Bagaimana Melakukan Pengukuran Harga Diri?

Harga diri adalah evaluasi terhadap perasaan dan penilaian individu tentang dirinya. Harga diri berpengaruh besar terhadap harapan individu, tingkah laku dan penilaian individu tentang dirinya sendiri dan orang lain. Penilaian tersebut mencerminkan sikap penerimaan atau penolakan terhadap diri dan seberapa jauh individu percaya bahwa dirinya berharga.

Bagaimana caranya melakukan pengukuran Harga Diri ?

Beberapa cara pengukuran harga diri menurut Robinson, Shaver & Wrightsman (1991) antara lain:

  1. The Self Esteem Scale oleh Rosenberg pada tahun 1965. Alat ukur ini mengukur keberhargaan diri dan penerimaan diri individu secara global. Alat ukur ini terdiri dari 10 item dengan menggunakan skala likert.

  2. The Feeling of Inadequacy Scale oleh Janis & Field pada tahun 1959. Alat ukur ini mengukur kesadaran diri, ketakutan sosial dan perasaan kekurangan yang ada pada diri individu. Alat ukur ini terdiri dari 32 item dengan menggunakan skala likert.

  3. Self Esteem Inventory oleh Coopersmith pada tahun 1967. Alat ukur ini mengukur harga diri secara global dari empat domain yang ada, yaitu:

    • Domain harga diri akademis: Mengukur rasa percaya diri, kemampuan dalam belajar dan kepatuhan individu pada setiap kegiatan di sekolah.

    • Domain harga diri keluarga: Mengukur seberapa besar kedekatan anak dengan orang tua, dukungan orang tua kepada anak dan penerimaan orang tua terhadap anak.

    • Domain harga diri sosial: Mengukur kemampuan individu untuk berhubungan dengan orang lain.

    • Domain general self: mengukur penilaian individu terhadap kemampuannya secara umum.

    Alat ukur ini terdiri dari 58 butir dengan pilihan jawaban Ya dan Tidak. Kebanyakan butir dapat disesuaikan dan digunakan untuk segala usia.

  4. Social Self Esteem oleh Ziller, Hagey, Smith & Long pada tahun 1969. Alat ukur ini mengukur kondisi harga diri ketika berada dibawah tekanan dan berhubungan dengan hubungan sosial individu.

1 Like

Cara yang paling terkenal dalam melakukan pengukuran harga diri seseorang adalah dengan menggunakan Rosenberg Self esteem Scale (RSES). Menurut Ariyani (2004) kelebihan dari skala ini adalah sering digunakan untuk remaja, pengadministrasiannya mudah, dapat dikerjakan dalam waktu relatif singkat serta telah memuhi skala validitas dan reliabilitas yang baik. Dari kelebihan tersebut, peneliti mempertimbangkan penggunaan skala ini.

Pernyataan-pernyataan yang harus diisi oleh responden adalah sebagai berikut:

  1. Secara keseluruhan saya puas dengan diri saya.

  2. Pada saat-saat tertentu saya merasa tidak ada sesuatu pun yang baik dalam diriku.

  3. Saya merasa saya memiliki sejumlah kualitas diri yang baik.

  4. Saya mampu melakukan berbagai macam pekerjaan sebagaimana orang lain.

  5. Saya merasa bahwa saya tidak memiliki banyak hal untuk dibanggakan.

  6. Saya merasa tidak berguna pada waktu-waktu tertentu.

  7. Saya merasa bahwa saya adalah seorang yang berharga, setidaknya pada dasarnya saya sama dengan orang-orang lain.

  8. Saya berharap saya lebih dapat menghargai diri saya sendiri.

  9. Secara keseluruhan, saya cenderung menganggap diri gagal.

  10. Saya memiliki sikap yang positif terhadap diri saya.

Skala ini terdiri dari empat pilihan jawaban dengan rentang 1-4 (pilihan sangat setuju, setuju, tidak setuju, dan sangat tidak setuju). Nilai tertinggi dari skala ini adalah 40 sementara 10 adalah nilai terendah. Pengelompokan kategori dalam harga diri dapat diketahui melalui total skor dari skala ini yaitu sebagai berikut:

  • < 25 self esteem rendah

  • 25-35 Self esteem sedang/normal

  • > 35 self esteem tinggi

Selain itu, untuk lebih memastikan hasil Rosenberg Self esteem Scale, kita dapat menggunakan daftar cek perilaku berdasarkan ciri-ciri individu dengan self esteem rendah yang dibuat oleh Branden (1994). Daftar cek perilaku ini terdiri dari 18 pernyataan yang merupakan rating perilaku/pikiran/perasaan responden selama satu minggu. Jarak waktu satu minggu ini merupakan satu minggu sebelum diberikan intervensi dan satu minggu setelah diberikan intervensi.

