Bagaimana konsep disiplin dalam Islam?

disiplin

Kedisiplinan berasal dari kata disiplin yang berarti ta’at dan patuh terhadap suatu peraturan yang yang berlaku, dan mendapat imbuhan ke-dan-an jadi kedisiplinan bisa diartikan suatu sikap yang taat dan patuh terhadap suatu peraturan yang berlaku, tanpa suatu adanya peraturan maka tidak akan tercapailah suatu kedisiplinan , dengan adanya suatu peraturanakan melatih seseorang untuk disiplin dalam segala hal , dan dengan sikap yang selalu disiplin membuat seseorang berhasil dengan apa yang seseorang tersebut impikan itulah sebabnya kedisiplinan adalah modal utama suatu keberhasilan.

Untuk mencapai suatu keberhasilan seseorang harus mulai hidup disiplin , kedisiplinan harus dimulai dari kecil , agar di saat dewasa nanti seseorang tersebut biasa mencapai suatu keberhasilan. Dan kedisiplinan dapat dimulai dari lingkungan keluarga , kemudian lingkungan sekolah dan lingkungan desa / masyarakat . kedisiplinan di lingkungan keluarga dimulai dari bangun setiap pagi , kemudian sholat subuh dan bersiap kesekolah , serta taat mengerjakan sholat lima waktu.

KEDISIPLINAN ISLAM

Disiplin adalah kepatuhan untuk menghormati dan melaksanakan suatu sistem yang mengharuskan orang untuk tunduk kepada keputusan, perintah dan peraturan yang berlaku. Dengan kata lain, disiplin adalah sikap menaati peraturan dan ketentuan yang telah ditetapkan tanpa pamrih. Dalam ajaran Islam, banyak ayat al-Quran dan hadist, yang memerintahkan disiplin dalam arti ketaatan pada peraturan yang telah ditetapkan. Antara lain disebutkan dalam surah an-Nisâ ayat 59,

“Wahai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan Rasul(Nya), dan ulil amri di antara kamu. Kemudian jika kamu berlainan pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah ia kepada Allah (al-Quran) dan Rasul (Sunnahnya), jika kamu benar-benar beriman kepada Allah dan hari kemudian. Yang demikian itu lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya.” (Qs. an-Nisâ [4]: 59)

Dari ayat di atas terungkap pesan untuk patuh dan taat kepada para pemimpin, dan jika terjadi perselisihan di antara mereka, maka urusannya harus dikembalikan kepada aturan Allah SWT dan Rasul-Nya.

Namun, tingkat kepatuhan manusia kepada pemimpinnya tidak bersifat mutlak. Jika perintah yang diberikan pemimpin bertentangan dengan aturan atau perintah Allah dan Rasul-Nya, maka perintah tersebut harus tegas ditolak dan diselesaikan dengan musyawarah. Namun jika aturan dan perintah pemimpin tidak bertentangan dengan Syariat Allah dan Rasul-Nya, maka Allah menyatakan ketidak-sukaannya terhadap orang-orang yang melewati batas.

Di samping mengandung arti taat dan patuh pada peraturan, disiplin juga mengandung arti kepatuhan kepada perintah pemimpin, perhatian dan kontrol yang kuat terhadap penggunaan waktu, tanggungjawab atas tugas yang diamanahkan, serta kesungguhan terhadap bidang keahlian yang ditekuni. Islam mengajarkan kita agar benar-benar memperhatikan dan mengaplikasikan nilai-nilai kedisplinan dalam kehidupan sehari-hari untuk membangun kualitas kehidupan masyarakat yang lebih baik.

10 TIPS MEMBIASAKAN DIRI UNTUK DISIPLIN

Menunda-nunda pekerjaan adalah hal yang paling sering dilakukan banyak orang. Rasa malas atau terganggu karena keasikan melakukan hal lain, seperti main game misalnya, jadi penyebab paling umum.
Gawatnya, kalau sering menunda pekerjaan maka akibatnya bisa merembet ke hal lain. Kita bisa kena marah guru, atasan di kantor, orang tua, atau siapa saja yang kecewa dengan hasil kerjaan kita.

