Bagaimana manajemen keuangan yang baik bagi mahasiswa?

Keuangan adalah suatu yang dibutuhkan oleh semua orang, namun tak semua orang bisa memanfaatkan uang dengan bijak, bahkan banyak yang menghambur-hamburkan begitu saja. Memiliki uang akan memberi seseorang sebuah kesempatan untuk mengambil keputusan, baik mereka sudah tua ataupun masih muda. Kamu sebagai anak yang masih dibiayai oleh orang tua haruslah menghargai bagaimana jerih payah orang tua dalam mendapatkan uang untuk memenuhi segala kebutuhan kamu, termasuk salah satunya yang berkaitan dengan pendidikan kamu.

Image Credit
Biasanya ketika beranjak kuliah, banyak di antara kamu yang mendapatkan uang saku secara berkala misalnya mingguan atau bulanan. Ketika mengalami situasi seperti ini, kamu dituntut untuk terampil dalam mengatur pemasukan dan pengeluaran yang dibutuhkan. Jangan sampai pengeluaran yang terlalu banyak. Tidak jarang kamu mungkin mengalami kehabisan uang saku padahal “jatuh temponya” masih jauh. Tentunya hal ini akan berdampak pada kegiatan kamu ke depannya dimana kamu tidak dapat memenuhi kebutuhan kamu lainnya seperti makan. Jika berada pada kondisi seperti ini, demi bertahan hidup, bisa saja kamu menghubungi lagi orang tua untuk mendapatkan uang saku tambahan. Hal ini akan merepotkan kembali orang tua kamu nantinya.

Biasanya ketika beranjak kuliah, banyak mahasiswa yang mendapatkan uang saku secara berkala misalnya mingguan atau bulanan. Ketika mengalami situasi seperti ini, kamu dituntut untuk terampil dalam mengatur pemasukan dan pengeluaran yang dibutuhkan. Jangan sampai pengeluaran yang terlalu banyak. Tidak jarang kamu mungkin mengalami kehabisan uang saku padahal “jatuh temponya” masih jauh. Tentunya hal ini akan berdampak pada kegiatan kamu ke depannya dimana kamu tidak dapat memenuhi kebutuhan kamu lainnya seperti makan. Jika berada pada kondisi seperti ini, demi bertahan hidup, bisa saja kamu menghubungi lagi orang tua untuk mendapatkan uang saku tambahan. Hal ini akan merepotkan kembali orang tua kamu nantinya.

Penyebab paling sering terjadi ketika uang saku habis sebelum masanya adalah ketidakmampuan kamu dalam mengatur pemasukan dan pengeluaran, di mana pengeluaran yang kamu lakukan jauh lebih besar daripada pemasukannya alias besar pasar dari pada tiang. Misalnya jika kamu mendapat jatah uang saku bulanan yang kemudian habis untuk memberi barang-barang di luar kebutuhan atau di luar daftar belanja bulanan kamu dan kamu terlalu boros dan tergiur dengan penawaran-penawaran promo dan diskon yang tidak pernah berhenti di pusat perbelanjaan. Sangat banyak sekali yang mengalami seperti itu. Seharusnya yang baik itu, apa yang kamu keluarkan sama dengan apa yang kamu terima. Atau akan jauh lebih baik jika apa yang kamukeluarkan lebih kecil dari apa yang kamu terima. Beberapa hal di bawah ini perlu diperhatikan oleh kamu sebagai langkah yang cermat untuk mengelola keuangan kamu dengan sebaik-baiknya.

Ubah mindset

Uang saku biasanya diberikan oleh orang tua kamu memang untuk memenuhi kebutuhan kamu. Namun sayang, beberapa dari kamu menganggap kebutuhan itu sebatas hanya untuk jajan saja. Ini adalah pandangan yang salah. Uang saku yang diberikan oleh orang tua kepada kamu memiliki tujuan lainnya yaitu untuk melatih kamu agar pandai mengelolanya sebaik mungkin. Sehingga ketika terjadi kebutuhan yang mendesak, kamu bisa mengatasinya sendiri sesegera mungkin tanpa perlu menunggu bantuan atau keputusan dari orang tua.

Buatlah perencanaan, kelompokkan kebutuhan

Dari uang saku yang diberikan oleh orang tuamu, kamu harus memiliki tujuan finansial yang bertindak sebagai pelajaran dasar dalam keuangan. Misalnya kamu ingin membeli sesuatu atau mencapai sesuatu yang belum tercapai sebelumnya. Jika kamu sudah tau apa yang menjadi goal setting kamu, tentunya agar segala sesuatunya berjalan dengan sangat baik, alangkah lebih baiknya jika kamu mencoba untuk merencanakan sesuatu yang bermanfaat, termasuk dalam mengelola keuangan kamu. Kamu bisa memulainya dengan cara mendata seluruh kebutuhan yang harus kamu penuhi. Setelah selesai, langkah selanjutnya adalah kamu harus bisa membedakan mana kebutuhan, keinginan dan harapan dan mengelompokkan setiap poin kebutuhan kamu kepada kelompok primer, kelompok sekunder dan kelompok tersier.

Kelompok primer adalah jenis-jenis kebutuhan yang sifatnya sangat wajib untuk kamu penuhi,seperti misalnya untuk biaya makan dan ongkos sehari-hari kamu. Pada kelompok ini masukkan semua poin yang termasuk ke dalam kebutuhan. Kemudian untuk kelompok sekunder adalah jenis-jenis kebutuhan yang level keharusan segera dipenuhinya lebih rendah dari level kelompok primer. Biasanya yang termasuk dalam kelompok ini adalah kebutuhan yang sifatnya masih penting untuk dipenuhi, namun tidak begitu mendesak dalam hal waktu pemenuhannya, misalnya membeli buku. Pada kelompok ini, masukkan semua poin yang termasuk ke dalam keinginan. Sementara itu, untuk kelompok terakhir yaitu kelompok tersier akan terisi oleh jenis-jenis kebutuhan yang memiliki sifat yang tidak terlalu penting dan juga tidak untuk dipenuhi sesegera mungkin, misalnya membeli casing HP. Pada kelompok ini masukkan semua poin yang termasuk ke dalam harapan kamu.

Jika kamu sudah mengelompokkan setiap kebutuhan kamu tersebut, saatnya kamu untuk memprioritaskan untuk menyisihkan uang saku kamu untuk kebutuhan pada kelompok primer, disusul dengan kebutuhan dari kelompok sekunder, baru jika ada sisa, kamu bisa mengalokasikan uang saku kamu untuk pemenuhan kebutuhan pada kelompk tersier. Dengan adanya perencanaan dan pengelompokkan yang matang seperti ini, kamu akan mempertimbangkan setiap membelanjakan uang kamu.

Kontrol diri, jangan boros

Jika ingin sukses mengelola keuangan, kamu harus jauh-jauh dari yang namanya boros. Kamu harus melatih diri kamu agar tidak mudah tergiur ketika melihat sesuatu. Kamu harus mengendalikan sifat dan sikap seperti itu. Biasakanlah diri kamu untuk membeli segala sesuatu sesuai dengan kebutuhan kamu, bukan karena keinginan atau misalnya iming-iming adanya discount.

Kondisi keuangan yang baik memang harus seimbang antara pemasukan dan pengeluaran. Namun, beruntunglah bagi kamu yang memiliki pemasukan dari orang tua yang jauh lebih besar dari pengeluaran yang harus kamu keluarkan. Sebagai generasi penerus bangsa yang cerdas, kamu bisa melakukan hal-hal berikut ini agar uang saku yang kamu miliki memiliki manfaat yang lebih banyak bagi kamu.

Menabung

Suka hangout bareng teman-teman? Atau suka travelling keliling Indonesia ataupun dunia? Yah…sah-sah saja jika budget kamu mencukupi untuk memenuhi lifestyle kamu yang seperti itu. Namun, suatu hal yang simpel suka terlupakan karena keinginan kamu yang semakin menjadi-jadi. Ya, menabung! Walaupun kamu masih mahasiswa, tapi banyak sekali kebutuhan kamu, mulai dari jajan sehari hari, uang transport, atau pemuas hobi masing-masing. Celakanya, saking banyaknya kebutuhan, kamu sering lupa menyisihkan sebagian uang kamu untuk menabung. Padahal banyak manfaat yang bisa diperoleh dengan menabung. Dengan Menabung, kamu tak penah “kekurangan” ketika pada masa mendatang ada kebutuhan yang sangat mendesak.

