Bagaimana Melatih Kemampuan Estetika Kita?

A post was merged into an existing topic: Nilai-nilai apa yang seharusnya dipelajari pada anak kecil?

Dilansir dari tulisan pada portal usability.gov, Jennifer Chen memaparkan dampak estetika pada perilaku terhadap suatu situs

1. Definisikan Estetika dan Emosi
Estetika umumnya dikenal sebagai ilmu tentang pikiran dan emosi yang erat kaitannya dengan rasa keindahan. Lebih luas, estetika sebagai refleksi kritis pada seni, budaya dan alam. Estetika menawarkan sifat seperti indah, jelek, luhur, atau komik, sebagaimana berlaku untuk seni rupa. Penilaian estetika melibatkan banyak masalah. Mereka bisa dikondisikan secara kultural, terkait dengan emosi, dan setidaknya intelektual dan interpretatif. Sulit untuk mengukur hubungan antara estetika dan emosi karena sifat abstrak keduanya dan menciptakan metrik untuk estetika sangatlah sulit. Pengguna menilai dari tampilan visual dari sebuah situs Web yang sangat cepat dan penilaian mereka konsisten dari waktu ke waktu. Lindgaard, et al., (2006) menemukan bahwa tayangan situs Web yang apabila berdurasi 50 detik, sangat konsisten antar orang, dan tetap konsisten dari waktu ke waktu.

2. Dampak Usability pada Estetika
Psikologi sosial telah menunjukkan bahwa daya tarik fisik dikaitkan dengan berbagai karakteristik yang diinginkan secara sosial. Persepsi kegunaan juga dipengaruhi oleh persepsi estetika. Sayangnya, penelitian telah menunjukkan hasil yang beragam untuk hubungan antara persepsi estetika dan kegunaan. Tractinsky et al., (2000) menemukan bahwa pasca-penggunaan persepsi dari estetika dan kegunaan, keduanya dipengaruhi oleh persepsi pra-penggunaan estetika. Thuring dan Mahike (2007) menemukan bahwa meskipun estetika memiliki efek utama pada valensi emosional dan gairah fisiologis, tidak ada interaksi antara kegunaan dan estetika. Tetapi keduanya tidak menemukan fungsi yang lebih penting daripada estetika ketika membandingkan peringkat kepuasan terhadap penggunaan produk.

3. Kesimpulan
Persepsi pengguna dari situs Web dapat membangkitkan berbagai emosi dan sikap. Tidak ada pertanyaan bahwa estetika dapat mempengaruhi faktor penting yang terkait dengan keputusan pembelian online seperti sikap terhadap perusahaan.

Estetika adalah studi tentang mengembangkan kemampuan dalam melihat dan memahami dunia dengan cara baru melalui mental dan respon verbal. Kemampuan estetika mungkin bukan kemampuan bawaan sejak kita lahir, namun kemampuan ini dapat diasah jika kita melatihnya. Cara sederhananya seperti sering bertuar pikiran bagi mereka yang ahli atau paling tidak bagi mereka yang sudah mempunyai kemampuan estetika diatas kemampuan kita. Atau membaca buku-buku, bahkan menonton film, tentang design dan estetika. Terangkum dalam artikel question and answer www.quora.com

Menurut sites.google.com, ada cara sederhana untuk meningkatkan kemampuan estetika kita melalui lima panca indera yang kita miliki. Kelima panca indera itu adalah melihat, mendengar, menyentuh, mengecap dan mencium untuk membantu kita menjadi lebih sadar terhadap menghargai sesuatu, dan merespons mental dan emosional untuk keindahan yang merupakan buatan manusia dan lingkungan alam. Ilmu estetika mempelajari ilmu pengembangan seni (visual, pertunjukan, sastra dan media). Jadi, karya seni memiliki kemampuan untuk menginspirasi, menginformasikan, menantang, meningkatkan harga diri, memberikan kenikmatan untuk mengekspresikan diri, menciptakan rasa bangga, menunjukkan identitas, dan mengembangkan keterampilan yang dilakukan dalam kehidupan sehari-hari. Berikut ini adalah latihan sederhana bagi panca indera untuk meningkatkan kesadaran estetika.

