Bagaimana kebutuhan air pada saat mengalami diare dan hipovolemia?

Bagaimana kebutuhan air pada saat mengalami diare dan hipovolemia ?

Saat mengalami diare maka otomatis tubuh akan mengeluarkan banyak cairan. Lalu, bagaimana kebutuhan air pada saat mengalami diare dan hipovolemia ?

1 Like

Diare adalah buang air besar dengan konsistensi lembek atau cai dan bahkan dapat berupa air saja dengab frekuensi yang lebih sering (tiga kali atau lebih) dalam satu hari. Diare dapat menyebabkan hypovolemia. Diare pada anak dibagi menjadi tiga derajat, yaitu diare tanpa hypovolemia, diare dengan hypovolemia ringan-sedang, dan diare dengan hypovolemia berat.

Biasanya pada hypovolemia tahap awal anak tampak gelisah, dan pada tahap lanjut anak tampak sakit, lemah, dan apatis. Secara umum gejalanya sangat bervariasi, tergantung pada derajat dan jenis hypovolemia, serta penyakit penyebanya.

Pada diare tanpa hypovolemia, berikan cairan lebih banyak dari biasanya dan ASi diteruskan, berikan lebih sering dan lebih lama. Pada anak yang mendapatkan ASi eksklusif, beri oralit atau air matang sebagai tambahan. Bagi anak yang tidak mendapat ASI eksklusif, beri susu yang biasa diminum dan oralit atau cairan rumah tangga sebagai tambahan (kuah sayur, air tajin, air matang, dan sebagainya). Berikan air dengan oralit sampai diare berhenti. Pada anak umur <1 tahun, berikan air oralit sebanyak 50-100 mL setiap kali diare, dan untuk anak berumur di atas 1 tahun berikan air oralit 100-200 mL setiap kali diare.

Pada diare dengan hypovolemia ringan-sedang, jumlah air oralit yang diberikan dalam 3 jam pertama sebanyak 75 mL x berat badan anak. Bila berat badan tidak diketahui, berikan air oralit seperti tabel di bawah ini, namun jumlah air oralit tidak perlu dibatasi bila anak menginginkan lebih banyak. ASI tetap diteruskan. Untuk bayi <6 bulan yang tidak mendapat ASI, berikan juga 100-200 mL air. Untuk bayi >6 bulan, tunda pemberian makan selama 3 jam kecuali ASI dan oralit. Setelah 3-4 jam, nilai kembali keadaan anak. Bila tidak ada hipolemia, lakukan pemberian cairan seperti pada pasien diare tanpa hypovolemia. Jika keadaan anak tetap dengan hypovolemia ringan-sedang.

Pada keadaan hypovolemia berat, pasien diinfus dengan larutan Ringer laktat atau NaCI fisiologis dengan jumlah 100 mL/kgBB, yang pemberiannya sebagai berikut: pada bayi <1 tahun, berikan cairan infus 30 mL/kgBB dalam 1 jam dan dilanjutkan dengan 70 mL/kgBB dalam 5 jam berikut. Pada anak >1 tahun, berikan cairan infus sebanyak 30 mL/kgBB dalam 30 menit. Dilanjutkan dengan 70mL/kgBB dalam 2,5 jam berikut. Selain itu, diberikan oralit sebanyak 5 mL/kgBB/jam jikan anak bisa minum. Setelah 6 jam (untuk bayi) dan 3 jam (untuk anak >1 tahun), nilai derajat hypovolemia dan pemberian cairan disesuaikan dengan derajat hypovolemia.

Sedang mengunggah image.png…

Referensi

Santoso, BI et al, . 2011. Air bagi Kesehatan. Jakarta : Centra Communications.