Jika kamu memiliki uang saku yang berlebih, lebih baik kamu mengalokasikan dana tersebut untuk menabung jika tujuan yang kamu ingin capai di bawah 1 tahun. Dengan menabung, kamu tinggal membagi target dana dengan jumlah bulan ingin tercapai. Misalnya, kamu ingin membeli laptop untuk 1 bulan ke depan dengan biaya RP 5 juta, maka setiap bulannya kamu harus menyisihkan Rp 500.000 dari uang saku. Menunggu sisa uang untuk ditabung adalah kesalahan setiap orang yang memiliki uang baik uang saku maupun gaji bulanan. Dengan cara “menunggu sisa”, orang akan cenderung menghabiskan berapa pun jumlah yang ada di rekening. Maka sebagai solusinya, kamu bisa membalik cara “menunggu sisa” dengan “menyisihkan di depan” ketika kamu menerima uang saku.

Cara menyisihkan (menabung) di depan adalah dengan membuka satu rekening khusus tanpa ATM atau masukkan ke program tabungan berencana di bank di mana uangnya tidak dapat kamu ambil kecuali menunggu jatuh tempo tertentu. Atur tanggal autodebet-nya segera setelah tanggal kamuditransfer uang saku.

Berbisnis

Menjadi seorang pengusaha bisa dilakukan oleh siapa saja, termasuk kalangan mahasiswa yang memiliki modal cukup terbatas. Kreativitas yang mereka miliki serta luasnya pengetahuan yang didapatkannya di bangku perkuliahan, menjadi bekal mahasiswa untuk menyiasati minimnya modal usaha yang mereka miliki. Keinginan untuk terjun di dunia usaha memang cukup sering kita temui dalam diri anak muda, terutama bagi mereka yang berstatus sebagai mahasiswa. Meski untuk bisa menekuni bisnis sampingan di sela-sela jam perkuliahan tidaklah semudah teori yang dikatakan, namun semangat entrepreneur yang tertanam dalam dirinya cukup membantu mereka untuk menghadapi segala kendala usaha dengan mudah.

Nah, bagi kamu yang ingin menekuni bisnis sampingan di sela-sela kesibukan utamanya menuntut ilmu di bangku perkuliahan, tidak ada salahnya bila kamu mengangkat potensi bisnis di daerah asal kamu sebagai salah satu ide bisnis yang cocok untuk mahasiswa dengan modal kecil. Mengingat hampir semua mahasiswa merupakan perantau yang berasal dari berbagai penjuru daerah, tentunya masing-masing dari mereka memiliki adat, budaya, makanan khas, hingga souvenir-souvenir unik yang berbeda-beda. Memanfaatkan peluang tersebut, kamu bisa mendapatkan tambahan uang saku dengan memasarkan produk-produk unik seperti aneka kerajinan tangan daerah maupun oleh-oleh khas dari kota asal kamu di lingkungan kampus tempat kamu menuntut ilmu.

Untuk menjalankan ide bisnis tersebut, kamu bisa mulai membawa beberapa sampel produk dari kampung halaman kamu. Dari situ, kamu bisa mulai membidik teman-teman di lingkungan kampus ataupun teman di sekitar kost-kostan sebagai pangsa pasar yang cukup menjanjikan. Contohnya saja bila kamu seorang mahasiswa yang berasal dari Pulau Dewata Bali bisa memasarkan kain Bali atau sandal Bali yang belakangan ini digemari masyarakat luas. Atau, bila misalnya kamu mahasiswa dari Provinsi Lampung, maka tak ada salahnya bila kamu mulai memasarkan kopi Lampung atau keripik pisang Lampung untuk mendapat tambahan uang jajan setiap bulan.