Yang paling utama harus kita miliki adalah: niat dan tekad, disiplin, dan manajemen waktu. Sekadar niat tanpa disiplin hanya jadi mimpi. Oleh karena itu harus punya tekad kuat agar tetap fokus pada tugas yang harus diselesaikan. Biasakanlah menulis daftar yang harus dikerjakan, what to do list , agar manajemen waktu bisa berjalan dengan tepat.

Dulu, beberapa orang sukses selalu menulis apa yang harus dikerjakan setiap menjelang tidur dalam agenda atau papan what to do list, sehingga saat bangun pagi mereka sudah siap mengerjakan apa yang sudah tertulis. Sekarang kita sudah dimanjakan teknologi. Note atau calendar pada ponsel bisa jadi alat pengingat yang manjur.

Berikutnya, ada lagi hal-hal lain yang perlu diingat, yakni:

  1. Bagi dan atasi tugas. Pecah tugas-tugas berat dan menakutkan menjadi tugas-tugas kecil yang lebih bisa dikerjakan.

  2. Mulailah harimu untuk mengerjakan tugas yang paling sulit atau paling nggak kamu sukai. Sisa harimu akan terasa lebih mudah. Poin ini berkait dengan poin ke 3, bila kita yang mengatur pekerjaan, kita bisa memilih yang paling susah agar berikutnya lebih mudah. Terkadang, tetap harus fleksibel, kalau memang tugas ringat membuat suasana hati bertambah baik, ya kerjakan dulu yang termudah hingga tersulit.

  3. Tentukan target yang realistis, tapi jangan terlalu kaku. Tetaplah bersikap flesibel.

  4. Mulailah mengerjakan sekarang juga. Jangan menunggu hingga kamu merasa siap betul. Ingat, tanamkan moto ini dalam diri, “Mulai sekarang juga!”

  5. Tulis daftar tugas cadangan. Hal-hak yang ingin kamu lakukan kalau ada waktu. Begitu kamu miliki, kamu pasti punya waktu untuk mengerakan tugas-tugas cadangan tersebut.

  6. Singkirkan semua hal yang mengganggu konsentrasimu dari ruang kerjamu. Singkirkan makanan, TV, majalah, permainan, internet, dan godaan-godaan lain. Coba belajar dari petuah ibu atau nenek, kalau belanja ke pasar tulis apa yang harus dibeli supaya tidak lupa dan tidak beralih membeli yang lain. Demikian juga dengan pekerjaan, belajarlah terus untuk disiplin dengan daftar pekerjaan yang sudah ditulis.

  7. Sisihkan lebih banyak waktu untuk satu tugas. Sebagai contoh, kalau menurutmu menulis essai butuh waktu 2 jam, maka alokasikan 3 atau bahkan 4 jam untuk mengerjakannya.

  8. Sadarilah bahwa tugas mengarang, tugas sekolah, atau apapun yang kamu lakukan gak mungkin sempurna. Kalau kamu memahami hal ini, kamu gak akan takut merasa gagal lagi. Nah, ini terkait dengan sifat perfeksionis, segala sesuatu mesti sempurna. Memang bagus menjadi yang terbaik, namun bukan berarti menghabiskan banyak waktu untuk masalah sepele, atau karena timbul perasaan, “ingin dipuji orang” atau “apa nanti pendapat orang tentang saya?”

  9. Yang terakhir ini untuk menambah semangat kita. Catat perkembangan yang kamu dapat dalam buku. Tulis semua tugas yang sudah kamu selesaikan tiap hari. Baca berulang-ulang dan kamu boleh merasa bangga dengan prestasimu ini. Saat libur, manjakan diri sebagai penghargaan atau reward karena berhasil dengan semua tugas.

  10. Jangan lupa doa. Pekerjaan apa pun bila selalu dikerjakan dalam doa menambah kekuatan bagi diri untuk segera menyelesaikan tugas dengan sebaik mungkin.

