Bagaimana cara membentuk sebuah tim Startup yang terbaik?

tim Startup

Saul Klein, salah satu founding team di Firefly (Microsoft), memberikan jawaban terkait pertanyaan diatas.

Menurutnya, sebuah tim startup haruslah terdiri dari seorang pengembang (developer), desainer dan distributor. Idealnya, bisnis startup terdiri dari dua pendiri. Tapi, dua pendiri itu harus memilki tiga skill yang disebutkan dibawah ini:

  1. Ada seseorang yang mengerti tentang teknologi, mulai dari cara pengembangan dan pemecahan masalah ketika ada sistem yang bermasalah

  2. Ada seseorang yang mengerti akan ‘manusianya’ itu sendiri. Mulai dari bagaimana caranya untuk membentuk bisnis dari pengalaman, kemudian juga apa saja yang harus dilakukan untuk meningkatkan kemampuan.

  3. Ada seseorang yang mengerti akan bagaimana caranya menjual teknologi kepada mereka yang memang membutuhkannya.

Tidak banyak orang yang memiliki tiga skill diatas. Jikapun mereka memiliki skill tersebut, biasanya skill tersebut juga tidak benar-benar berimbang. Dalam bisnis startup masa kini, mungkin hanya Steve Jobs yang memiliki kemampuan tersebut.

Bahkan Steve Jobs sendiri butuh waktu sekitar 25 tahun untuk menguasainya.

Saul juga mengatakan bahwa berdasarkan pengalamannya sebagai seorang operator, pengusaha dan investor, ketiga skill diatas sangat penting demi keberlangsungan bisnis dalam jangka panjang.

JIKA TIGA SKILL TERSEBUT TIDAK DIMILIKI OLEH PARA PENDIRI BISNIS STARTUP SEJAK AWAL, MAKA EFEKNYA AKAN TERLIHAT SUATU SAAT NANTI.

Sebuah tim yang cerdas akan segera menyadari bahwa ketiga skill tersebut sangatlah penting. Jika kamu tidak bisa mengenali apa saja yang kamu butuhkan, maka kamu mungkin juga tidak akan bisa mengerti mengapa kamu membutuhkan hal tersebut. Tidak peduli seberapa besar bisnismu, kamu harus selalu berusaha menyeimbangkan antara tiga skill tersebut.

Kesuksesan sebuah startup ditentukan oleh anggota tim yang dimiliki. Startup adalah bisnis yang membutuhkan dedikasi, kemampuan dan loyalitas tinggi dari masing-masing anggota tim. Jika di awal usaha Anda sebagai founder terbiasa melakukan semua sendiri dibantu dengan co-founder, namun ketika startup sudah menunjukkan peningkatan yang baik dan mengarah kepada scalling up, diperlukan dedikasi serta loyalitas dari anggota tim.

Menyadur dari entrepreneur.com, berikut ini empat faktor penting yang wajib dicermati untuk menciptakan anggota tim startup yang tepat.

Ciptakan kultur perusahaan

Saat proses wawancara coba cermati dengan baik apakah calon karyawan yang ingin Anda perkerjakan telah sesuai dengan kultur perusahaan. Yang perlu diingat adalah dalam hal pengetahuan dan kemampuan semua bisa diajarkan, namun terkait dengan kultur perusahaan semua harus dipahami dengan baik dan pastinya harus bisa sesuai dengan kepribadian dari calon karyawan tersebut.

Kultur perusahaan yang baik akan memberikan impact positif dengan kolaborasi positif antar karyawan serta tujuan yang sama untuk membangun perusahaan. Jangan mencoba menawarkan ‘gaji’ yang sama dengan korporasi. Founder yang tepat adalah mereka yang mampu mencari karyawan yang dibutuhkan dan tentunya bisa bekerja sama dengan baik.

Jujur dan transparan

Salah satu kelebihan yang dimiliki oleh startup adalah kesempatan untuk berbagi informasi, bertukar pikiran dan memberikan recognition terhadap kinerja yang telah dilakukan oleh karyawan. Tumbuhkan selalu transparansi dan kejujuran antar karyawan hingga jajaran manajemen, dengan demikian akan tercipta rasa hormat dan penghargaan yang tinggi dari karyawan kepada Anda.

