Bagaimana mekanisme kerja Antioksidan?

Antioksidan adalah suatu zat yang diperlukan tubuh untuk menetralisir radikal bebas dan mencegah kerusakan yang ditimbulkan oleh radikal bebas terhadap sel normal. Lalu bagaimana mekanisme kerjanya ?

Mekanisme kerja antioksidan


Mekanisme kerja antioksidan memiliki dua fungsi antara lain :

  • Fungsi pertama merupakan fungsi utama dari antioksidan yaitu sebagai pemberi atom hidrogen. Antioksidan (AH) yang mempunyai fungsi utama tersebut sering disebut sebagai antioksidan primer. Senyawa ini dapat memberikan atom hidrogen secara cepat ke radikal lipida (R-, ROO-) atau mengubahnya ke bentuk lebih stabil, sementara turunan radikal antioksidan (A+) tersebut memiliki keadaan lebih stabil dibanding radikal lipida.

  • Fungsi kedua merupakan fungsi sekunder antioksidan, yaitu memperlambat laju autooksidasi dengan berbagai mekanisme diluar mekanisme pemutusan rantai autooksidasi dengan pengubahan radikal lipida ke bentuk lebih stabil. Penambahan antioksidan (AH) primer dengan konsentrasi rendah pada lipida dapat menghambat atau mencegah reaksi autooksidasi lemak dan minyak.

Radikal-radikal antioksidan (A+) yang terbentuk pada reaksi tersebut relatif stabil dan tidak mempunyai cukup energi untuk dapat bereaksi dengan molekul lipida lain membentuk radikal lipida baru. Besar konsentrasi antioksidan yang ditambahkan dapat berpengaruh pada laju oksidasi. Pada konsentrasi tinggi, aktivitas antioksidan grup fenolik sering lenyap bahkan antioksidan tersebut menjadi prooksidan.

Pengaruh jumlah konsentrasi pada laju oksidasi tergantung pada struktur antioksidan, kondisi dan sampel yang akan diuji. Antioksidan bertindak sebagai prooksidan pada konsentrasi tinggi (Jati, S. Handoko. 2008).

2 Likes

Menurut Ramadhan (2015) mekanisme pertahanan antioksidan ada tiga :

  1. Antioksdian primer berfungsi untuk mencegah terbentuknya radikal bebas yang baru karena ia dapat merubah radikal bebas yang ada menjadi molekul yang berkurang dampak negatifnya yaitu sebelum sempat bereaksi. Contoh antioksidan ini adalah enzim superoksida dismutase (SOD) memiliki fungsi mengubah radikal bebas perioksida yang berbahaya menjadi hidrogen prioksida yang lebih aman, tetapi hidrogen perioksida mudah menimbulkan oksidasi, oleh karena itu memerlukan enzim lain yaitu katalase dan glutation perioksida. Katalase dan glutation perioksida memiliki fungsi memecah hidrogen perioksida menjadi air dan oksigen. Ketiga jenis enzim ini dibuat di dalam sel di bawah intruksi kode genetik yang panjang di dalam DNA.

  2. Antioksidan sekunder merupakan antioksidan yang berfungsi memperlambat laju autooksidasi dengan berbagai mekanisme diluar mekanisme pemutusan rantai autooksidasi dengan pengubahan radikal lipida ke bentuk lebih stabil. Contoh antioksidan sekunder diantaranya vitamin E , vitamin C, β-karoten. Asam askorbat merupakan vitamin yang larut dalam air. Fungsi antioksidan vitamin C adalah kemapuannya untuk mereduksi radikal bebas. Pemberian satu elektron yang berasal dari asam askorbat membentuk radikal semi- dehidroaskorbat (DHA). Askobat bereaksi dengan dan OH untuk membentuk DNA.

  3. Antioksidan Tersier merupakan antioksidan yang berfungsi untuk memperbaiki kerusakan sel-sel dan jaringan yang disebabkan radikal bebas. Contoh enzim yang memperbaiki DNA pada inti sel adalah metionin sulfoksidan reduktase. Enzim tersebut bermanfaat untuk perbaikan DNA pada penderita kanker.

2 Likes