Disiplin waktu dan menulis what to do list terkadang membosankan, namun kalau kita membiasakan hal ini, maka menjadi terbiasa. Dengan terbiasa disiplin, banyak loh, hal baik yang akan didapat. Ingat, Jepang, Korea, dan Cina bisa menjadi negara maju karena mereka mengembangkan budaya disiplin. Tak usah menunggu dan melihat orang lain, lakukan saja sekarang mulai dari diri kita sendiri, siapa tahu nantinya menular ke orang lain. Hasilnya, kalau semua orang Indonesia menerapkan manajemen waktu yang tepat, Insya Allah negara ini menjadi negara yang lebih baik.

4 Likes

Salah satu ciri orang-orang yang tidak disiplin adalah seringnya mereka menunda-nunda pekerjaan.

Salah satu cara supaya kita disiplin adalah dengan belajar. Belajar ajaran agama, karena darisana banyak sekali pelajaran-pelajaran yang bisa kita ambil.

Belajar agama dan mengamalkan haruslah menjadi satu kesatuan utuh

Terkadang kita banyak belajar, sehingga tau mana yang baik dan buruk, tetapi jarang kita mengamalkannya. Apalagi kalau kita tidak mau belajar…

Beberapa hadist yang menurut saya berbicara terkait dengan kedisiplinan (mohon dikoreksi apabila hadist ini palsu) :

Dari Ibnu Umar Radhiallahu Anhuma, ia berkata: “Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam memegang pundakku, lalu bersabda: Jadilah engkau di dunia ini seakan-akan sebagai orang asing atau pengembara. Lalu Ibnu Umar Radhiallahu Anhuma berkata: “Jika engkau di waktu sore, maka janganlah engkau menunggu pagi dan jika engkau di waktu pagi, maka janganlah menunggu sore dan pergunakanlah waktu sehatmu sebelum kamu sakit dan waktu hidupmu sebelum kamu mati”. (HR. Bukhari, Kitab Ar Riqaq)

”Dua nikmat yang sering disia-siakan oleh banyak orang, yaitu kesehatan dan waktu luang.” (HR al-Bukhari dari Ibnu ‘Abbas).

Begitu juga dengan petuah Ali bin Abi Thalib,

Ali bin Abi Thalib pernah berkata, ”Rezeki yang tidak diperoleh hari ini, masih bisa diharapkan perolehannya lebih banyak di hari esok. Tetapi, waktu yang berlalu hari ini, tidak mungkin kembali esok.”

4 Likes

Disiplin harus deterapkan dengan segera dan secepat mungkin serta diterapkan secara konsisten. Demikian pula setiap orang berdisiplin sudah tidak mustahil, baik dalam instansi atau organisasi dimama mereka berkerja akan memperlihatkan sebagai suatu organisasi dengan iklim yang sehat dan kuat dengan prestasi yang dapat diandalkan. Menurut Kasmaningtyas (2013) menyatakan bahwa disiplin merupakan sikap tanggung jawab dan ketaatan pegawai terhadap peraturan perundang–undangan yang berlaku.

Disiplin kerja menurut Harlie (2010) suatu sikap atau tingkah laku dan perbuatan yang sesaui dengan aturan dari instansi baik yang tertulis maupun yang tidak tertulis. Disiplin kerja merupakan kebijaksanaan yang menuju ke arah rasa tanggung jawab dan kewajiban bagi karyawan untuk menaati peraturan-peraturan yang telah ditetapkan oleh perusahaan ditempat karyawan itu bekerja.

Besarnya tanggung jawab seseorang terhadap tugas-tugas yang diberikan kepadanya merupakan cerminan dari sikap kedisiplinan. Hal ini mendorong gairah kerja, semangat kerja, dan terwujudnya tujuan perusahaan, karyawan, serta masyarakat pada umumnya. Melalui disiplin akan mencerminkan kekuatan, karena biasanya seseorang yang berhasil dalam karyanya dan studinya biasanya adalah mereka yang memiliki disiplin yang tinggi. Seseorang yang sehat dan kuat biasanya memiliki disiplin yang baik, dalam arti seseorang tersebut memiliki keteraturan di dalam menjaga dirinya, teratur kerja, teratur makan, tertib olahraga dan tertib dalam segala hal.