Atau contoh lainnya adalah kamu bisa mengembangkan bisnis di bidang percetakan atau design kaos, jual pulsa, menerima jasa pengetikan dan penerjemah, dan lain sebagainya. Yang terpenting jika berbisnis adalah kamu harus berani mengambil keputusan dan harus pernuh pertimbangan atas setiap keputusan yang kamu buat.

Menjadi Investor

Untuk cara yang satu ini, kamu yang memiliki uang berlebih harus bertemu dengan mereka yang membutuhkan dana. Misalnya, jika salah satu teman kamu yang sedang merintis bisnis, kemudian menawarkan kamu untuk menjadi salah satu pemberi modalnya, coba kamu manfaatkan kesempatan seperti ini. Namun, kamu perlu mencermati dulu bagaimana bisnis yang akan dikembangkan oleh temanmu ini dan prospek ke depannya. Perhatikan juga bagaimana proses pengembalian modal tersebut, konsekuensinya apa jika apa yang terjadi tidak sesuai dengan yang ia rencanakan, serta hak dan kewajiban antara dua belah pihak. Jika menurutmu tidak ada permasalahan yang mengganggu, tidak ada salahnya kamu mengalokasikan uang kamu untuk “membantu” bisnis temanmu. Kamu tidak perlu untuk bersusah payah terlibat langsung dalam proses pengembangan bisnis tersebut, hanya tinggal menunggu kapan periode pengembalian modal saja.

Pengembangan hobi

Dari uang saku yang kamu miliki, bisa mendorong membeli beberapa hal yang berkaitan dengan hobi. Bila dikelola dengan baik, bisa menjadi hal yang positif, uang tidak begitu saja keluar untuk sesuatu yang sia-sia. Sebut saja mengembangkan bakat sepakbola, modifikasi motor, dan lain-lain ini juga merupakan suatu cara menyisihkan uang agar tabungan kita tetap ada.

Hal paling penting yang harus kamu tanamkan dalam diri kamu adalah ‘gunakan uang sebaik baiknya, gunakan hanya untuh sesuatu yang bermanfaat’. Gunakan uang kamu sesuai kebutuhan yang kamu perlukan, jangan hanya untuk memuaskan mata sesaat. Karena saat kamu membutuhkannya dengan kebutuhan yang penting uang itu sangat berharga.

Referensi

http://www.berkuliah.com/2014/11/tips-cerdas-mengelola-uang-saku-ala-mahasiswa.html

1 Like

saya ingin menyampaikan pendapat saya tentang manajemen keuangan yang baik bagi mahasiswa.
yang pertama yaitu menuliskan terlebih dahulu keperluan keperluan yang diperlukan dan membuat list nya apa saja, selanjutnya kita filter kembali keperluan mana yang tidak terlalu penting, selanjutnya kita harus menghitung pengeluaran yang akan keluar jangan sampai melebihi pemasukan. menurut saya itu saja poin penting dalam manajemen keuangan yang baik bagi mahasiswa

Menurut saya pribadi sebenarnya mengatur keuangan itu bukanlah hal yang mudah, terlebih kita sebagai mahasiswa baru yang mungkin beberapa dari kita ada yang baru belajar merantau (jauh dari orangtua) dan harus bisa mandiri dalam segala hal. Salah satunya yaitu dalam mengatur keuangan, tentu saja kita tidak ingin mengecewakan orang tua yang telah bersusah payah mencari nafkah untuk kita bisa kuliah, nah disini kita harus mulai mempunyai kesadaran bahwa tujuan dari kita merantau ini adalah untuk belajar dan mulai menata masa depan, maka dari itu sebaiknya kita sudah harus bisa belajar mengontrol untuk menggunakan uang saku yang telah diberikan orang tua dengan membeli sesuatu yang penting-penting saja, tidak boros dan tidak berfoya-foya, tidak perlu gengsi jika kita tidak ikut pergi hangout bersama teman kalau itu memang tidak penting, kita cukup memenuhi kebutuhan pokok yang bermanfaat untuk kita sehingga seandainya ada keperluan mendesak yang membutuhkan uang lebih kita masih punya uang pegangan, dengan begitu setidaknya kita tidak menjadi anak yang menyusahkan orang tua.

1 Like