Bagaimana klasifikasi hormon pada manusia ?

Hormon berasal dari kata Hormaein yang artinya memacu atau menggiatkan atau merangsang. Dibutuhkan oleh tubuh dalam jumlah yang tidak terlalu banyak (sedikit), tetapi jika kekurangan atau berlebihan akan mengakibatkan hal yang tidak baik (kelainan seperti penyakit) sehingga dapat mengganggu pertumbuhan dan perkembangan serta proses metabolisme tubuh.

Bagaimana klasifikasi hormon pada manusia ?

Hormon merupakan senyawa kimia, berupa protein yang mempunyai fungsi untuk memacu atau menggiatkan proses metabolisme tubuh. Dengan adanya hormon dalam tubuh maka organ akan berfungsi menjadi lebih baik.

Klasifikasi hormon dapat dibagi menjadi 2, yaitu berdasarkan aktivitas hormon tersebut dan berdasarkan letaknya.

A. Berdasarkan aktivitasnya

Berdasarkan aktivitasnya, hormon dapat dibagi menjadi 3 kelompok, yaitu :

  1. Hormon yang bekerja sepanjang masa.
    Hormon golongan ini akan bekerja terus menerus sepanjang kehidupan manusia dan akan terhenti jika sudah tidak ada kehidupan pada manusia tersebut. Sehingga tidak terbatas pada usia.
    Ex : Hormon metabolisme.

  2. Hormon yang bekerjanya mulai masa tertentu.
    Hormon golongan ini tidak akan dapat berfungsi jika belum mencapai proses perkembangan dalam diri manusia atau proses pendewasaan sel yang terjadi dalam tubuh manusia. Kedewasaan sel akan terjadi pada saat usia tertentu seperti pada saat usia pubertas.
    Ex : Hormon kelamin.

  3. Hormon yang bekerja sampai pada masa tertentu.
    Hormon golongan ini bekerja pada saatn manusia itu dilahirkan sampai pada usia tertentu. Pada usia tersebut terjadi proses pertumbuhan dari seluruh oragn-organ tubuh manusia sampai dengan penyempurnaan organ. Sehingga masing-masing organ tersebut dapat berfungsi sebagaimana mestinya. Kecuali organ yang membutuhkan persyaratan kedewasaan sel.

    Hormon ini akan berhenti dihasilkan pada saat tubuh mulai memperlambat atau menghentikan proses pertumbuhan. Biasanya hormon ini bekerja pada kisaran usia 0 hari sampai 17 tahun (masa pertumbuhan).
    Ex : Hormon pertumbuhan, kelenjar tymus.

B. Berdasarkan letaknya

Berdasarkan letak atau posisinya, Hormon dapat dikelompokkan kedalam 9 bagian, yaitu :

1. Kelenjar PINEAL

Kelenjar pineal adalah sebuah kelenjar endokrin pada otak vertebrata. Ia memproduksi serotonin turunan dari melatonin, sebuah hormon yang mempengaruhi modulasi pola bangun/tidur dan fungsi musiman. Bentuknya mirip dengan sebuah buah pohon cemara mungil (namanya karenanya), dan dia terletak dekat dengan pusat otak, di antara dua belahan, terselip di sebuah alur di mana dua badan thalamus bulat bergabung.

Kelenjar pineal berwarna abu-abu kemerahan dan sekitar ukuran sebutir beras (5–8 mm) pada manusia, berlokasi hanya di rostro-dorsal dengan superior colliculus dan di belakang dan di bawah stria medullaris, di antara berposisi lateral badan thalamus. Dia adalah bagian dari epithalamus.

Hormon yang dihasilkan oleh kelenjar pineal adalah :

  • Hormon melatonin : warna/pigmen kulit melanin. Hormon ini dapat juga mengatur rasa kantuk pada diri seseorang. Pada remaja hormon ini dihasilkan lebih banyak bila dibandingkan dengan orang dewasa.

  • Hormon vasotocin (Mammalia) : mirip fungsinya dengan vasopresin dan oksitosin.


Gambar Kelenjar Pineal

2. Kelenjar HIPOFISIS/PITUITARY/MASTER OF GLANDS

I. LOBUS ANTERIOR/ADENOHYPOPHYSIS :

Hormon yang dihasilkan oleh lobus anterior lebih di dominasi oleh hormon yang mengatur mengenai pertumbuhan, reproduksi dan masalah stress.

