Bagaimana Kodok Suriname berreproduksi?

image

Kodok Suriname atau nama ilmiahnya Pipa pipa adalah sejenis kodok berbadan pipih lebar yang ditemukan di Bolivia, Brasil, Kolombia, Ekuador, Guiana Perancis, Peru, Suriname, Trinidad dan Tobago, Suriname, dan Venezuela. Di Spanyol kodok ini dipanggil aparo, rana comun de celdillas, rana tablacha, sapo chinelo, sapo chola, atau sapo de celdas. Di Portugis, kodok ini dinamai sapo pipa. Pipa berarti layang-layang. Habitatnya di hutan lembab tropis atau sub tropis, rawa subtropis atau tropis, dan daerah paya.

Amfibi apa yang muncul dan punggung induknya? Kodok suriname ditemukan di wilayah tropis Amerika Selatan dan merupakan binatang yang sangat aneh, bahkan untuk jenis kodok pun. Biasanya kodok ini berukuran 10 – 12 cm dan bertubuh sangat datar, seolah habis diinjak – injak.

Saat sepasang kodok ini kawin, mereka akan tampak menari – nari dalam air di sekitar pasangannya. Pada saat itu, katak jantan akan mengoleskan telur – telur yang telah dibuahi pada punggung katak betina. Lama – kelamaan, punggung katak betina mulai mengembang dan menahan telur di dalamnya. Dalam waktu sehari atau lebih, kulitnya akan tumbuh lagi sehingga menutupi telur, menjadi semacam sarang lebah yang aneh.

Telur – telur tadi, bahkan sampai menetas menjadi kecebong, tersimpan dalam kulit betina. Selama itu mereka menyerap nutrisi dan induknya dan terus tumbuh. Tak lama, kamu akan dapat benar benar melihat kecebong – kecebong itu menggeliat di bawah kulit induknya. Dua puluh empat jam setelah pembuahan, mereka akan menerobos kulit punggung induknya dan berenang keluar sendiri, tak lagi sebagai kecebong, tetapi sebagai katak berukuran kecil persis seperti miniatur sempurna, dengan panjang masing – masing kurang dan 2,5 cm.

Referensi : https://unikterbaru.wordpress.com