Bagaimana kisah di balik kesuksesan website booking online Tiket.com ?

Belajar dari kesuksesan yang telah diraih Online Travel Agent (OTA) di Tiongkok, India, dan Amerika Serikat, Tiket.com menjadi salah satu perusahaan OTA lokal yang populer di Tanah Air. Bahkan menjadi OTA pertama di Indonesia yang mengedukasi masyarakat untuk berbelanja secara online. Di balik kesuksesannya, OTA satu ini ternyata punya sejarah panjang yang menarik untuk dikulik. Berawal dari kesamaan hobi dalam dunia digital start up dan hobi travelling, 4 anak muda bertemu dalam satu tujuan yang sama untuk membangun sebuah e-commerce terintegrasi dalam bidang perjalanan, pariwisata, dan hiburan. Mereka adalah Wenas Agusetiawan, Dimas Surya, Gaery Undarsa, Natali Ardianto, dan seorang investor lokal perorangan menjadi faktor penting munculnya Tiket.com.

Tiket.com berdiri sejak Agustus 2011 dan mulai beroperasi Desember 2011. " Awal mula muncul Tiket.com sebenarnya karena dari problem masyarakat Indonesia itu sendiri. Pada tahun 2010, orang yang ingin pergi dari Medan ke Tegal saja rasanya sulit. Minimnya informasi menjadi alasan terbesar," ujar Gaery Undarsa, Chief Communication Officer Tiket.com saat ditemui Kamis, 24 November 2016.
(Laporan: Nanda Febriani | dream.co.id )

Tiket.com adalah situs web yang menyediakan layanan pemesanan hotel, tiket pesawat, tiket kereta api, penyewaan mobil yang berbasis di Jakarta, Indonesia. Tiket.com dibentuk pada bulan Agustus 2011.
Tiket.com didirikan oleh Wenas Agusetiawan, Dimas Surya Yaputra, Natali Ardianto, Mikhael Gaery Undarsa pada bulan Agustus 2011. Pada awalnya, Wenas Agusetiawan membeli domain tiket.com dan mengajak beberapa kolega untuk membuat sebuah situs web untuk melayani pemesanan tiket pesawat dan kereta api. Tiket.com merupakan salah satu rekan bisnis Kereta Api Indonesia di Indonesia. Tiket.com juga bekerjasama dengan berbagai maskapai di Indonesia untuk memudahkan orang untuk pemesanan tiket pesawat melalui internet. Sebagai salah satu startup online yang sukses di bidang reservasi tiket, Tiket.com berencana untuk mengembangkan bisnis di luar Indonesia. Bagaimana cara Tiket.com dapat mempertahankan kesuksesannya yang dapat kita pelajari ?

Kesuksesan Tiket.com tidak lepas dari kegigihan pendiri dan kerjasama tim yang baik. Pendirinya mengatakan bahwa yang terpenting dalam membuat sebuah start up adalah dengan mengambangkan softskill yang dimiliki dan teknik komunikasi, ia juga menambahkan, “Startup perlu memahami pentingnya pemasaran. Anda mungkin memiliki produk yang benar-benar buruk, tapi tetap saja, jika Anda memiliki tim pemasaran yang baik, Anda bisa sukses.” Jadi, kita harus bisa menjadi sebuah tim yang bisa menasehati satu sama lain dan juga saling membangun. Selain itu, kita juga harus bisa membuat produk yang kita ingin buat menjadi semenarik mungkin melalui berbagai cara. Hal lain yang tak kalah penting adalah promosi. Tiket.com melakukan promosi secara online seperti Google Adword, SEM (Search Engine Marketing), dan sosial media, sementara promosi offlinenya melalui surat kabar, radio, pameran, kerja sama dengan perusahaan lain, dan masih banyak lagi.

Mampu menjalin hubungan yang komunikatif dan akrab dengan orang lain adalah salah satu soft skill yang harus dimiliki oleh seorang entrepeneur. Prinsip inilah yang kini dipegang teguh oleh Natali Ardianto.

