Mulai sumbu y pada nilai 0 untuk mencerminkan secara tepat nilai dalam grafik Anda.

2) Bar

Grafik batang (Bar), pada dasarnya adalah grafik kolom (column) horizontal, grafik batang harus digunakan untuk menghindari kekacauan apabila nama label memiliki nama yang panjang atau jika Anda memiliki lebih dari 10 item untuk dibandingkan.

Selain itu, grafik batang dapat digunakan untuk memvisualisasikan angka negatif.

grafik bar

Catatan khusus untuk grafik bar :

  • Gunakan warna yang konsisten di sepanjang grafik, pilih warna aksen untuk menyoroti titik data atau perubahan yang berarti dari waktu ke waktu.
  • Gunakan label horizontal untuk meningkatkan keterbacaan.
  • Mulai sumbu y pada nilai 0 untuk mencerminkan secara tepat nilai dalam grafik Anda.

3) Garis (Line)

Grafik garis (line) menunjukkan tren atau kemajuan dari waktu ke waktu dan dapat digunakan untuk menampilkan berbagai kategori data. Anda harus menggunakannya saat Anda membuat kumpulan data yang kontinyu.

line chart

Catatan khusus untuk grafik :

  • Gunakan garis padat saja.
  • Jangan plot lebih dari empat baris untuk menghindari gangguan visual.
  • Gunakan tinggi yang tepat sehingga garisnya kira-kira 2/3 dari tinggi sumbu y.

4) Axis Ganda (Dual Axis)

Grafik Axis Ganda (Dual Axis) memungkinkan Anda untuk merencanakan data menggunakan dua sumbu y dan sumbu x bersama. Ini digunakan dengan tiga kumpulan data, yang salah satunya didasarkan pada kumpulan data yang terus berlanjut dan data lain yang lebih sesuai untuk dikelompokkan menurut kategori.

Grafik ini seharusnya digunakan untuk memvisualisasikan korelasi atau ketiadaan antara ketiga kumpulan data tersebut.

Axis Ganda (Dual Axis)

Catatan khusus untuk grafik Axis Ganda (Dual Axis) :

  • Gunakan sumbu y di sisi kiri untuk variabel utama karena otak secara alami cenderung untuk melihat ke kiri terlebih dahulu.
  • Gunakan berbagai gaya grafik untuk menggambarkan dua kumpulan data, seperti yang digambarkan di atas.
  • Pilih warna kontras untuk dua kumpulan data.

5) Area

Grafik area pada dasarnya adalah grafik garis, namun ruang antara sumbu x dan garis diisi dengan warna atau corak.

Hal ini berguna untuk menunjukkan hubungan part-to-whole, seperti menunjukkan kontribusi penjualan perorangan terhadap total penjualan selama setahun. Ini membantu Anda menganalisis informasi tren keseluruhan dan juga tren individual.

grafik area

Catatan khusus untuk grafik Area :

  • Gunakan warna transparan sehingga informasi tidak kabur di latar belakang.
  • Jangan menampilkan lebih dari empat kategori untuk menghindari kekacauan.
  • Atur data yang sangat bervariasi di bagian atas grafik agar mudah dibaca.

6) Stacked Bar

Grafik Stacked Bar sebaiknya digunakan untuk membandingkan banyak item yang berbeda dan menunjukkan komposisi setiap item yang dibandingkan.

Stacked Bar

Catatan khusus untuk grafik Stacked Bar :

  • Terbaik digunakan untuk menggambarkan hubungan part-to-whole.
  • Gunakan warna yang kontras untuk kejelasan yang lebih besar.
  • Buatlah bagan skala yang cukup besar untuk melihat ukuran kelompok dalam kaitannya satu sama lain.

7) Pie

Diagram lingkaran menunjukkan angka statis dan bagaimana kategori merupakan bagian dari keseluruhan - komposisi sesuatu. Diagram lingkaran mewakili angka dalam persentase, dan jumlah total semua segmen harus sama dengan 100%.

pie

Catatan khusus untuk grafik pie :

  • Jangan mengilustrasikan terlalu banyak kategori untuk memastikan perbedaan antara irisan.
  • Pastikan nilai slice mencapai 100%.
  • Sesuaikan irisan sesuai dengan ukurannya.

8) Scatter Plot

Diagram scatter akan menunjukkan hubungan antara dua variabel berbeda atau dapat mengungkapkan tren distribusi.

Tipe diagram ini sebaiknya digunakan bila terdapat banyak titik data yang berbeda, dan Anda ingin menyoroti kesamaan dalam kumpulan data. Ini berguna saat mencari outlier atau untuk memahami distribusi data Anda.

Catatan khusus untuk grafik Scatter Plot :

  • Sertakan lebih banyak variabel, seperti ukuran yang berbeda, untuk menggabungkan lebih banyak data.
  • Mulai sumbu y pada nilai 0 untuk mewakili data secara akurat.
  • Jika Anda menggunakan garis tren, cukup gunakan maksimal dua garis untuk membuat plot Anda mudah dimengerti.

9) Bubble

Diagram gelembung mirip dengan diagram plot tersebar karena dapat menunjukkan distribusi atau hubungan. Ada kumpulan data ketiga, yang ditunjukkan oleh ukuran gelembung atau lingkaran.

image

Catatan khusus untuk grafik bubble :

  • Skala gelembung menurut daerah, bukan diameter.
  • Pastikan label sudah jelas dan terlihat.
  • Gunakan bentuk melingkar saja.

10) Waterfall

Diagram waterfall sebaiknya digunakan untuk menunjukkan bagaimana nilai awal dipengaruhi oleh nilai antara - baik positif maupun negatif - dan menghasilkan nilai akhir. Ini harus digunakan untuk mengungkapkan komposisi suatu bilangan.

Contohnya adalah menunjukkan bagaimana pendapatan perusahaan secara keseluruhan dipengaruhi oleh departemen yang berbeda dan menghasilkan jumlah keuntungan tertentu.

Catatan khusus untuk grafik waterfall :

  • Gunakan warna kontras untuk menyoroti perbedaan dalam kumpulan data.
  • Pilih warna hangat untuk menunjukkan kenaikan dan warna dingin untuk menunjukkan penurunan.

11) Funnel

Bagan corong (funnel) menunjukkan rangkaian langkah dan tingkat penyelesaian untuk setiap langkah. Ini dapat digunakan untuk melacak proses penjualan atau tingkat konversi.

Funne

Catatan khusus untuk grafik Funnel :

  • Skala ukuran setiap bagian harus dibuat secara akurat untuk mencerminkan ukuran kumpulan data.
  • Gunakan warna kontras atau satu warna dalam gradasi warna, dari yang paling gelap sampai yang paling ringan seiring variasi ukuran funnel.

12) Bullet

Grafik peluru (bullet) digunakan untuk menunjukkan kemajuan menuju suatu tujuan, membandingkannya dengan ukuran lain, dan memberikan konteks dalam bentuk penilaian atau kinerja.

bullet

Catatan khusus untuk grafik bullet :

  • Gunakan warna kontras untuk menyoroti bagaimana data berkembang.
  • Gunakan satu warna dalam nuansa yang berbeda untuk mengukur kemajuan.

13) Heat map

Diagram heat map digunakan untuk menunjukkan hubungan antara dua item dan memberikan informasi pemeringkatan, seperti tinggi ke rendah atau buruk sampai baik. Informasi pemeringkatan ditampilkan dengan berbagai warna atau dalam satu saturasi warna.

Catatan khusus untuk grafik heat map :

  • Gunakan garis besar garis dasar dan jelas agar tidak mengganggu data.
  • Gunakan satu warna dalam satu gradasi warna untuk menunjukkan perubahan pada data.
  • Hindari menggunakan beberapa pola.