Bagaimana kebijakan Merevitalisasi Pulau-Pulau di Utara Batavia yang di pelopori J.P. Coen?

J.P. Coen

Bagaimana kebijakan Merevitalisasi Pulau-Pulau di Utara Batavia yang di pelopori J.P. Coen?

Pulau-pulau yang berada dalam wilayah administratif Kepulauan Seribu memiliki peranan yang besar dalam kegiatan perdagangan VOC. Pulau yang paling penting dalam membantu kegiatan perdagangan VOC adalah Pulau Kapal (Onrust).

Di sekitar pulau-pulau ini Jan Pieterszoon Coen menyusun gelar armadanya pada tahun 1618 untuk menahan serangan armada Inggris di bawah komando Sir Thomas Dale. Beberapa tahun sebelum Batavia didirikan, Pulau Onrust telah dipergunakan untuk memperbaiki kapalkapal Kompeni (1615). Sesudah beberapa bulan berlayar dari Eropa ke Jawa, atau dari India, Jepang dan Ambon ke Batavia kapal-kapal perlu di tarik ke pantai, dimiringkan, dan ditambal dan papan-papan yang tidak lagi kuat diganti. Dalam rumah sakit kecil awak kapal yang jatuh sakit dirawat (Heuken, 1997).

Setelah periode pergantian gubernur jenderal VOC sekitar tahun pertengahan abad 17 banyak meriam-meriam yang ditempatkan di panatai dan sebuah kubu dibangun. Tahun 1671 diganti dengan Benteng Bekhuis. Artileri ditempatkan di pulau-pulau sekitarnya untuk melindungi kapalkapal yang sedang diperbaiki maupun muatan kapal yang berharga terhadap serangan kapal Prancis di bawah Komando Francois Caron dan perompak-perompak lainnya. Daerah di dalam tembok banyak dipenuhi dengan macam-macam gedung, sehingga praktis tidka mungkin membela dermaga ini. Mudah dimengerti bahwa Pulau Onrust sangant penting bagi perdagangan VOC yang hampir sepenuhnya mengandalkan kapal layar. Kesan yang diperoleh tempat ini memang kecil tapi sangat ramai dan sibuk.

Peranan besar dari Pulau Onrust juga pernah dibicarakan oleh James Cook (Inggris) yang memuji tukang-tukang kayu yang terampil yang bekerja di Onrust. Kapal Endeavor milik James Cook pernah diperbaiki pada saat perjalanan mengelilingi dunia tahun 1770. Di Pulau Onrust juga terdapat sebuah gereja kecil (1772), yang fondasinya masih dapat ditunjukan oleh penjaga. Dapat dilihat pula tempat bekas tiga derek, dua kilang gergaji serta sebuah gudang mesiu meriam. Beberapa gudang besar menyimpan bahan pemberat, yang dperlukan oleh kapal-kapl layar seperti contoh kayu, tembaga dari Jepang, sendawa dan timah.

Pulau-pulau lain di sekitar Onrust yang memiliki peranan dan sejarah yang sama yaitu Pulau Kahyangan (Cipier). Dahulu ada sebuah dermaga panjang dari Pulau Kahyangan (Cipier) ke arah Pulau Onrust. Di Pulau Kahyangan (Cipier) ini terdapat juga fondasi sebuah benteng bundar besar dan empat meriam kapal yang digali dari pasir pantainya. Di pulau itu pada dahulu kala disimpan barang muatan kapal yang sedang diperbaiki di Onrust. Di Pulau itu juga terdapat banyak meriam kuno. Sisa tembok-tembok di pulau ini termasuk bekas bangunan sebuah penjara dari masa yang lampau. Di sana terdapat sisa-sisa sebuah sel, yang lazimnya digunakan untuk melaksanakan hukuman mati. Pulau ini memiliki sebuah sumur alam yang manis airnya (Heuken, 1997).

Pulau Kelor atau Onrust Inggris memiliki reruntuhan sebuah benteng bundar dengan
tembok yang kuat. Pulau yang disebut juga “Kerkop”, terdapat banyak makam yang semakin dikikis oleh ombak, sehingga tulang belulang terangkat dan berserakan. Pulau Bidadari atau Pulau Sakit (Purmerend) terdapat sisa sebuah menara besar bundar yang kuat. Pintu masuk di lantai dua dan bekas-bekas kolong besar, yang digunakan sebagai gudang mesiu dan dapat dimasuki. Menara yang besar ini dibuat sekiar abad ke-19. Di atas menara ditempatkan meriammeriam. Kalau sekarang puing menar ini dikelilingi taman yang indah.

Tahun 1679 pulau ini pernah menjadi Rumah Sakit bagi para penderita Kusta yang sebelumnya rumah sakit tersebut berada di Angke. Dan setelah beratusratus tahun Pulau Bidadari di sulap menjadi tempat wisata, walaupun masih ada beberapa nisan di sana tapi banyak tulang dan kerangka yang dikumpulkan dan di bawa ke Pulau Kelor (Heuken, 1997).

Pulau Damar atau Pulau Edam pada tahun 1881 masih terdapat mercusuar yang bisa terlihat dari jauh bahkan dari Bandar Udara Soekarno Hatta Cengkareng. Fungsi pulau ini adalah sebagai stasiun radar untuk memandu pesawat terbang yang menuju Bandar Udara Kemayoran. Saat Gubernur Jendral Campuijs mendirikan rumah bagus bertingkat dua. Pulau Edam dijadikan tempat peristirahatan karena hobi dari Campuijs yang menanam bonsai di antara batu-batu wada, meamsang jembatan-jembatan kecil dan air terjun. Sehingga orang-orang pernah menganggap Pulau Edam sebagai salah satu pulau yang menyenangkan di dunia (1682).

Setelah berganti gubernur jendral Van Riebeck (1705), fungsi Pulau Edam lebih kepada bengekel pembuatan tambang dan penggergajian kayu, tempat para tawanan menjalani kerja paksa (Heuken, 1997).