Sumber : Tech in Asia Indonesia - Menghubungkan Ekosistem Startup Indonesia

Siapa yang menyangka bahwa pebisnis muda yang sukses ini dulunya pernah menolak ajakan kencan makan siang dari seorang mahasiswi. Alasannya sangat sederhana, yaitu karena menganggap menunggu sang mahasiswi menghabiskan makanannya adalah sebuah bentuk pemborosan waktu. Menurut saya ini adalah sebuah pola pikir “unik” yang biasanya sering dimiliki oleh programmer atau mungkin oleh orang-orang yang susah berhubungan sosial dengan baik.

Pada tahun 2008 Natali memutuskan bekerjasama dengan beberapa rekannya untuk mendirikan Urbanesia (www.urbanesia.com), startup online dengan tema lifestyle pertama di Jakarta. Namun ternyata jalinan kerja sama ini tak berlangsung lama karena Natali kemudian memutuskan untuk hengkang setelah 2 tahun bekerjasama dengan tim Urbanesia. Kala itu Natali menganggap bahwa Urbanesia tidak memiliki potensi pertumbuhan yang baik, meskipun akhirnya pada tahun 2012 Kompas memutuskan untuk membeli saham Urbanesia. Lepas dari kerjasama dengan tim Urbanesia, Natali juga sempat bekerjasama dengan co-founder Conray Group dan developer software senior untuk membangun startup bernama Golfnesia yang memfasilitasi booking lapangan golf secara online. Namun ternyata Jakarta tidak banyak memiliki ruang lapangan golf untuk publik, dan hal ini menghambat perkembangan Golfnesia. Dan lagi-lagi Natali memutuskan untuk meninggalkan startup kedua yang dirintisnya. Belajar dari 2 kegagalannya yang terdahulu, Natali kemudian berinisiatif untuk mendirikan startup online yang kali ini bergerak dibidang reservasi tiket pesawat, kereta api, perhotelan dan event. Inisiatif ini ternyata menjadi momentum kesuksesan yang baik bagi startup online yang diberi nama Tiket.com tersebut.

Menurut saya dengan tetap teguh mempertahankan pola fikir tersebut, kini ia telah mampu membuahkan hasil kerja keras di dunia #startup digital. Salah satunya yakni startup situs penjualan tiket online terbesar di Indonesia, Tiket.com. Kisah kesuksesan Tiket.com juga memberi pelajaran berharga bahwa penting untuk bekerja sesuai dengan passion yang diiringi dengan kejelian untuk melihat peluang bisnis. Investasi modal yang besar bukan satu-satunya modal yang diperlukan untuk membangun kesuksesan sebuah startup. Dibutuhkan tim yang solid dan inovasi yang berkesinambungan untuk mengantarkan sebuah startup menuju jenjang kesuksesan di masa depan. Jadi, jangan berputus asa bila tidak punya modal yang besar untuk mulai merintis startup.

Keberhasilan Tiket.com tidak lepas dari kesamaan pemikiran untuk fokus terhadap pelayanan konsumen, memperhatikan keinginan kebutuhan konsumen, aktif membangun jaringan dengan mitra usaha, selalu tanggap dengan tren teknologi serta selalu memliki inovasi dari sisi layanan kepada konsumennya. Hal lainnya Tiket.com juga memiliki concern mengenai review dari customer terhadap Tiket.com, dan beberapa channnel customer service yang disediakan Tiket.com diantaranya telfon, live chat, dan email yang akan dilayani selama 24 jam non-stop

sumber : http://blog.tiket.com/tiket-com-kembangkan-pariwisata-indonesia-via-teknologi-informasi/

Pelayanan yang diberikan tiket.com sangat memanjakan konsumen sehingga ketika melakukan pengembangan produk maka pengembangan pada bagian konsumen sangat diperlukan.

