Bagaimana melakukan pertolongan pertama pada orang yang terkena trauma spinal?

Trauma spinal atau cedera pada tulang belakang adalah cedera yang mengenai servikalis, vertebralis dan lumbalis akibat dari suatu trauma yang mengenai tulang belakang. Trauma pada tulang belakang dapat mengenai jaringan lunak pada tulang belakang yaitu ligamen dan diskus, tulang belakang sendiri dan susmsum tulang belakang atau spinal kord (Muttaqin, 2008).

Merupakan keadaan patologi akut pada medula spinalis yang diakibatkan terputusnya komunikasi sensori dan motorik dengan susunan saraf pusat dan saraf perifer. Tingkat kerusakan pada medula spinalis tergantung dari keadaan komplet atau inkomplet.

Bagaimana melakukan pertolongan pertama pada orang yang terkena Trauma spinal ?

Trauma di daerah cervical biasanya merupakan trauma ekstensi-fleksi yaitu keadaan di mana kepala tiba-tiba bergerak ke belakang, kemudian fleksi ke depan ataupun sebaliknya (whiplash injury).

Gejala dan tanda :

  • Terdapat bukti adanya trauma kepala, dengan adanya gangguan kesadaran.
  • Ada keluhan nyeri di daerah tengkuk.
  • Tidak dapat menggerakkan dirinya atau lehernya.
  • Ada keluhan lemah, paralisis atau kehilangan kontrol atas anggota gerak, ngompol.

Jika ada kecurigaan trauma kepala atau punggung, berhati-hatilah dalam menolong penderita, karena jika tidak hati-hati dapat menyebabkan kelumpuhan permanen.

Jika anda mendapatkan seseorang yang dicurigai mengalami trauma spinal :

  • Panggil 118 atau bantuan lain untuk mendapatkan bantuan darurat. Minta bantuan dengan cara berteriak “Tolong !!!” untuk mengaktifkan sistem pelayanan medis yang lebih lanjut.
  • Tujuan utama pertolongan pertama pada trauma spinal adalah untuk menjaga agar korban tetap pada posisi yang sama dengan saat ditemukan. Tempatkan handuk tebal pada kedua sisi leher atau sangga kepala dan leher untuk mencegah gerakan.
  • Lakukan pertolongan pertama yang memungkinkan dengan tanpa menggerakkan kepala atau leher korban. Jika korban menunjukkan gejala henti nafas, lakukan RJP, tetapi jangan menarik kepala ke belakang.
  • Buka jalan nafas. Gunakan jari dengan hati-hati membuka rahang dan angkat ke depan.
  • Jika anda harus memutar korban karena muntah, ada jendalan darah atau khawatir trauma lebih berat, lakukan sekurangnya berdua. Lakukan bersama agar kepala, leher dan punggung tetap segaris ketika memutar korban pada posisi lain.
  • Stabilisasi korban
  • Persiapan transportasi korban

Sumber :

Kristanto Yuli Yarsa, Nanang Wiyono, Agus Djoko Susanto, R.T.H. Soepraptomo, Accident dan emergency (first aid), RS Dr.Moewardi Surakarta dan Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret Surakarta