Visual Design untuk Meningkatkan Kemampuan Estetika
Pengetahuan tentang visual design masih sedikit. Kita tahu bahwa perasaan akan seni sudah melekat pada diri manusia, jadi dengan sedikit praktik kita bisa benar-benar mempelajari tentang komunikasi visual untuk meningkatkan kemampuan estetika, meskipun kita bukan seorang designer.
Berikut adalah 10 tips untuk mempelajari visual design yang akan meningkatkan kemampuan estetika kita:
1. Mencari inspirasi di mana saja
Ini adalah sesuatu yang secara harfiah dilakukan oleh designer tiap waktu. Inspirasi bisa datang padamu pada waktu yang tidak terduga; tidak hanya ketika sedang belajar tentang visual design, tapi bisa juga ketika sedang menonton film, membuka majalah, atau sedang berada dalam kemacetan.
Kreatifitas adalah bagian dari pemikiran kita. Jadilah seorang dengan pikiran terbuka, berpikir out of the box, suka memperhatikan sesuatu, dan selalu menganggap bahwa ada hal baik yang harus dilakukan. Hal ini akan mendorong imajinasi dan menjadikan kita lebih inovatif.
2. Ikuti Pendekatan “Less is More”
Bagi seorang yang bukan designer, dengan kemampuan dan pengetahuan design grafis yang kurang, biasanya akan mencoba apapun yang ditahui untuk mencoba mendesain apapun. Memang, kita akan membuat kesalahan dan mengalami kegagalan, tapi jangan biarkan kegagalan tersebut mengecilkan hari kita. Dari hal itu akan diperoleh sedikit demi sedikit ilmu tentang design. Design yang efektif adalah yang jelas dan seimbang. Jangan menyatukan elemen berbeda, tapi lapisi tekstur di atas atau melebihi yang lainnya.
3. Tahu bagaimana tekstur bekerja
Tekstur pada visual design didefinisikan sebagai karakteristik dari permukaan suatu benda yang bisa dirasakan dengan sentuhan. Ini bisa digunakan untuk memberi tekanan pada area yang akan menjadi titik focus kita dan membuatnya lebih dominan dari yang lain.
Terlalu banyak memberikan tekstur akan menciptakan ruang yang terkesan ‘ramai’ dan membuat mata menjadi lelah. Pertimbangkan rancangan yang disukai dan cari tahu bagaimana menggunakan tekstur yang benar.
4. Memanfaatkan Typography (Seni Tata Huruf)
Typrography adalah bagian penting dari visual design. Memilih jenis huruf yang tepat bisa menghasilkan sesuatu yang berbeda. Huruf bisa membawa banyak maksud, tidak hanya bisa merubah isi pesan tergantung bagaimana kita menggunakannya. Jika merasa tidak nyaman, cobalah untuk bereksperimen dengan tipe huruf yang berbeda. Dan jangan ragu untuk bertanya pada seorang professional.
5. Perhatikan Warna
Warna memberi peran yang vital dalam membentuk hubungan emosi antara audience yang konten yang ditampilkan. Ada satu cara untuk mempelajari bagaimana menggunakan warna secara efektif: dengan membuka mata dan mempraktikkan. Lakukan percobaann dengan warna yang berbeda. Jangan lupa untuk mengecek bagaimana warna dan kontras di visual design dalam rangka membantu mempertegas atau memudarkan suatu elemen.
6. Gunakan whitespace dengan baik
Whitespace adalah ruang kosong antara gambar, grafik, teks, margin, dan elemen lainnya. Menggunakan whitespace secara efektif meningkatkan keterbacaan, merubah tiap halaman menjadi elegan dan nyaman bagi pembaca.
Meskipun namanya ‘white’ atau putih, bukan berarti warnanya harus putih. Pada kenyataannya warna putih lebih nyaman dan bisa menciptakan kesan bersih. Namun, hindari penggunaan whitespace yang terlalu banyak karena bisa membuat mata lelah.
7. Atur Keseimbangan dan Keselarasan
Visual design yang paling buruk pun bisa menjadi lebih baik dengan meletakkan semua bagiannya dalam keselarasan (harmoni). Keselarasan berarti bahwa semua unit saling berhubungan dan melengkapi satu sama lain. Misalnya dengan menggunakan tipe gambar yang sama, dan tidak mengkombinasikannya (foto, clipart, huruf) dalam satu halaman.
Pikirkan untuk focus pada membuat irama yang mempengaruhi aliran pandangan dan membantu pergerakan mata. Serta gunakan pola yang sama, untuk mencapai kesatuan visual.
8. Pelajari penggunaan ukuran, skala, dan proporsi
Besar kecilnya, gelap terangnya, kuat lemahnya. Penggunaan yang terlalu banyak antara ukuran dan warna bisa menimbulkan kualitas visual yang salah. Pertimbangkan penggunan ukuran (dimensi dari objek), skala (ukuran relative dari objek-objek yang berbeda), dan proporsi (keselarasan dari skala) dalam memahami hubungan antar design yang berbeda dan menggunakannya untuk menggambar pada area yang diinginkan.
9. Memahami bagaimana dan kapan menggunakan ikon
Ikon yang tepat akan mengambil perhatian penonton dan meyakinkan mereka untuk mulai membaca. Gunakan ikon untuk memecah teks yang terlalu panjang, menambahkan informasi, serta menyampaikan dan mengkomunikasikan pesan secara lebih efektif.
10. Jadilah Orang yang Teliti
Visual designer yang bagus adalah yang memperhatikan semuanya detail yang ada, tidak peduli sekecil apapun itu. Perhatikan pada penempatan elemen, mengorganisir segala sesuatu, penggunaan warna dan kontras, dan sebagainya yang bisa membuat penonton masuk lebih dalam ke dunia yang kita ciptakan.
Referensi :