Dekomposisi adalah kemampuan kita untuk memecahkan masalah menjadi unsur-unsur yang lebih kecil, sehingga kita bisa menemukan solusi yang lebih detail dan efektif dalam menangani sebuah masalah.
Bagaimana caranya untuk seseorang lebih jeli dalam memecah masalah menjadi bagian-bagian?
Salah satu cara kita untuk lebih jeli memecah masalah adalah untuk membiasakan diri melihat masalah dari berbagai sudut pandang. Ibaratnya, mata seorang manusia hanya dapat melihat apa yang ada didepannya. Ketika sebuah objek dibalik, maka kita akan melihat sisi yang berbeda dari objek tersebut, bahkan mungkin mengetahui hal-hal yang sebelumnya tidak dapat kita lihat.
Kita juga harus membiasakan membaca. Ketika disajikan sebuah masalah, kita sebaiknya membaca ulang berkali-kali, sampai kita paham dan bisa mengidentifikasi unsur-unsur dalam permasalahan tersebut. Dari situ kita bisa memilah dan menyelesaikannya satu persatu, dibanding langsung mengerjakan semuanya sekaligus.
Dekomposisi merupakan tahap pertama dari Computational Thinking. Dekomposisi sendiri dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia memiliki arti proses perubahan menjadi bentuk yang lebih sederhana atau penguraian. Dimana pada Computational Thinking ini berarti proses pemecahan masalah menjadi bagian - bagian kecil yang lebih sederhana dan membuat kita lebih mudah dalam menyelesaikan suatu permasalahan.
Dekomposisi mengajak kita untuk tidak melihat masalah secara bulat dan utuh yang akan membuat kita kesulitan dalam mencari solusinya. Melainkan kita dilatih untuk bisa memecahkan masalah menjadi bagian - bagian atau tugas - tugas kecil yang lebih mudah untuk dikelola.
Dimanapun Anda berada, siapapun Anda, kemampuan Dekomposisi akan sangat dibutuhkan dalam kehidupan. Pasalnya dalam kehidupan sehari – hari, akan banyak permasalahan yang bermunculan. Tidak peduli Anda seorang di bidang eksakta ataupun humaniora. Nah maka disinilah kemampuan dalam mendekomposisi masalah sangat dibutuhkan. Lalu bagaimanakah cara melatih kemampuan dekomposisi?
Kemampuan dekomposisi akan semakin meningkat seiring dengan terbiasanya kita dalam menyelesaikan permasalahan yang datang. Semakin terbiasa dalam menyelesaikan masalah, semakin sulit permasalahan yang dihadapi akan semakin melatih kemampuan kita dalam mendekomposisi masalah.