Bagaimana kontribusi subsektor kuliner terhadap ekonomi kreatif di Indonesia?

Total kontribusi ekonomi kreatif untuk PDB Indonesia mencapai Rp 992 triliun, sedangkan dari sisi unit usaha industri kreatif yang terdiri dari 8,2 juta unit, 68 persen diantaranya didominasi oleh kuliner.

Deputi Riset, Edukasi, dan Pengembangan Badan Ekonomi Kreatif Indonesia (Bekraf), Boy Berawi, mengatakan kuliner menempati kontributor terbesar dari 16 sub sektor ekonomi kreatif sebesar 41,4 persen (06/02/2018).

Pangan bukan lagi produk konsumsi untuk memenuhi kebutuhan biologis manusia semata. Pangan, saat ini, telah menjadi sebuah gaya hidup baru di kalangan masyarakat. Pangan berubah menjadi sebuah industri kuliner yang memberikan cita rasa beserta kebutuhan lainnya di mana manusia dapat bersosialisasi maupun beraktualisasi. Tidak heran jika industri kuliner saat ini tumbuh begitu pesat.

Istilah kuliner di Indonesia mulai menjadi pembicaraan masyarakat pada tahun 2005, setelah program televisi “Wisata Kuliner” yang meliput tempat-tempat makan yang unik atau sudah punya reputasi yang baik, sehingga menjadi tontonan favorit masyarakat Indonesia. Pada tahun 2011, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, memasukkan kuliner sebagai salah satu subsektor ekonomi kreatif. Bekraf berperan serta dalam mendampingi subsektor kuliner ini. Bekraf menyediakan fasilitas, seperti pelatihan bisnis, akses permodalan, dan pendampingan pendirian usaha. Bekraf juga akan berpartisipasi dalam mempromosikan kuliner Indonesia yang sangat beraneka ragam ini di pasar domestik dan luar negeri.

Pengembangan industri kreatif kuliner melibatkan peran berbagai elemen yang dapat mempengaruhi pertumbuhan perekonomian Indonesia. Produk kuliner dapat meningkatkan perekonomian di Indonesia dengan sangat pesat. Pangan zaman ‘now’ telah menjadi sebuah gaya hidup baru di kalangan masyarakat yang mampu meningkatkan usaha-usaha kecil menengah untuk ikut memajukan perekonomian Indonesia.