Macam hormon yang dihasilkan :

1. STH (Somatotrof Hormone)/GH (Growth Hormon)/Somatotropin :

Hormon ini berfungsi :

  • Memacu pertumbuhan terutama pada peristiwa osifikasi, pada cakraepifise.
  • Mengatur metabolisme lipid dan karbohidrat.

Hipersekresi :

Bila kelebihan hormon ini terjadi pada masa pertumbuhan akan mengakibatkan pertumbuhan yang tidak terkendali/menjadi lebih cepat. Pertumbuhan yang seperti ini dikenal dengan gigantisme. Sedangkan bila kelebihan hormon ini terjadi pada masa dewasa akan mengakibatkan pertumbuhan yang tidak normal pada beberapa bagian organ tubuh. Hal yang paling terlihat adalah pertumbuhan jari tangan yang tidak normal, seperti membesar seperti bengkak serta raut wajah yang kelihatan lebih tebal kulitnya, dagu memanjang. Pertumbuhan yang seperti ini dikenal dengan akromegali. Pertumbuhan akromegali biasaya terjadi diatas usia 25 tahun.

Hiposekresi :

Bila penghasilan hormon ini kurang akan menyebabkan pertumbuhan kretinisme/dwarfisme, yaitu pertumbuhan yang terhambat. Pada pertumbuhan ini pertumbuhan berjalan normal, hanya saja pertumbuhan tulang sangat terhambat.

2. LTH (Luteotropic Hormone)/PROLACTIN/Lactogenic Hormone :

Hormon ini berfungsi :

  • Merangsang Kelenjar mammae/kelenjar susu untuk menghasilkan air susu.
  • Memacu ovarium untuk menghasilan hormon estrogen dan progesterone.

3. TSH (Thyroid Stimulating Hormone)/TREOTROP/Thyrotropin :

Hormon ini berfungsi untuk Merangsang sekresi kelenjar thyroid.

4. ACTH (Adrenocorticotropic Hormone)/ADRENOTROPIN/Corticotropin :

Hormon ini berfungsi untuk Merangsang kerja kelenjar adrenal.

5. GONADOTROPIC/HORMON KELAMIN :

FSH/Folicle Stimulating Hormone : memengaruhi pembentukan folikel sel ovum dan proses spermatogenesis.

LH (Luteinizing Hormone) atau ICSH (Interstitial Cell Stimulating Hormone) :
Berfungsi untuk memacu sekresi hormon testosteron pada sel Leydig dan proses ovulasi sel ovum.

II. LOBUS INTERMEDIA

MSH (Melanotropin Stimulating Hormone) atau INTERMEDIN

Hormon ini berfungsi :

  • Memacu pembentukan pigmen melanin kulit.
  • Mengatur penyebaran pigmen melanin

III. LOBUS POSTERIOR/NEUROHIPOPHYISIS

1. OKSITOSIN/OXYTOCIN

Hormon ini berfungsi :

  • Merangsang kontraksi otot polos dinding uterus saat persalinan.
  • Merangsang kontraksi sel-sel kontraktil kelenjar susu.

2. VASOPRESIN

Hormon ini berfungsi untuk Mengatur tekanan darah dengan cara menyempitkan/pembesaran pembuluh darah (Vasodilatasi).

3. ADH

Hormon ini berfungsi :

  • Mengatur pengeluaran urine.
  • Mengatur reabsorpsi air dari tubulus ren.

Kelenjar Pituitary
Gambar Kelenjar Pituitary

3. Kelenjar THYROID

Kelenjar ini merupakan kelenjar yang kaya akan pembuluh darah dan merupakan sepasang kelenjar yang terletak berdampingan di sekitar leher.

Macam hormon yang dihasilkan :

1. Hormon Tiroksin (T4) dan Triiodotironin (T3)

Hormon ini berfungsi :

  1. Mengatur metabolisme karbohidrat.
  2. Memengaruhi perkembangan mental.
  3. Memengaruhi pertumbuhan, perkembangan dan diferensiasi sel.
  4. Memengaruhi kegiatan sistem saraf.

2. Hormon Calsitonin.

Hormon ini berfungsi :

  1. Menurunkan kadar Ca (Calsium) darah.
  2. Mengatur absorpsi Calcium oleh tulang.

Pembengkakan kelenjar Thyroid dikenal dengan istilah GOITER. Hal ini dapat disebabkan karena menurunya hormon yang dihasilkan sehingga menyebabkan stimulasi produksi TSH berlebihan. Resiko terkena penyakit ini lebih banyak dialami oleh wanita dengan perbandingan wanita : pria adalah 5 : 1. Kisaran wanita yang terkena penyakit ini adalah anatar 40 – 60 tahun. Biasanya banyak dialami oleh penduduk daerah marjinal yang sulit mendapatkan garam beryodium. Dengan mineral Yodium/Iodium dapat mengatur pengeluaran hormon yang dihasilkan oleh kelenjar ini sehingga tubuh tidak akan kekurangan hormon dari kelenjar Thyroid.

