Bagaimana manajemen pakan burung cucak rowo yang baik?

Cucak rowo

Cucak rowo merupakan burung pengicau yang paling dikenal oleh para pencinta burung maupun orang awam, sehingga burung ini banyak diminati oleh para penggemar burung.

Bagaimana manajemen pakan burung cucak rowo yang baik ?

Jenis pakan dan minum cucak rawa diklasifikasikan berdasarkan kelas umurnya. Menurut Turut (1999) cucak rawa di alam memakan jenis buah-buahan yang terdapat di hutan, seperti pisang, pepaya, ceri, dan jambu. Pemberian pakan berupa pisang kepok dan pepaya (pakan utama) yang dilakukan oleh pengelola sesuai dengan kehidupan cucak rawa di alam.

Cara pemberian buah (pepaya/pisang) dibelah menyerupai bentuk persegi panjang, dan dicuci terlebih dahulu, kemudian bagian atas buahnya di sayat dengan pisau agar mempermudah cucak rawa untuk memakannya.

Pakan hewani cucak rawa di alam berasal dari siput sungai, kumbang kecil, lebah penggerek, telur semut merah, rayap, belalang, dan cacing tanah (Mas’ud 2002). Pemberian pakan berupa jangkrik (pakan tambahan) yang dilakukan sesuai dengan kehidupan cucak rawa di alam yang membutuhkan protein hewani.

  • Piyik 0 bulan dan Anakan < 1 bulan : Campuran minyak ikan, scott’s emulsion , pur yang dicairkan 4 kali sehari (pagi, siang, sore, malam)

  • Remaja sampai dewasa : Pakan utama : pepaya/pisang. Pakan tambahan : jangkrik. Pakan buatan : pur 1 kali sehari (pagi)

Jangkrik diberikan dengan cara menghilangkan kaki belakangnya terlebih dahulu. Cara tersebut dilakukan karena kaki belakangnya bergerigi tajam sehingga dapat merusak pita suara cucak rawa (Sudrajad 1999). Cara pemberian pakan pada piyik dan anakan cucak rawa yaitu dengan cara disuapi secara perlahan dengan kayu sedangkan pemberian air minumnya dengan menggunakan pipet kecil kemudian disuapi secara perlahan.

Jumlah konsumsi dan palatabilitas


Jumlah konsumsi adalah jumlah pakan yang dikonsumsi cucak rawa. Tingkat palatabilitas adalah tingkat kesukaan satwa terhadap suatu jenis pakan. Rata-rata jumlah konsumsi terbesar cucak rawa pada kandang pembesaran dan kandang reproduksi adalah pepaya, yakni masing-masing berjumlah 44 g dan 29.5 g

Analisis Kandungan Gizi

Jenis-jenis pakan cucak rawa memiliki kandungan gizi yang berbeda-beda. Kandungan gizi terbesar pada pepaya yakni kadar air, sedangkan kandungan gizi pada pisang kepok, jangkrik, dan pur adalah energi . Air tergolong ke dalam gizi yang sangat penting untuk satwa kerena kandungan air dalam tubuh makhluk hidup sebesar 70% (Kateran 2010). Fungsi air diantaranya memperlancar proses metabolisme dan fisiologi tubuh (Tilmen et al. 1789). Menurut Kateran (2010) energi merupakan gizi yang bermanfaat untuk menunjang aktivitas.

Konsumsi pakan

Konsumsi pakan yang perlu diketahui adalah konsumsi protein kasar (%) dan konsumsi energi (kkal) karena protein dan energi sangat mempengaruhi proses pertumbuhan dan reproduksi. Mas’ud (2002) melaporkan bahwa pakan untuk cucak rawa dewasa yang tidak reproduksi diperlukan karbohidrat yang tinggi untuk menunjang aktivitasnya dan karena pertumbuhannya sudah maksimal.

Tabel Konsumsi pakan cucak rawa di MBOF

Jenis pakan Protein kasar (%) Energi (kkal)
Pepaya 0.22 17.49
Pisang kepok 1.68 1558.15
Jangkrik 1.02 8.74
Pur 1.86 420.78
Jumlah 4.79 2005.19

Cucak rawa anakan dan piyikan memerlukan asupan protein yang banyak didalam pakan untuk menunjang pertumbuhan dan perkembangannya. Kandungan protein yang tinggi pada bahan pakan juga diperlukan oleh cucak rawa yang sedang atau akan bertelur. Protein dibutuhkan satwa untuk meningkatkan produktivitas telur dan meningkatkan daya tetas telur (Kateran 2010).