Bagaimana mekanisme terjadinya Korosi?

Korosi merupakan proses terbentuknya karat pada benda logam. Bagaimana mekanisme terjadinya Korosi?

Mekanisme terbentuknya Korosi


Mekanisme korosi tidak terlepas dari reaksi elektrokimia. Reaksi elektrokimia melibatkan perpindahan elektron-elektron. Perpindahan elektron merupakan hasil reaksi redoks (reduksi-oksidasi). Mekanisme korosi melalui reaksi elektrokimia melibatkan reaksi anodik. Reaksi anodik (oksidasi) diindikasikan melalui peningkatan valensi atau produk elektron-elektron. Reaksi anodik yang terjadi pada proses korosi logam yaitu:

M → Mn+ + ne

Pada korosi dari logam M adalah proses oksidasi logam menjadi satu ion (n+) dalam pelepasan n elektron. Harga dari n bergantung dari sifat logam sebagai contoh besi:

Fe → Fe2+ + 2e

Reaksi katodik juga berlangsung di proses korosi. Reaksi katodik diindikasikan melalui penurunan nilai valensi atau konsumsi elektron-elektron yang dihasilkan dari reaksi anodik. Reaksi katodik dimana oksigen dari udara akan larut dalam larutan terbuka.

Menurut Haryono (2010) mekanisme korosi yang terjadi pada logam besi (Fe) dituliskan sebagai berikut :

Fe(s) + H2O(l) + ½ O2(g) → Fe(OH)2(s)

Fero hidroksida [Fe(OH)2] yang terjadi merupakan hasil sementara yang dapat teroksidasi secara alami oleh air dan udara menjadi feri hidroksida [Fe(OH)3], sehingga mekanisme reaksi selanjutnya adalah:

4 Fe(OH)2(s) + O2(g) + 2H2O(l) → 4Fe(OH)3(s)

Feri hidroksida yang terbentuk akan berubah menjadi Fe2O3 yang berwarna merah kecoklatan yang biasa kita sebut karat. Menurut Vogel (1979) Reaksinya adalah:

2Fe(OH)3 → Fe2O3+ 3H2O

Secara umum mekanisme korosi yang terjadi di dalam suatu larutan berawal dari logam yang teroksidasi di dalam larutan, dan melepaskan elektron untuk membentuk ion logam yang bermuatan positif. Larutan akan bertindak sebagai katoda dengan reaksi yang umum terjadi adalah pelepasan H2 dan reduksi O2, akibat ion H+ dan H2O yang tereduksi. Reaksi ini terjadi dipermukaan logam yang akan menyebabkan pengelupasan akibat pelarutan logam ke dalam larutan secara berulang-ulang. Gambar 2.7 menunjukkan mekanisme korosi pada permukaan logam.

2 Likes