Fleksibel dan kebebasan

Founder yang baik adalah mereka yang mampu bersikap fleksibel dan memberikan kebebasan yang ‘wajar’ kepada karyawannya. Hindari memperlakukan karyawan Anda layaknya bawahan yang harus menuruti semua peraturan dan tanggung jawab yang ada. Berilah ruang kepada mereka untuk memberikan kontribusi kreativitas kepada perusahaan. Dengan demikian akan timbul rasa kepercayaan yang baik antara karyawan dengan Anda sebagai founder.

Hilangkan karyawan yang negatif

Dalam suatu organisasi pastinya terdapat satu atau dua karyawan yang memiliki efek negatif kepada perusahaan. Apakah itu rasa tidak puas, enggan untuk mengerjakan pekerjaan secara multitasking, kerap mengeluh hingga kebiasaan menyebarkan isu atau gosip yang tidak relevan. Segera lakukan aksi langsung kepada karyawan yang cenderung menimbulkan efek negatif terhadap perusahaan, mulai dari peringatan hingga pemberhentian. Intinya adalah startup harus bisa memiliki anggota tim yang siap untuk melakukan semua tugas yang ada, karena akan mempengaruhi kelancaran bisnis.

Membangun sebuah startup bukanlah perkara yang mudah, itu semua membutuhkan kerja keras dan usaha luar biasa. Sulit sekali ketika Anda mengerjakan semua sendiri, akan lebih mudah jika Anda mengerjakannya bersama sebuah tim.

Berikut tips dari maxmanroe, terkait dengan struktur tim yang baik pada startup,

1. Sesuaikan Struktur Tim Dengan Kebutuhan

Buatlah struktur tim yang sesuai dengan kebutuhan startup Anda. Jangan paksakan memenuhi pos-pos penting yang ada seperti pada perusahaan. Tidak usah juga mengada-adakan jabatan tertentu dan menyamakannya layaknya sebuah perusahaan. Sadari bahwa yang Anda kelola adalah startup yang masih dalam masa pengembangan dan pertumbuhan. Secara perlahan nanti juga akan mengarah ke sana, yang terpenting saat ini adalah bergerak dengan cepat, efektif dan efisien.

2. Buat Struktur Tim Yang Proporsional

Proporsi struktur tim dalam sebuah startup sangat penting. Ini berhubungan dengan bagaimana nantinya Anda akan menggerakkan sebuah tim ketika melangkah dalam pekerjaan. Hindari membuat struktur tim dengan proporsi yang gemuk, ini sangat menghambat pergerakan startup Anda. Anda akan disibukkan hanya mengurusi dan mengkoordinasi tim Anda karena terlalu gemuk.

Pertahankan struktur yang ramping, maksudnya adalah Anda harus bisa memasang orang yang tepat pada peran strategis yang dibutuhkan. Ramping bukan berarti kurang, namun lebih kepada bagaimana Anda bisa mengefektifkan orang-orang di dalam tim Anda.

3. Selalu Beradaptasi Dengan Perkembangan Bisnis

Anda tidak bisa hanya memakai struktur tim yang sama ketika bisnis mulai berkembang. Anda harus mampu menyesuaikan struktur tim Anda dalam menghadapi perkembangan yang pasti akan selalu terjadi.

Salah satu yang bisa Anda lakukan adalah dengan menambah orang dalam tim ketika perusahaan mengalami kemajuan. Tentu saja ini harus dilakukan karena akan ada banyak tanggung jawab baru yang harus ada yang menghandle nya sendiri. Seiring perkembangan startup Anda, maka struktur tim idealnya juga harus mengalami penambahan.

3. Harus Ada Kejelasan Dalam Garis Koordinasi

Ini lebih kepada kepemimpinan, jangan sampai ada tumpang tindih di sini. Anda sebagai founder juga harus memikirkannya sejak dini bagaimana kejelasan garis koordinasi ini. Garis kepemimpinan sangat dibutuhkan untuk menjaga proses pemenuhan tugas dan tanggung jawab di dalam sebuah perusahaan. Untuk itu, harus ada garis koordinasi yang jelas dan detail dalam struktur tim startup Anda.

Artinya adalah ada wewenang dari atasan untuk memerintah bawahan, atau bisa juga dibagi dengan bawahan hanya bisa diperintah oleh atasan yang terkait saja. Atau mungkin Anda memiliki cara pembagian lain, bisa saja, yang terpenting adalah ada kejelasan dalam garis koordinasi dalam struktur tim Anda.