MAGICAL GARDEN PAINTING
Kali ini kita akan menstimulasi panca indra dengan cara memandang sebuah lukisan pemandangan seperti kebun. Tatap dan resapi lukisan itu selama satu menit. Perhatikan tiap detail, warna, dan keindahan yang ada dalam lukisan tersebut. Setelah satu menit berlalu, tanpa melihat ke lukisan, kita harus menutup mata. Setelah itu, bayangkan lukisan yang tadi telah kita amati selama satu menit didalam benak kita.

  1. Pengelihatan
    Selama 10 menit, buatah list apa saja yang dapat kita ingat dari lukisan tersebut, seperti warna, rasa, tekstur, dan detail-detail lainnya yang masih bisa kita ingat. Diskusikan hal ini dengan peserta yang lain (jika lebih dari 1).

  2. Peraba
    Sekarang ingat-ingat tekstur dari lukisan tersebut dan diskusikan. Apakah kasar, halus, lembut, panas, dingin, dan sebagainya.

  3. Penciuman
    Bayangkan aroma apa yang akan kita hirup jika kia berada dalam lukisan kebun tersebut? Di dalam rindangnya sebuah kebun.

  4. Pendengaran
    Bayangkan kembali kita sedang berada di dalam lukisan kebun tersebut. Duduk di bangku taman, bersandar, dan menutup mata. Bayangkan suara-suara apa saja yang mungkin terdengar dan perbedaan dari suara-suara tersebut.

  5. Pengecap
    Makanan apa yang kita bayangkan jika kita berada dalam lukisan tersebut? Bukan hanya sekedar muffin dan secangkir teh. Akan tetapi, ketika kita melihat warna dari lukisan tersebut, rasa apa yang mungkin muncul

  6. Tulislah Sebuah Puisi
    Tulislah sebuah puisi atau karangan pendek yang cantik dengan penuh rasa. Sehingga pembacanya nanti juga bisa ikut merasakan apa yang kita rasakan terhadap lukisan tersebut.

  7. Pertunjukan Seni
    Gunakan tubuh kita untuk bergerak memperagakan seolah-olah kita benar-benar masuk kedalam lukisan dan berkeliling. Rasakan dan hayati, sehingga orang yang melihat juga bisa ikut mengerti dan merasakan apa yang kita rasakan.

Cara diatas adalah hanya salah satu cara dari berbagai macam cara untuk melatih kemampuan estetika kita. Selain dengan lukisan, kita juga bisa melakukannya dengan musik. Menurut www.doane.edu, manfaat melatih diri dari kemampuan estetika adalah

  • Meningkatkan hubungan baik kepada sesama (dalam website antar guru dan murid)
  • berani untuk mengambil resiko dan bertanya jika ada masalah
  • ketertarikan belajar mengekspresikan diri dengan cara-cara yang baru
  • Menambah kepercayaan diri melalui pengalaman yang telah mengajarkan kita untuk saling menghormati dan menghargai
  • Eksplorasi berbagai hubungan manusia
  • Kesempatan untuk menggabungkan pikiran dan emosi, kognisi dan pengalaman indrawi, serta analisis dan intuisi dengan menuju pemahaman sesuatu secara keseluruhan

Meningkatkan Kemampuan Estetika

Estetika merupakan salah satu kemampuan bisnis yang membuat dan pasar yang dirancang dengan indah produk, seperti syal Hermes atau gelang Cartier. Namun, daya tarik mereka dapat memperpanjang jauh melampaui desain visual mereka dan memanfaatkan persepsi sensorik lainnya

Estetika dapat didapatkan dengan cara estetika :

Strategi: Dimulai dengan melihat risiko strategis dan kerugian dari perusahaan yang telah di bawah-diinvestasikan dan / atau terdegradasi elemen estetika bisnis merekastrategi untuk kembali menanamkan dan melestarikan nilai estetika serta memanfaatkan untuk keuntungan finansial jangka panjang dan keunggulan kompetitif.

Manajerial: Mengeksplorasi tantangan yang pemimpin bisnis umum dalam mengelola sumber daya artistik dan kreatif dan, sebaliknya, tantangan yang desainer terkemuka dan pengrajin sering menghadapi di scaling dan mempertahankan operasi mereka.