Kelenjar Thyroid
Gambar Kelenjar Thyroid

Sumber : http://healindonesia.files.wordpress.com/2009/06/thyroid.jpg

4. Kelenjar PARATHYROID

Kelenjar ini merupakan kelenjar yang menempel pada kelenjar Thyroid. Setiap kelenjar Thyroid mempunyai sepasang kelenjar Parathyroid, sehingga semuanya berjumlah 4 buah kelenjar parathyroid.

Hormon yang dihasilkan Hormon PTH (Parathormon).

Berfungsi :

  • Mengatur metabolisme Ca 2+ (Calcium) dan PO4 3+ (phosphat).
  • Mengendalikan pembentukan tulang.

Hipersekresi :

Bila terjadi kelebihan dalam penghasilan hormon ini akan menyebakan pertumbuhan :

  • Kretinisme bila terjadi pada masa pertumbuhan.
  • Miksodema bila terjadi pada masa dewasa.
  • Batu ginjal dalam pelvis renalis/rongga ginjal.

Hiposekresi :

Bila terjadi kekurangan dalam penghasilan hormon ini akan menyebabkan

  • Pertumbuhan Morbus basedowi.
  • Kejang otot/tetani.

Kelenjar Parathyroid
Gambar Kelenjar Parathyroid

5. Kelenjar THYMUS

Merupakan penimbunan dari hormon somatotrof dalam tubuh. Hormon ini dihasilkan selama masa pertumbuhan sampai dengan masa pubertas, setelah melewati masa pubertas, secara perlahan hormon ini akan berkurang sedikit demi sedikit.

Hormon ini berfungsi :

  1. Mengatur proses pertumbuhan.
  2. Kekebalan tubuh/imunitas setelah kelahiran.
  3. Memacu pertumbuhan dan pematangan sel Limfosit yang menghasilkan Lymphocyte cell/T Cell.

Bila kekurangan atau kelebihan, gejalanya hampir mirip dengan hormon tiroksin.

Kelenjar THYMUS
Gambar Kelenjar THYMUS

6. Kelenjar ADRENAL/SUPRARENALIS

I. BAGIAN KORTEX

1. Hormon Cortison atau antiadison

Berfungsi sebagai anti peradangan dan membantu pembentukan formasi karbohidrat.

Hiposekresi :

Bila kekurangan hormon ini akan menyebabkan penyakit Adison. Gejalanya :

  • Kulit memerah/timbulnya ruam pada kulit.
  • Dapat menimbulkan kematian.
  • Tekanan darah rendah.
  • Nafsu makan hilang.
  • Pengendapan pigmen melanin yang banyak.

2. Hormon Glukokortikoid

Berfungsi : merangsang kenaikan jumlah kadar gula darah.

Hipersekresi :
Bila penghasilan hormon ini berlebihan akan dapat menyebabkan Cushing syndrome

3. Hormon Cortisol

Berfungsi :

  • Memacu metabolisme karbohidrat.
  • Meningkatkan respon imunitas tubuh.

Hipersekresi :
Bila terjadi kenaikan dalam penghasilan hormon ini akan dapat menyebabkan cushing syndrome.

4. Hormon Aldosterone

Berfungsi :

  • Mengatur keseimbangan mineral dan air dalam ren.
  • Membuang kelebihan Kalium.

5. Hormon Corticosterone

Berfungsi :

  • Mempengaruhi metabolisme karbohidrat, protein dan lipid.
  • Meningkatkan respon imunitas tubuh.

6. Hormon Mineralokortikoid

Berfungsi :

  • Mengatur keseimbangan air dan elektrolit dalam tubuh.
  • Merangsang reabsorbsi Na+ dan Cl- dalam tubulus ginjal.

Hiposekresi :
Bila kekurangan hormon ini akan menyebabkan penyakit Adison.

image
Gambar Kelenjar adrenal

II. BAGIAN MEDULLA

1. Hormon Adrenalin/Epinefrin

Hormon ini secara umum berfungsi :

  • Memicu reaksi terhadap tekanan dan kecepatan gerak tubuh.
  • memicu reaksi terhadap efek lingkungan, seperti suara yang tinggi, intensitas cahaya dll.

