Bagaimana melakukan Uji skrining fitokimia senyawa golongan alkaloid?

image

Skrining fitokimia atau penapisan kimia adalah tahapan awal untuk mengidentifikasi kandungan kimia yang terkandung dalam tumbuhan, karena pada tahap ini kita bisa mengetahui golongan senyawa kimia yang dikandung tumbuhan yang sedang kita uji/teliti.

Bagaimana melakukan Uji skrining fitokimia senyawa golongan alkaloid ?

Uji skrining fitokimia senyawa golongan alkaloid dilakukan dengan menggunakan metode Culvenor dan Fitzgerald.

Bahan tanaman segar sebanyak 5-10 gram diekstraksi dengan kloroform beramonia lalu disaring. Selanjutnya ke dalam filtrat ditambahkan 0,5-1 ml asam sulfat 2N dan dikocok sampai terbentuk dua lapisan. Lapisan asam (atas) dipipet dan dimasukkan ke dalam tiga buah tabung reaksi. Ke dalam tabung reaksi yang pertama ditambahkan dua tetes pereaksi Mayer. Ke dalam tabung reaksi kedua ditambahkan dua tetes pereaksi Dragendorf dan ke dalam tabung reaksi yang ketiga dimasukkan dua tetes pereaksi Wagener. Adanya senyawa alkaloid ditandai dengan terbentuknya endapan putih pada tabung reaksi yang pertama dan timbulnya endapan berwarna coklat kemerahan pada tabung reaksi kedua dan ketiga.

Pembuatan larutan kloroform beramonia, dapat dilakukan dengan cara mengambil sebanyak 1 ml amonia pekat 28% ditambahkan ke dalam 250 ml kloroform. Kemudian dikeringkan dengan penambahan 2,5 gram Natrium sulfat anhidrat dan disaring.

Pembuatan larutan Mayer dilakukan dengan cara mengambil HgCl2 sebanyak 1,5 gram dilarutkan dengan 60 ml akuades. Di tempat lain dilarutkan KI sebanyak 5 gram dalam 10 ml akuades. Kedua larutan yang telah dibuat tersebut kemudian dicampur dan diencerkan dengan akuades sampai volume 100 ml. pereaksi Mayer yang diperoleh selanjutnya disimpan dalam botol gelap.

Pembuatan pereaksi Dragendorf dilakukan dengan mencampur Bismuth subnitrat sebanyak 1 gram dilarutkan dalam campuran 10 ml asam asetat glasial dan 40 ml akuades. Di tempat lain 8 gram KI dilarutkan dalam 20 ml akuades. Kedua larutan yang telah dibuat dicampur kemudian diencerkan dengan akuades sampai volumenya 100 ml. pereaksi Dragendorf ini harus disimpan dalam botol yang berwarna gelap dan hanya dapat digunakan selama periode beberapa minggu setelah dibuat.

Pembuatan pereaksi Wagner, dilakukan dengan cara mengambil senyawa KI sebanyak
2 gram dan iodine sebanyak 1,3 gram kemudia dilarutkan dengan akuades sampai volumenya 100 ml kemudian disaring. Pereaksi Wagner ini juga harus disimpan dalam botol yang gelap.

Sumber :
Lully Hanni Endarini, Farmakognisi dan Fitokimia, Badan Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia Kesehatan