Sebelum berhasil dengan Tiket.com, ke empat founder tiket.com pernah membuat software house untuk melayani perbankan. Namun, pengembangan software house tersebut tidak berlangsung lama dikarenakan software developer waktu itu tidak terlalu di hargai di Indonesia. Akhirnya mereka banting stir untuk mencari sederhana lainnya, yang mana menuntun mereka untuk mengembangkan tiket.com.

Ide mereka bukanlah ide pertama, namun mereka memiliki keyakinan dan kegigihan untuk memulai. Mereka berani mencoba dan memiliki target untuk menjadi travel agen online yang lebih luas dan tidak hanya bergerak dalam satu produk. Mereka menargetkan untuk menawarkan berbagai produk mulai dari tiket pesawat, kereta api, hotel, konser, dan lain-lain.

Pada awalnya mereka hanya melayani penjualan tiket konser dan hotel. Hal ini karena mereka belum dipercaya dan mendapatkan nama. Lambat laun, dengan promosi yang gencar, kepercayaan konsumen, inovasi, kegigihan dan keaktifan membangun jaringan, tiket.com pun mendapatkan kepercayaan dari berbagai perusahaan untuk menjadi media partner mereka.

Sumber : https://www.merdeka.com/teknologi/empat-anak-muda-di-balik-kesuksesan-tiketcom.html

Salah satu kekuatan tiket.com ada pada promosi yang gencar. Untuk itu, berikut merupakan tips untuk meningkatkan promosi website :

  1. Perhatikan konten dalam website. Kecepatan mendapatkan apa yang dibutuhkan pengguna merupakan hal utama

  2. Promosikan melalui Web Forum, Social Media, Iklan

  3. Daftarkan web pada search engine ternama

  4. Tukar Link

  5. Membuat Backlink

  6. Melalui Kartu Nama

  7. Secara Offline (Dari Mulut-ke-Mulut, melalui orang terdekat)

Sumber :

Ticket.com memang lebih senior dari website booking online lainnya yang juga tidak kalah sukses, tidak hanya menjual tiket pesawat, tiket.com telah melebarkan sayapnya ke penjualan tiket kereta api, voucher hotel, event dan transaksi, sampai dengan jasa mencari persewaan mobil. Dengan munculnya Traveloka sebagai pesaing utama, tiket.com juga mulai berbenah. Dulu sebelum ada Traveloka, jarang sekali menggelar program diskon atau promo lainnya. Sekarang diskonnya tidak kalah menarik dengan Traveloka. Misalnya diskon 60rb untuk pembelian menggunakan Cimb Clicks Niaga, ataupun pembayaran dengan cicilan 3x, 6x, sampai dengan 12x atau sempat heboh dengan diskon Rp100ribu untuk semua rute penerbangan yang berlangsung selama tiga hari. Mungkin itu salah satu strategi mereka untuk tidak mau kalah dengan pesaing. Tetapi dengan adanya kompetitor lain seharusnya Tiket.com harus lebih berinovasi dengan adanya inovasi-inovasi baru untuk menarik perhatian pelanggan meskipun Tiket.com jauh lebih senior dari pada kompetitor yang lain.

Menurut sumber yang saya baca Rio and many tasks: Kelebihan dan Kekurangan pada website TIKET.COM adalah yang agak menjengkelkan ketika bertransaksi di Tiket.com adalah mengisi biodata pemesan dan penumpang yang relatif banyak sehingga menyita banyak waktu. Karena saya pribadi lebih menyukai hal yang simple dan praktis sehingga tidak memakan banyak waktu hanya untuk proses transaksi saja meskipun belum pernah bertransaksi di Tiket.com. Hal tersebut juga mungkin membuat user yang lain atau saya pribadi berpikir 2x untuk memesan tiket karena cenderung memilih pemesanan yang praktis dan simple terlebih lagi dengan situasi yang mendadak pasti akan banyak menghabiskan waktu.