Bagaimana kejadian penyakit dan gejala dari Radang Mulut Nekrotik dan Difteri Pedet?

Radang mulut nekrotik ditandai dengan kematian jaringan pada selaput lendir mulut. Sedangkan pada difteri pedet, kematian jaringan tersebut mengenai pangkal tenggorok dan sekitarnya.

Kejadian penyakit
Radang mulut nekrotik dapat dijumpai setiap saat. Pada sapi-sapi yang dikandangkan dalam kandang yang sempit, hingga berdesak-desakan, kejadian penyakit paling banyak ditemukan daerah yang mengenal musim dingin, banyak sapi yang ditempatkan berdesakan di kandang. Kejadian penyakit dalam musim semi ternyata lebih tinggi dibanding dengan pada musim lainnya.

Meskipun difteri pedet atau laryngitis nekrotikans dapat diderita oleh sapi dari segala umur, namun yang terbanyak adalah pada pedet. Faktor predisposisi yang sering diduga adalah adanya luka pada mulut atau tekak, infeksi virus dan defisiensi vitamin A.

Gejala-gejala
Penderita kehilangan nafsu makan, menunjukkan kesulitan waktu menelan, dan dari mulutnya terci- um bau busuk. Mulut akan terbuka dengan lidah dijulurkan, suhu tubuh selalu lebih tinggi dari normal, kadang mencapai 4 derajat Celcius. Kelenjar limfe yang berdekatan dengan proses radang membengkak. Pada difteri pedet, terutama yang disertai pangkal tenggorok, pernafasan bersifat frekuen, kasar serta terlihat yang sesak yang berasal dari daerah pangkal tenggorok (stridor laryngis). Peningkatan kepekaan di daerah tekak menye babkan mudah timbul batuk. Oleh karena tidak mau makan dan suhu tubuh tinggi, dalam waktu singkat hewan jadi kurus dan mengalami dehidrasi.

Referensi: Subronto. 1989. Ilmu Penyakit Ternak I. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.