Secara khusus hormon ini berfungsi :

  • Memacu aktivitas cor/jantung.
  • Menaikkan tekanan darah.
  • Mengerutkan otot polos pada arteri.
  • Mengendurkan otot polos bronchiolus
  • Mempercepat glikolisis.
  • Pengeluaran keringat dingin.
  • Rasa keterkejutan/shock.
  • Mengatur metabolisme glukosa saat stress.
  • Memengaruhi otak yang akan mengakibatkan :
    • Indera perasa menjadi kebal terhadap rasa sakit.
    • Kemampuan berfikir dan ingatan meningkat.
    • Pulmo akan menyerap oksigen lebih banyak.
    • Banyak menghasilkan sumber energy dari proses glikolisis.
  • Mencegah efek penuaan dini.
  • Melindungi dari penyakit Alzheimer, penyakit jantung, kanker payudara, kanker ovarium dan osteoporosis.

Hiposekresi :
Bila terjadi kekurangan penghassilan hormon adrenalin/epinefrin akan menyebabkan penyakit Adison. Gejalanya dapat dilihat pada hiposekresi Hormon Mineralokortikoid dan Hormon Cortison.

2. Hormon Androgen

Berfungsi untuk Menentukan sifat kelamin sekunder pada pria dan wanita.

Hipersekresi :
Bila terjadi kelebihan hormon ini akan menyebabkan penyakit Cushing Syndrome / sindrom Cushing serta penyakit kelainan ciri kelamin sekunder pada laki-laki dan perempuan

Gejala Cushing syndrome :

  • Membulatnya wajah/muka.
  • Obesitas.
  • Penimbunan lemak di daerah leher.
  • Pengecilan pada daerah lengan dan kaki.
  • Terhentinya atau terganggunya periode menstruasi.
  • Penurunan daya sexualitas.
  • Kenaikan tekanan darah dan kadar gula darah.
  • Melemahnya atau rapuhnya tulang.
  • Masalah rambut pada wanita.

7. Kelenjar VENTRICULUS

Dihasilkan Hormon Gastrin

Hormon ini berfungsi :

  • Memacu pengeluaran sekret/getah lambung.
  • Membantu dalam proses pencernaan.

8. Kelenjar USUS

1. Hormon Sekretin
Berfungsi memacu sekresi getah usus dan pankreas.

2. Hormon Kolesistokinin
Berfungsi memacu sekresi getah empedu dan pankreas.

9. Kelenjar LANGERHANS/PANKREAS

1. Hormon Insulin
Bersifat antagonis dengan hormon adrenalin. Hormon ini berfungsi :

  • Mengatur kadar glukosa dalam darah.
  • Membantu pengubahan glukosa menjadi glikogen dalam hepar dan otot.

Hiposekresi :
Bila kekurangan dalam penghasilan hormon ini akan menyebabkan penyakit diabetes mellitus/penyakit kencing manis.

Gejala penyakit diabetes mellitus :

  • Kenaikan jumlah gula dalam darah.
  • Badan menjadi lems.
  • Sering merasa haus/banyak minum.
  • Banyak melakukan urinasi (pembuangan urine).
  • Energy berkurang.
  • Merasa selalu lapar.

2. Hormon Glukagon
Hormon ini mempunyai sifat kerja yang sinergis dengan hormon adrenalin. Hormon ini berfungsi :

  • Meningkatkan kadar gula dalam darah.
  • Mengubah glikogen menjadi glukosa dalam peristiwa glikolisis.


Gambar Kelenjar Pankreas

10. Kelenjar KELAMIN/GONAD

Menghasilkan hormon dan sel kelamin Macamnya ada 2 sel kelamin :

1. Sel Testis

Menghasilkan Hormon Androgen, Ex : Hormon Testosteron, merupakan satu hormon yang terpenting dalam pembentukan sel spermatozoa.

Fungsi Hormon Testosteron :

  • Mengatur ciri kelamin sekunder.
  • Mempertahankan proses spermatogenesis.

2. Sel Ovarium

Menghasilkan 3 hormon penting dalam seorang wanita :

  • Hormon Estrogen
    Hormon ini berfungsi untuk : memperlihatkan ciri-ciri kelamin sekunder wanita.

  • Hormon Progesteron
    Hormon ini berfungsi :

    • Mempersiapkan masa kehamilan dengan menebalkan dinding uterus.
    • Menjaga kelenjar susu dalam menghasilkan air susu.
  • Hormon Relaksin
    Hormon ini berfungsi untuk membantu proses persalinan dalam kontraksi otot.