Bagaimana kumbang dapat mendeteksi asap sejauh 80 km?

image

Kumbang adalah sekelompok serangga yang membentuk ordo Coleoptera /koʊliːˈɒptərə/. Kata “coleoptera” berasal dari bahasa Yunani Kuno κολεός, koleos, dan πτερόν, pteron, yang jika keduanya disatukan berarti “sayap berselubung”, karena sebagian besar kumbang memiliki dua pasang sayap. Pasangan sayap yang berada di depan disebut elytra. Pasangan sayap ini mengeras dan menebal yang dapat melindungi pasangan sayap di belakangnya dan juga melindungi bagian belakang tubuh kumbang.

Penyebabnya: kumbang hitam permata tadi suka membuat rumah di pohon yang hangus, idealnya sesegera mungkin setelah kebakaran. Sebagian besar binatang yang boleh jadi sebagai pemangsanya akan melarikan diri atau mati sehingga pohon yang hangus cenderung bebas dan pemangsa. Ini berarti, batang pohon hangus yang panas menyediakan tempat berlindung bagi kumbang hitam permata tersebut untuk berkembang biak dengan aman, tanpa takut akan keberadaan pemangsa atau pesaing.

Cara kumbang permata mengetahui adanya api di jarak sangat jauh sangat menakjubkan dan belum bisa dipahami sepenuhnya. Kumbang ini punya sebuah sensor infra merah di bawah salah satu kakinya, yang memungkinkannya bisa mendeteksi bau samar asap kayu terbakar dan jarak 80 km. Para ilmuwan berharap bisa menggunakan teknologi menakjubkan ini untuk mengembangkan sebuah sistem peringatan dini bagi kebakaran hutan.

referensi : https://unikterbaru.wordpress.com