Dalam daftar cek perilaku ini digunakan rating 1-4 dimana 1 berarti tidak pernah, 2 berarti jarang (1-3 kali dalam satu minggu ke belakang), 3 berarti sering (lebih dari tiga kali seminggu ke belakang), 4 berarti selalu (hampir setiap saat).

Berikut adalah pernyataan-pernyataan yang ada didalam daftar cek perilaku:

  1. Saya mudah putus asa

  2. Saya merasa tidak berarti dalam hidup ini

  3. Banyak masalah yang saya sulit atasi

  4. Saya merasa hidup saya penuh dengan kegagalan

  5. Saya malas menanggapi pendapat/arahan orang lain

  6. Saya takut menghadapi kegiatan yang baru

  7. Saya tidak yakin dengan prestasi di sekolah nanti

  8. Saya kuatir dengan masa depan saya

  9. Saya merasa tidak memiliki harapan hidup

  10. Saya memandang orang lain yang patut disalahkan atas peristiwa pahit yang saya alami

  11. Saya mudah marah tanpa sebab yang jelas

  12. Saya mengeluhkan masalah kehidupan yang saya jalani

  13. Saya pesimis untuk mencapai hal yang saya inginkan

  14. Saya tidak sebahagia orang lain

  15. Saya tidak memiliki orang yang saya percaya

  16. Saya mudah terganggu dengan kritikan orang lain

  17. Saya cemas dengan berbagai penilaian orang lain akan diri saya

  18. Saya gugup berhadapan dengan orang lain

Hasil jawaban responden atas pernyataan-pernyataand diatas diolah dengan menjadikan median maksimal sebagai acuan. Terdapat empat pilihan jawaban (rating 1-4) sehingga diperoleh median maksimal 2,5. Setelah itu dilakukan penghitungan rata-rata skor, bila skor berada di bawah nilai median maksimal dapat disimpulkan bahwa responden telah menunjukkan ciri harga diri tergolong tinggi (dengan memberi jawaban jarang/ tidak pernah). Sedangkan bila nilai berada di atas nilai median maksimal, maka responden menunjukkan ciri harga diri rendah (dengan memberi jawaban selalu atau sering).

Berbagai macam pengukuran harga diri menurut Robinson, Shaver dan Wrightsman (1991) antara lain The self Esteem Scal, The Feeling of Inadequency Scal, Self Esteem Inventory, Social Self esteem.

  • Pengukuran yang pertama adalah the self Esteem Scale oleh Rosenberg pada tahun 1965. Alat ukur ini mengukur keberhargaan diri dan penerimaaan diri individu secara global. Alat ukur ini terdiri dari 10 item dengan menggunakan skala likert.

  • Selanjutnya adalah the Feeling of Inadequency Scale oleh Janis and Field pada tahun 1959. Alat ukur ini mengukur kesadarn diri, ketakutan social dan perasaan kekurangan yang ada pada diri individu. Alat ukur ini terdiri dari 32 item dengan menggunakan skala likert.

  • Pengukuran yang ketiga adalah Self Esteem Inventory oleh Coopersmith pada tahun 1967. Alat ukur ini mengukur harga diri secara global dan terdapat empat domain yaitu, domain harga diri akademis, domain harga diri keluarga, domain harga diri social, dan domain general self.

  • Pengukuran yang terakhir adalah Social Self esteem oleh Ziller, Hagey, Smith dan Long pada tahun 1969. Alat ukur ini mengukur kondisi harga diri ketika berada dibawah tekanan dan berhubungan dengan social individu.

Dari keempat pengukuran tersebut, yang digunakan untuk penelitian ini adalah the self esteem scale oleh Rosenberg. alat ukur ini terdiri dari 10 item pertanyaan dengan menggunaka skala likert. pengukuran ini terdiri dari pernyataan positif dan negatif dengan jawaban sangat setuju, setuju, tidak setuju, dan sangat tidak setuju yang tentunya sudah dimodifikasi disesuaikan dengan kebutuhan penelitian.