Bagaimana kiprah Organisasi Wanita saat Pegerakan Nasional?

image

Bagaimana organisasi wanita saat pegerakan nasional?

Pergerakan wanita muncul sebagai realisasi dari cita-cita Kartini yang memperjuangkan perbaikan kedudukan sosial wanita. Perhatian awal pergerakan wanita yaitu dalam hal perbaikan dalam hidup keluarga, perkawinan, dan mempertinggi kecakapan sebagai seorang ibu.

Pada tahun 1912, berdirilah Putri Merdika di Jakarta atas usaha Budi Utomo yang bertujuan memajukan pengajaran anak-anak perempuan. Organisasi Kautaman Istri berdiri di beberapa tempat yaitu : Tasikmalaya (1913), Sumedang dan Cianjur (1916), Ciamis (1917), dan Cicurug (1918). Untuk memajukan kecakapan wanita dalam hal rumah tangga dikelola oleh perkumpulan Pawiyatan Wanito di Magelang (1915), Wanito Susilo di Pemalang (1918), Wanito Hadi di Jepara (1915).

Organisasi ini juga bertujuan mempererat persaudaraan antara kaum ibu. Setelah tahun 1920, organisasi wanita makin luas orientasinya terutama dalam menjangkau masyarakat bawah dan tujuan politik dilakukan bersama-sama organisasi sosial politik pada umumnya. Jumlah organisasi wanita bertambah banyak, setiap organisasi politik mempunyai bagian wanita, misalnya Wanudyo Utomo bagian dari SI, kemudian Sarekat Perempuan Islam Indonesia.

Jenis organisasi wanita pun ada yang merupakan organisasi pemudi terpelajar seperti Putri Indonesia, JIB Dames Afdeling, Jong Java bagian Gadis-Gadis, organisasi Wanita Taman Siswa, dll. Paham kebangsaan dan persatuan Indonesia juga diterima di kalangan organisasi-organisasi wanita tersebut. Untuk membulatkan tekad dan mendukung persatuan Indonesia diadakan kongres perempuan Indonesia di Yogyakarta pada tanggal 22-25 Desember 1928 yang bertujuan mempersatukan cita-cita dan memajukan wanita Indonesia serta membuat gabungan organisasi wanita. Dalam kongres tersebut diputuskan untuk membentuk gabungan organisasi wanita dengan nama Perikatan Perempuan Indonesia (PPI).

Kemudian PPI pada tanggal 28-31 Desember 1929 mengadakan kongres di Jakarta. Kongres ini masih membahas kedudukan waniata dan antipoligami. Nama gabungan organisasi itu diubah menjadi Perikatan Perhimpunan Istri Indonesia (PPII) merupakan federasi yang bertujuan memperbaiki nasib dan derajat wanita Indonesia. Organisasi ini tidak mencampuri urusan politik dan agama.

Pada tahun 1930 berdirilah organisasi wanita berdasar kebangsaan di Bandung atas anjuran PNI, yang diberi nama Istri Sedar (IS). Organisasi ini memusatkan tenaganya di bidang ekonomi dan kemajuan wanita. Organisasi ini bersikap netral terhadap agama dan menjangkau semua lapisan wanita, baik golongan atas maupun bawah. Pada tanggal 4-7 Juni 1931 organisasi ini mengadakan kongres. Dalam propagandanya organisasi ini sering menyuarakan antikolonial sebagai konsekuensi dari keyakinan nasional yang radikal. Sebagi organisasi, organisasi IS tidak secara langsung terjun dalam politik namun setelah kongres diadakan, pemerintah selalu mengamati aktivitas organisasi IS ini.

Organisasi Istri Sedar (IS) terus berselisih dengan PPII. IS mencemooh federasi PPII itu. Perjuangan wanita sudah sewajarnya masuk ke lapangan politik dan tidak hanya memajukan kesejahteraan seperti di negara merdeka. IS dalam langkah poltiknya banyak mendapat dukungan dan bantuan dari kaum nasionalis kiri dan istri-istri anggota PNI lama. Kelemahan IS ialah karena PNI sebagai pendukung sudah tidak ada sehingga program IS kurang disetujui oleh wanita Islam.

Selanjutnya IS mengadakan kongres berikutnya pada tahun 1932 yang mengungkap kembali tentang penghargaan atas derajat wanita dan kebangsaan. Sementara itu PPII sebagai federasi organisasi wanita di satu sisi tidak dapat bekerjasama dengan IS yang lebih banyak menyerang federasi PPII ini. Akan tetapi di sisi lain PPII bekerjasama dengan IS dalam rangka pengiriman delegasi ke kongres Wanita Asia di Lahore. Akhirnya pengiriman delegasi itu dilakukan oleh PPII.

Terdorong untuk menyatukan organisasi guna mendapatkan kekuatan nyata maka dibentuklah organisasi yang tidak mendasarkan diri pada agama yaitu Istri Indonesia (II). Organisasi ini bertujuan sama dengan Indonesia Muda dan PBI yaitu demokrasi yang menuju Indonesia Raya. II cenderung bergerak dekat dengan pemerintah alias kooperatif. Dalam kongresnya yang diadakan pada tahun 1940 Istri Indonesia diikuti oleh organisasi politik lainnya yang menuntut Indonesia Berparlemen.