Bagaimana Konsep Nrimo Itu?

Nrimo

Nrimo tidak bisa diterjemahkan menjadi menerima, tetapi lebih dalam dari hanya sekedar menerima. Apa makna nrimo itu sendiri ?

NRIMO adalah suatu bentuk qonaah kepada ketetapan-ketetapan Allah… sederhananya hidup ini mesti selalu menerima keadaan menyesuaikan kondisi… “tidak ada rotan akar pun jadi”… demikian jika keadaan tertentu yang diharapkan tidak sampai, maka kita turunkan harapan sesuai kemampuan kita…

Ingin beli mobil gak mampu, yah sudah nrimo beli sepeda motor saja. ingin beli sepeda motor gak mampu, ya sudah nrimo beli sepeda ontel saja. ingin beli sepeda ontel gak mampu yah sudah nerimo jalan kaki saja… selalu menyesuaikan keadaan dan kondisi, agar selalu berada dalam keadaan “PAS” seimbang…

Belajarlah bodoh dan nrimo, belajar memunggungi dunia… apa yang sedang engkau inginkan, maka tahanlah, tidak selalu memenuhinya… jika engkau ingin minum sirup, jangan meminumnya, minum saja teh…

Apa yang terjadi jika orang yang biasa cerdas tiba-tiba bodoh… Apa yang terjadi jika orang yang biasa kuat tiba-tiba lemah… Apa yang terjadi jika orang yang biasa kaya tiba-tiba miskin… Apa yang terjadi jika orang yang biasa nyaman tiba-tiba sengsara…

Dalam situasi-situasi genting seperti itulah, difahami oleh orang tersebut bahwasanya Allahlah yang kuat, yang kaya, yang mencukupi, yang pandai… Sayang jika memahaminya terlambat… Maka sandarkan saja segalanya kepada Allah dengan menerima kenyataan demi kenyataan, takdir demi takdir tanpa keluhan, tanpa protes, tanpa mencela nasib… Itulah wujud pasrah… Nrimo keadaan, dengan tetap berusaha menurut apa yang dimampuinya…
Keadaan apapun tetap ora urus, bilamana sudah diniati berjalan, tetap berjalan walau dengan merangkak sekalipun…

Dalam hidup ini ingatlah apapun yang terjadi mesti nrimo saja kepada kehendak Allah, jangan berontak hatimu… enak, gak enak disyukuri saja…

Jin-jin banyak yang menyusup dalam diri manusia, mempengaruhi orang-orang yang kurang bisa menerima keadaannya, atau mempengaruhi mereka-mereka yang lemah jiwa. Lalu memutar-mutar manusia sampai lupa diri dan hilang ingatan, kurang waras. Maka tetaplah waspada… Harus selalu stabil dalam perjalanan ini… engkau akan kuat kalau engkau nrimo keadaan dan serah diri kepada Allah

Inti dari ilmu kesufian adalah nrimo… karena siapapun yang hatinya “masih protes” kepada takdir Allah, walau sedikit, maka dia belum bisa nrimo. Siapa yang menerima ketetapan Allah dengan bahagia walau itu pahit, maka dialah yang pasti mendapatkan ridhoNYA… yang ridho ketetapanNYA, maka DIA ridho kepadanya…

Bagaimana jadinya kalau Allah meminta apa yang engkau sayangi dan cintai??? bagaimana kalau DIA meminta orang tuamu??, meminta istri/suamimu?, meminta anak2?, meminta seluruh hartamu??

Lebih baik kita berikan sebelum diminta olehNYA…

Mursyid Syech Muhammad Zuhri (Abah FK)