Organisasi: Bagaimana membangun dan mendukung budaya yang tepat, struktur organisasi, dan proses pengambilan keputusan bisnis estetika.

Keuangan: Menilai timbal balik antara keuntungan finansial jangka pendek dan investasi jangka panjang yang dibutuhkan untuk membangun dan mempertahankan nilai estetika.

Analytic: Bereksperimen dengan metodologi baru dan teknik untuk mengukur dan mengukur nilai estetika dan akan mengembangkan strategi inovatif untuk meningkatkan nilai-nilai tersebut tanpa merusak tujuan keuangan dan operasional.

Estetika sangat perlu dalam motivator personal

Di zaman sekarang, ide dan kreativitas merupakan suatu karunia yang tidak ternilai harganya ketimbang pekerjaan yang memakai raga sebagi motor penggeraknya. Karena ide & kreativitas dapat bermula dari mimpi yang dapat diproses sehingga menjadi suatu kenyataan yang dapat digunakan. Ide dan kreativitas biasanya muncul beriringan dengan estetika atau kecantikan dimana β€œhal” yang sudah dibentuk dari mimpi tadi di modifikasi sedemikian rupa hingga menjadi terlihat lebih baik dan mencermikan sang pembuat.

Konsep estetika itu dapat diibaratkan sebagai seorang penulis yang sedang melukis maha karyanya. Suatu karya yang pada awalnya hanya berbentuk coret-coretan abstrak kemudian diberikan goresan-goresan serta warna-warna yang halus sehingga menimbulkan kesan cantik dan enak dipandang secara keseluruhan. Pada akhirnya lukisan tersebut selesai dan dapat dinikmati keindahannya. Kira-kira seperti itu lah estetika itu berarti.

Menurut penelitian dari Abigail Housen & Karin DeSantis, bila para penikmat estetika diberikan suatu keindahan secara sequential maka mereka akan merasa jenuh karena dapat memprediksikan ataupun merasa kurang kecantikan yang ditawarkan. Maka dari itu, mereka membuat suatu tahapan-tahapan untuk membangun keindahan diantaranya :

  • Tahap 1 – Akuntive
    Tahapan dimana sang pengembang estetika mengingat kembali bentuk-bentuk serta warna-warna ataupun hal lainnya dimemorinya yang apabila di imajinasikan dapat memproyeksikan tentang keindahan itu sendiri.

  • Tahap 2 – Konstruktif
    Tahapan membangun karya mereka dari imajinasi abstrak ke bentuk yang diinginkan. Biasanya hal ini bergantung dengan kemampuan, jenis, selera, kerja keras, alat, hingga perasaan untuk memunculkan keindahan yang ada.

  • Tahap 3 – Klasifikasi
    Tahapan pengkategorian dari karya yang sudah dibuat sehingga pesan-pesan yang ada dalam karya tersebut dapat dengan mudah dicerna.

  • Tahap 4 – Interpretasi
    Tahapan menerjemahkan karya tersebut dari sudut pandang penikmat estetika. Disini para penikmat menjadi semacam kritikus terhadap karya yang dibuat oleh sang kreator. Biasanya mereka akan menerjemahkan maksud sang kreator dan memberikan umpan balik untuk membuat sang kreator berkembang.

  • Tahap 5 – Re-kreasi
    Tahapan pemahaman menyeluruh atas semua karya sehingga dapat mengetahui aspek waktu, ruang, historis dan seterusnya.

Sebenarnya, tidak ada rumus baku untuk membuat suatu tahapan-tahapan dalam membuat suatu karya estetika. Poin-poin diatas merupakan penjabaran yang dilakukan melalui pendekatan ilmiah agar dapat dipahami dengan mudah oleh masyarakat banyak. Hanya saja, setiap seniman ataupun kreator memiliki caranya masing-masing untuk menumbuhkan aspek estetikanya.

Intuisi dan pengalaman merupakan beberapa cara yang dipakai oleh seniman tersebut. Namun, banyak pula karya estetika zaman sekarang yang dibuat justru hasil dari referensi dari karya yang sudah ada seperti contohnya flat design yang lahir dari desain warna minimalis.

Artikel ini merupakan pemikiran penulis yang mengambil referensi disini

1 Like