Bagaimana manajemen kandang close house yang baik ?

Pada artikel kali ini saya akan membahas tentang MANAJEMEN KANDANG AYAM CLOSE HOUSE, yaitu kandang ayam tertutup yang menjamin keamanan secara biologi dengan pengaturan ventilasi yang baik sehingga lebih sedikit terjadi stress yang terjadi pada ternak.

Menghadapi era globalisasi dan MEA (Masyarakat Ekonomi ASEAN) 2016, bisnis ayam pedaging (broiler) dituntut untuk mampu bersaing dalam kualitas produk dan efesiensi biaya operasional.

Ayam pedaging adalah hasil rekayasa genetik yang memerlukan pakan, obat-obatan, vaksinasi dan lingkungan yang mendukung untuk mencapai produksi daging ayam maksimal.

Salah satu untuk mencapai lingkungan yang nyaman, udara yang sehat dan kondisi minim stress, antara lain dengan menggunakan kandang tertutup (Close House).

Tujuan membangun kandang Close House adalah Untuk menyediakan udara yang sehat bagi ternak (sistem ventilasi yang baik) yaitu udara yang menghadirkan sebanyak-banyaknya oksigen, dan mengeluarkan sesegera mungkin gas-gas berbahaya seperti karbondioksida dan amonia.

com
Source:unggasindonesia.files.wordpress.com

Menyediakan iklim yang nyaman bagi ternak. Untuk menyediakan iklim yang kondusif bagi ternak dapat dilakukan dengan cara mengeluarkan panas dari kandang yang dihasilkan dari tubuh ayam dan lingkungan luar,

Menurunkan suhu udara yang masuk serta mengatur kelembaban yang sesuai. Awal mulanya sistem Close House diterapkan di daerah sub-tropis yang memiliki empat musim,

Namun dari beberapa penelitian menunjukkan bahwa, di daerah tropis yang memiliki dua musim seperti Indonesia juga memberi pengaruh yang efektif dalam mengatur kondisi lingkungan yang dibutuhkan ayam.

Beberapa keuntungan menggunakan Manajemen Kandang Close House antara lain :

  1. Meningkatkan kepadatan ayam tanpa mendirikan bangunan baru.
  2. Ayam lebih tenang, segar dan nyaman.
  3. Udara yang tersedia lebih baik.
  4. Meningkatkan produktifitas dan pertumbuhan ayam.
  5. Mengurangi jumlah tenaga kerja (man power).
  6. Suhu lebih dingin.
  7. Ayam tidak terpengaruh oleh perubahan cuaca lingkungan.

Beberapa kekurangan menggunakan Manajemen Kandang Close House antara lain :

  1. Sekam untuk alas ayam lebih lama kering pada saat basah di karenakan terkena kotoran ayam.
  2. Biaya awal pembuatan kandang lebih besar dari kandang open house.
  3. Konsumsi listrik lebih banyak, sehingga biaya untuk membayar listrik cukup besar.
  4. Sulit mengendalikan amoniak pada saat musim hujan, karena udara dingin mengakibatkan sekam basah dan lama untuk kering.
  5. Penjagaan harus lebih lama karena mengawasi pasokan listrik agar tidak berlebihan.

Semua kandang mempunyai keunggulan serta kekurangan , tetapi sebagai peternak harus bisa belajar tentang cara menerapkan manajemen yang tepat.

Sebagai peternak ayam, kita harus lebih mengerti cara mengatur kondisi sekam pada saat kondisi basah dan sulit untuk dii keringkan.

Tetapi masalah tidak hanya pada kondisi kandang, melainkan kondisi penyakit sekitar dan perkembangan kesehatan ayam.

Tipe Close House di bagi menjadi 2 berdasarkan arah pergerakan udara, meliputi tipe Tunnel (Terowongan) dan Cross Flow.

  • Close House tipe Tunnel
    Tipe kandang Close House Tunnel yang paling banyak di gunakan di Indonesia. Kandang tipe ini diibaratkan seperti terowongan dimana udara akan masuk dari bagian depan dan akan mengalir sepanjang kandang dan di keluarkan dengan bantuan kipas besar.

    com
    Source:www.marathigazal.com

  • Close House tipe Cross Flow
    Tipe kandang Cross Flow ini memakai kipas besar yang di pasang di sepanjang sisi kandang. Dan bagian depannya di pasang setiap sisi yang berseberangan.

    paint
    Source:info.medion.co.id

    Sehingga pergerakan udara bisa tegak lurus menyesuaikan Panjang bangunan. Tipe kandang ini bisa menghasilkan kecepatan angin yang rendah.

Semoga bermanfaat dan selamat mencoba ya Gaes Artikel MANAJEMEN KANDANG AYAM CLOSE HOUSE nya…

1 Like

A post was split to a new topic: Bagaimana analisis modal dan biaya untuk membuat kandang close house ?