5. Ketegasan Dalam Tugas Pokok dan Fungsi

Selain kejelasan dalam garis koordinasi, Anda juga dituntut untuk bisa dengan tegas tentang tugas pokok dan fungsi masing-masing orang dalam struktur tim startup Anda. Bukan hanya kepada bawahan, namun atasan yang mengkoordinasikan bawahan juga harus Anda kelola dengan jelas.

Jangan sampai ada tumpang tindih dari masing-masing anggota tim yang justru akan menghambat dan mengkacaukan langkah kerja startup yang Anda bangun. Dan ini harus Anda lakukan mulai dari sekarang agar ke depan Anda tidak dipusingkan lagi dengan masalah ini ketika perusahaan sudah menjadi semakin besar.

tim hebat

Sebuah startup yang sukses sangat bergantung dengan seberapa berkualitasnya team yang membangun dan mengelola startup tersebut. Sebuah proses yang baik kemungkinan besar akan menghasilkan hasil luaran yang baik, dan sebuah proses yang baik hanya bisa diperoleh apabila proses tersebut dijalankan oleh orang-orang yang berkualitas.

Pernyataan tersebut didukung oleh hasil penelitian yang dilakukan oleh CB Insights berikut ini,

Not the Right Team merupakan faktor ketiga terbesar, menyumbang sekitar 23% kegagalan sebuah startup.

Bagaimana cara membentuk sebuah tim stratup yang terbaik ?

Salah satu hal yang paling utama adalah carilah team yang mempunyai culture yang sesuai dengan budaya startup anda. Culture merupakan hal terpenting, karena culture mencerminkan soft skill team anda. Apabila anda mengelola sebuah startup, biasanya anda tidak mempunyai dana yang cukup untuk memberikan training kepada team anda untuk membentuk soft skill yang sesuai dengan culture startup anda. Satu-satunya cara adalah merekrut anggota team yang memang mempunyai budaya yang sama dengan budaya startup.

Beberapa budaya yang perlu anda perhatikan adalah : Etika Kerja, Kerja Keras, Passion, Komitmen dan Pola Pikir.

Beri penekanan kepada tim anda bahwa kita berada pada “kapal” yang sama, dan menuju ke “tujuan” yang sama, sehingga membutuhkan orang-orang dengan “soft skill” yang sama.

Tidak mungkin, di dalam sebuah startup, terdapat orang yang malas dan rajin, orang yang berkomitmen dan orang yang acuh, orang yang mempunyai visi dan orang yang tidak peduli berada dalam satu kapal yang sama. Anda bisa bayangkan akan terjadi chaos didalam “kapal” tersebut apabila hal itu terjadi.

Sekali lagi, penekanannya adalah pada soft skill, dimana soft skill seharusnya seragam. tetapi untuk hard skill, sebaiknya tidak seragam, karena sebuah startup membutuhkan banyak sudut pandang dari keilmuan yang berbeda-beda.

Berikut beberapa tips yang dapat anda lakukan ketika merekrut tim startup anda,

  • Pertama, identifikasi “kebutuhan” di startup Anda sehingga anda dapat mengidentifikasi keterampilan yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan startup Anda.

  • Kedua, Buatlah skala prioritas, kebutuhan mana yang paling mendesak untuk dipenuhi, serta buatlah analisis gap antara kemampuan tiam anda sekarang dengan kebutuhan startup anda.

  • Ketiga, mulailah merekrut anggota tim yang memang sesuai dengan prioritas kebutuhan dan memang tidak ada anggota tim yang ada saat ini dapat memenuhi kebutuhan tersebut.

  • Keempat, Pastikan Anda merekrut kandidat yang tepat. Jangan takut untuk pilih-pilih! Selama proses wawancara, ajukan pertanyaan untuk memahami konteks “culture” mereka. Jawaban-jawaban ini akan membantu Anda menentukan dua hal:

    1. Apakah mereka memiliki kemampuan yang tepat bagi startup Anda?
    2. Apakah mereka memiliki budaya yang sesuai dengan budaya startup Anda?

Beberapa hal yang perlu diingat antara lain :

  • Carilah anggota tim yang mempunyai komitmen yang tinggi. Komitmen adalah segalanya.

  • Carilah anggota tim yang bermental kuat, pandai memecahkan masalah dan mengatasi kesulitan, dimana biasanya orang-orang seperti ini memiliki cara berpikir analitis yang kuat.