Bencana alam merupakan peristiwa alam yang mengakibatkan dampak besar bagi populasi manusia, biasanya merugikan. Di Indonesia, kita mengenal bencana-bencana alam seperti gempa bumi, banjir, dan tsunami. Misalnya, tsunami tahun 2004 lalu yang merugikan saudara-saudara kita di Aceh sana, gempa Yogyakarta pada tahun 2006, dan banjir yang sering menimpa ibukota Jakarta. Bagaimana kita bisa mencegahnya, ya?
Usaha Pemerintah untuk membangun infrastruktur yang sifatnya teknis untuk menanggulangi bencana. Misalnya, untuk bencana gempa Pemerintah berusaha membangun rumah atau gedung tahan gempa, atau melakukan pengerukan sungai dan pembangunan tebing-tebing sungai untuk mencegah banjir.
Lain lagi dengan upaya non-struktural. Dengan upaya non-struktural Pemerintah berusaha menerapkan peraturan-peraturan Pemerintah supaya upaya struktural yang sudah disebutkan tadi terbantu. Misalnya, Pemerintah menghimbau untuk diadakan penghijauan kembali atau reboisasi, membangun ruang-ruang terbuka seperti taman di daerah yang padat dengan perumahan atau perkantoran, merencanakan fungsi lahan dengan tepat, dan masih banyak contoh lainnya.
Apa sih yang bisa kita lakukan kalau kita menghadapi langsung bencana alam, seperti gempa misalnya? kalau sedang berada di sekolah dan tiba-tiba ada gempa bumi yang pertama lakukan adalah jangan panik. Pernah dengar posisi “Duck, Cover, and Hold”? Ketika merasakan gempa dan benda-benda terlihat tidak seimbang, carilah meja dan segera menunduk di bawahnya sambil melindungi kepala. Setelah itu, berpeganglah pada kaki meja sampai gempa berhenti. Konsep ini sudah terbukti efektif.
Bagaimana dengan tsunami dan banjir? kalau bermain di pantai dan melihat perilaku hewan yang aneh, misalnya kelelawar yang biasanya tidur di siang hari mendadak sangat aktif, atau burung yang terbang bergerombol di langit tanpa diketahui ke mana akan perginya, bisa jadi merupakan tanda-tanda akan datangnya tsunami. Kalau berada di daerah yang rawan banjir dan melihat langit mulai mendung, sebaiknya tidak bermain di dekat sungai. Tidak jarang banjir juga menelan korban jiwa.
Selain itu, tahukah kalian bahwa Indonesia bisa dibilang cukup maju dalam sistem peringatan dini tsunami? Sistem Peringatan Dini Tsunami Indonesia atau Indonesia Tsunami Early Warning System (InaTEWS) dibangun untuk melindungi masyarakat Indonesia dari ancaman tsunami. InaTEWS ini mampu memberikan peringatan dini tsunami dalam waktu lima menit setelah gempa yang berpotensi membangkitkan tsunami.
Kalau infrastruktur sudah ada, sekarang tinggal masyarakatnya saja yang harus lebih siap siaga untuk menghadapi bencana. Jangan sedih jika negara kita ditimpa bencana, mari kita contoh budaya penduduk Jepang yang terus optimis dan tekun kerja meskipun sering ditimpa bencana tsunami dan gempa.
Sumber: