Bagaimana kerja algoritma pada aplikasi Tinder?

Sebuah aplikasi dibuat dengan susunan algoritma tertentu dan unik agar aplikasi tersebut dapat bekerja maksimal. Aplikasi Tinder sendiri merupakan sebuah aplikasi untuk mencari teman online. Lalu, bagaimana cara kerja algoritma pada aplikasi Tinder? apakah pencarian secara acak atau dengan cara lain?

Algoritma Tinder

Tinder merupakan sebuah aplikasi kencan yang sedang populer saat ini. Dengan kata lain, Tinder adalah aplikasi smartphone yang dirancang untuk mencari teman dan jika beruntung, jodoh pun bisa didapatkan dari aplikasi ini. Pengguna bisa memasang foto-foto terbaik mereka, biodata singkat, dan berbagi teman yang sama.

Aplikasi Tinder akan melihat data berdasarkan profil yang tercantum, hal ini memungkinkan pengguna untuk menemukan pasangan yang memiliki kecocokan dan selera yang sama dengan mereka. Tinder tidak keluar dan memberi kami rumus yang tepat untuk bagaimana mereka mencocokkan orang bersama, tapi untungnya internet itu penuh dengan pengetahuan. Ingat, saat online dating, selalu tetap aman, dan gunakan latar belakang algoritma ini untuk keuntungan Anda saat Anda menggesekkan!

pengertian-algoritma

Cara kerja Tinder sangatlah unik. Ketika membuka halaman Tinder untuk yang pertama kali, pengguna akan disuguhi dengan ratusan foto-foto lawan jenis dan tinggal menggesernya ke kanan jika merasa tertarik dengan orang tersebut dan sebaliknya, geser ke kiri apabila tidak merasa tertarik atau tidak suka.

Tidak hanya foto-foto saja yang diperlihatkan tapi lokasi juga dapat diatur sedemikian rupa, sehingga mempermudah pengguna untuk mengetahui lokasi lawan jenis yang disukai. Sebagai sebuah aplikasi internasional yang sudah sangat terkenal, pengguna Tinder tentu saja tersebar di berbagai belahan dunia.

Dengan begitu banyaknya pengguna, tentu saja ada banyak pihak tidak bertanggung jawab yang menyalahgunakan aplikasi ini untuk perbuatan yang merugikan orang lain.

Tapi tahukah anda apa manfaat algoritma Tinder? Orang-orang yang check-in secara teratur, dan orang-orang yang pesan SETIAP wanita yang mereka temui.
Orang-orang ini cocok dengan wanita yang paling aktif, gadis-gadis yang ingin bertemu.Tinder menginginkan wanita, terutama yang paling diminati, untuk memiliki pengalaman bagus dalam aplikasinya. Jadi mereka menempatkan orang-orang yang membalas dan yang menunjukkan minat di bagian atas antrian.

http://www.thetinderbook.com/tinder-algorithm-hack/

Tinder adalah salah satu aplikasi dating yang tingkat kecocokannya tak diragukan lagi. Cara kerja Tinder sendiri adalah dengan mengkalkulasi kecocokan antaran dua orang, lalu memunculkan profil-profil yang cocok tersebut pada layar pengguna. Kecocokan itu sendiri didasarkan pada beberapa hal. Di antaranya adalah jarak, dan tipe-tipe pasangan yang secara tidak langsung pengguna diarahkan untuk memilih. Dan apabila seseorang merasa cocok, maka pemilik akun dapat swipe layar ke kanan, dan ke kiri jika merasa kurang cocok. Untuk lebih jelasnya mari kita simak penjelasan berikut.

Pendapat ini dikemukakan oleh Alex Mark yang kemudian diposting ulang oleh pemilik akun Sahil Pruthi pada situs Quora.

Pada dasarnya Tinder dapat meninjau profil seseorang melalui aktivitas seseorang di Facebook, mengingat Tinder yang juga terhubung dengan Facebook sebagai salah satu opsi sign ini. Dari profil Facebook tersebut, Tinder mengetahui tentang background seseorang seperti usia, pekerjaan, tempat tinggal, dan aktivitas-aktivitas lain seperti apa yang disukai melalui postingan atau aktivitas yang dilakukan di Facebook.

Peninjauan berikutnya untuk menentukan ‘profil’ atau ‘kartu’ seseorang melalui aktivitasnya sendiri pada aplikasi Tinder. Kartu yang seperti apa yang seorang pengguna sukai dan tidak sukai juga sangat berpengaruh pada kartu-kartu yang ditampilkan sebagai opsi kecocokan.

Ada beberapa hal yang mendasari penilaian dan peninjauan ‘kartu’ seseorang, seperti :

  1. Semakin sering seorang pengguna melakukan swipe dalam sehari, baik itu kiri atau kanan, akan mengurangi penilaian Tinder terhadap ‘kartu’ pengguna tersebut. Tinder cenderung melihatnya sebagai pengganggu.
  2. Seberapa lama seorang pengguna menghabiskan waktunya untuk melihat ‘kartu’ lawan jenis yang lain. Semakin lama seorang pengguna menghabiskan waktunya pada satu ‘kartu’ maka Tinder melihatnya sebagai salah satu parameter untuk menentukkan tipe dari pengguna tersebut. Karena banyak waktu yang diperlukan merepresentasikan ketertaikan pengguna pada ‘kartu’ tersebut.
  3. Penulisan deskripsi profil pribadi juga mempengaruhi penilaian Tinder. Tinder menerapkan algoritma yang dapat membaca satu kata paling esensial dari deskirpsi tersebut. Tinder secara otomatis akan menyaring profil-profil lain dengan kata yang bermakna mirip sehingga menambah satu parameter kecocokan lagi.
  4. Setelah seorang pengguna meng-uninstall aplikasi Tinder lalu meng-install kembali, Tinder akan berupaya untuk menemukan profil yang cocok dengan pengguna tersebut. Lebih banyak dari sebelumnya. Sehingga dapat membuat pengguna tersebut untuk kembali menggunakan aplikasi Tinder.
  5. Banyak percakapan yang dikirim ketika bersama pasangan sebelumnya juga mempengaruhi. Karena Tinder melihat pengguna tersebut dapat membuat pasangan-nya menyukai aplikasi Tinder dan terus menggunakannya pada Tinder.
  6. Apabila seorang pengguna saling mengirim pesan dengan pengguna lain yang ternyata teman di Facebook, maka rating attractiveness pengguna yang juga berpengaruh pada penilaian Tinder.

Nah, ternyata Tinder tidak asal loh dalam menentukkan pasangan-pasangan mana yang cocok. Namun melalui berbagai kalkulasi algoritma yang sangat diperhitungkan matang-matang sehingga mencapai hasil yang mendekati real. Jadi, apakah Anda berminat mencoba aplikasi Tinder?


Referensi

ALGORITMA PADA APLIKASI TINDER


Sumber Gambar : www.vice.com

Tinder adalah aplikasi layanan pencarian sosial berbasis lokasi (menggunakan Facebook) yang memfasilitasi komunikasi antara pengguna yang saling tertarik, yang memungkinkan kecocokkan pengguna untuk mengobrol. Aplikasi ini biasanya digunakan sebagai layanan kencan, dan telah bercabang untuk memberikan layanan yang lebih, sehingga lebih umum di aplikasi sosial media. Hasil pencarian didalam aplikasi Tinder didasarkan pada User Rating dari pengguna aplikasi Tinder berdasarkan faktor-faktor berikut :

  1. User Activeness, pengguna lama harus mendapat prioritas sekaligus pengguna pertama kali harus memulai karir di sub rating ini. Misalnya seperti kebaruan akun, kebaruan akun ke suatu lokasi (Hal ini sangat berpengaruh besar), dan frekuensi percakapan kita, faktor berdasarkan profil Facebook kita dan berapa banyak teman yang kita miliki.
  2. Penilaian Kecocokan Pengguna, daya tarik yang dinilai dengan frekuensi geser kanan pada kita.
  3. Penilaian Pengguna Unmatch, ini akan menjadi penilaian negatif untuk setiap pengiriman akan ada beberapa deduksi. Tidak ada pengurangan akan ada jika profil menjadi tidak ada bandingannya tanpa ada pertukaran pesan (terjadi berkali-kali). Misalnya seperti, laporan tentang kita.
  4. Spam Quotient, Ditentukan oleh hal-hal seperti jumlah akun yang kita buat dari DeviceID yang sama.

Selain itu juga ada yang namanya Dinamis Rating. Dinamis Rating akan memutuskan suatu pilihan yang berhubungan dengan profil pengguna. Dinamis Rating mempertimbangkan kepentingan umum, koneksi umun, jarak, umur dan lain-lain. Hal yang diperhatikan Dinamis Rating sebagai berikut :

  1. Kepentingan Bersama, kepentingan bersama dengan seseorang akan meningkatkan peringkat ini.
  2. Teman biasa, berteman biasa dengan seseorang akan meningkatkan rating ini.
  3. Lokasi, ini menentukan lokasi Anda saat ini namun Anda dapat menggesek mana saja dengan akun premium.
  4. Jarak, semakin dekat jarak maka akan meningkatkan rating ini.
  5. Umur, sedikit perbedaan usia akan meningkatkan rating ini.
  6. Jenis kelamin, digunakan untuk menampilkan jenis kelamin.

Referensi :

tinder-logo
Tinder merupakan sebuah aplikasi media sosial yang berguna untuk mencari teman atau pasangan secara online. Tinder saat ini sangat populer dikalangan remaja dan dewasa yang sedang mencari pasangan. Penggunanya pun dapat memilih ketika muncul pilihan pasangan apakah ia tertarik atau tidak dengan swipe foto ke kiri.
Yang perlu kita ketahui dari Tinder adalah sebagai berikut :

  1. Hanya menampilkan seseorang sebanyak satu kali.
  2. Aplikasi meninjau keaktifan seseorang dalam memilih.
  3. Sistem tidak menampilkan daftar orang yang sama dengan pengguna yang berbeda

Lalu bagaimana cara kerja algoritma pada aplikasi tinder? Apakah semuanya hanya acak atau terdapat pola-pola tertentu?

  1. Seberapa menarik seseorang
    Tinder akan menampilkan orang-orang yang menarik di daftar paling awal. Parameter dari menarik atau tidak itu sendiri adalah seberapa banyak orang yang memberikan like pada profil orang tersebut.

  2. Apakah dia terlalu pemilih?
    Semakin orang memilih-milih atau pickiness ketika ditampilkan profil sesorang maka dia akan berpotensi untuk ditampilkan ke daftar teratas Tinder.

  3. Lokasi dan jarak
    Pada saat awal daftar, tinder akan melakukan konfirmasi lokasi pengguna yang berguna untuk mencarikan orang-orang disekitar pengguna agar memudahkan saat melakukan pertemuan.

  4. Rentang umur
    Tentu pengguna tidak mau ketika diberikan pilihan orang orang yang umurnya jauh lebih tua darinya. Untuk itu tinder memberikan pilihan berapa rentang umur yang ingin ditampilkan ke pengguna.

Jadi, beberapa faktor dan algoritma tersebut yang digunakan oleh Tinder untuk mencarikan pasangan seseorang.

Referensi :