Suatu instansi atau organisasi yang berada di dalam bidang pendidikan salah satunya adalah perpustakaan, yang merupakan suatu tempat bagi peserta didik dalam mencari acuan referensi buku untuk memperlancar proses pendidikan, sebuah perpusatakaan tentunya memiliki suatu struktur organisasi yang digunakan sebagai sebuah sistem untuk menjalankan tugas demi mempermudah pelayanan yang diberikan kepada para pencari informasi yaitu peserta didik.
Menurut pendapat Rifa’i (2013) bahwa perpustakaan sebagai unit kerja atau kantor dan tugas-tugas perpustakaan dimana pustakawan adalah orang-orang yang melaksanakan tugas-tugas perpustakaan. Oleh karena itu, seseorang yang bekerja dalam sistem organisasi diperpustakaan harus bisa bekerja secara disiplin agar sistem bisa berjalan dengan lancar dan pelayanan yang diberikan dapat dterima dengan baik oleh pencari informasi.

Disiplin apabila dilihat dalam pandangan islam dimana seseorang yang bisa bekerja secara disiplin berarti sudah dapat melaksanakan amanah yang telah diberikan oleh orang banyak dengan baik. Dimana seorang yang bekerja secara berorganisasi menghendaki akan perubahan dan mencapai tujuan yang telah direncanakan. Sesuai penjelasan isi Al-Qur’an surat Al- Yusuf ayat 11 menyebutkan :

Sesungguhnya Allah tidak akan merubah apa yang terdapat pada keadaan suatu kaum atau masyarakat, sehingga mereka mengubah apa yang terdapat dalam diri (sikap mental) mereka .

Disiplin berasal dari bahasa latin yaitu diciplina yang memiliki arti latihan atau pendidikan, kesopanan, dan kerohanian yang ada pada diri karyawan terhadap peraturan dan ketetapan perusahaan ( Sinaga, 2012).

Disiplin adalah sikap mental untuk bisa mematuhi peraturan dan bertindak sesuai peraturan secara suka rela (Aeni, 2011). Selain itu ada penjelasan isi Al- Qur’an yang lain menyatakan bahwa orang yang dapat menjaga ketaatan dan amanat dari orang banyak berarti sudah bisa bertanggung jawab atas tugas pokoknya. Menurut Helmi (1996) disiplin kerja dibicarakan dalam kondisi yang sering kali timbul bersifat negatif. Disiplin lebih dikaitkan dengan sanksi atau hukuman. Menurut Komara (2009) disiplin adalah sikap mentaati peraturan dan ketentuan yang telah ditetapkan tanpa pamrih. Dalam ajaran Islam banyak ayat Al-Qur’an dan Hadist yang memerintahkan disiplin dalam arti ketaatan pada peraturan yang telah ditetapkan, antara lain surat An-Nisa ayat 59:

“Hai orang-orang yang beriman, taatlah kamu kepada Allah dan taatlah kepada rasul-Nya dan kepadaUlil Amri dari (kalangan) kamu…” (AnNisa:59)

Hal ini juga dijelaskan dalam surat Al-Ashr ayat tiga menyebutkan :

‘’Illal ladziina amanu wa’amilushshaalihaati watawaasaw bilhaqqi watawaasaw bish shabr”

Ayat di atas yang artinya adalah kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasihat-menasihati supaya menaati kebenaran serta nasihat-menasihati supaya tetap dalam kesabaran. Menurut Kohlberg (dalam Widodo, 2013) aspek dari kedisiplinan meliputi :

  1. Kontrol diri
  2. Taat dan patuh pada peraturan
  3. Dapat dipercaya.
1 Like