Bagaimana karakteristik focus group discussion dalam customer research?

FGD bertujuan untuk mengeksplorasi masalah yang spesifik, yang berkaitan dengan topik yang dibahas. Teknik ini digunakan dengan tujuan untuk menghindari pemaknaan yang salah dari peneliti terhadap masalah yang diteliti. FGD digunakan untuk menarik kesimpulan terhadap makna-makna intersubjektif yang sulit diberi makna sendiri oleh peneliti karena dihalangi oleh dorongan subjektivitas peneliti.

Peserta memiliki kesamaan ciri, tidak saling mengenal

Jumlah peserta dalam kelompok cukup 7–10 orang, namun dapat diperbanyak hingga 12 orang, sehingga memungkinkan setiap individu untuk mendapat kesempatan mengeluarkan pendapatnya serta cukup memperoleh pandangan anggota kelompok yang bervariasi (Krueger, 1988). Jumlah peserta yang lebih besar, sebenarnya juga bisa memberi keuntungan lain, yaitu memperluas sudut pandang dan pengalaman peserta yang mungkin muncul. Namun walaupun jumlah peserta tidak banyak dan waktu untuk mengemukakan pendapat tidak dibatasi, peserta mempunyai batasan waktu tertentu dalam berbicara karena fokus perhatian tidak hanya pada satu responden melainkan seluruh peserta. Inilah yang membedakan teknik pengumpulan data kualitatif FGD dengan teknik wawancara one by one Peserta harus mempunyai ciri-ciri yang sama atau homogen. Ciri-ciri yang sama ini ditentukan oleh tujuan atau topik diskusi dengan tetap menghormati dan memperhatikan perbedaan ras, etnik, bahasa, kemampuan baca-tulis, penghasilan dan gender (Krueger, 1988). Sebagai contoh, petugas Puskesmas ingin mengetahui mengapa para ibu yang memiliki anak balita tidak menggunakan Posyandu. Maka ciri-ciri yang sama yang harus dipilih sebagai peserta adalah ibu-ibu balita yang tidak pernah mengunjungi Posyandu. Semakin homogen peserta, semakin mereka dapat berkomunikasi dengan bebas, tanpa rasa takut atau segan, serta tetap fokus terhadap topik yang didiskusikan. Kemungkinan terjadinya kondisi di mana ada peserta terpinggirkan akan berkurang dengan kehomogenan.
Peserta idealnya terdiri dari orang-orang yang tidak saling mengenal. Jika sulit dilakukan, minimal tidak memasukkan orang yang selalu melakukan interaksi sehari-hari secara teratur. Demikian juga antara fasilitator dan peserta sebaiknya tidak saling mengenal. Hal ini berkaitan dengan analisa data, yaitu apakah hasil FGD berkaitan sepenuhnya dengan materi yang didiskusikan atau ternyata pendapat peserta telah dipengaruhi akibat adanya interaksi di antara mereka sebelumnya. Orang yang bertugas menganalisa tidak dapat mengisolasi faktor-faktor apa yang memengaruhi peserta (Krueger, 1988).

Proses pengumpulan data kualitatif

FGD bertujuan untuk mengumpulkan data mengenai persepsi dan pandangan peserta terhadap sesuatu, tidak berusaha mencari konsensus atau mengambil keputusan mengenai tindakan apa yang akan diambil. Oleh karena itu dalam FGD digunakan pertanyaan terbuka (open ended), yang memungkinkan peserta untuk memberikan jawaban yang disertai dengan penjelasan-penjelasan (Krueger, 1988). Teknik ini berbeda dengan teknik diskusi kelompok lainnya, misalnya Delphi process, Brainstorming, Nominal Group yang bisanya bertujuan untuk membuat suatu konsensus dan memecahkan masalah sesuai persetujuan semua pihak (Krueger, 1988).

Menggunakan topik terfokus
Topik diskusi ditentukan terlebih dahulu dan diatur secara berurutan. Pertanyaan diatur sedemikian rupa sehingga dimengerti oleh peserta diskusi (Krueger, 1988). Topik penelitian yang tidak dapat dilakukan yaitu topik penelitian yang mempelajari preferensi manusia (seperti bahasa, sarana diseminasi, pesan kunci, dan sebagainya), topik yang menjelaskan bagaimana pengertian dan penerimaan kelompok masyarakat terhadap suatu hal, serta topik penelitian yang bertujuan untuk menggali respons individu

http://www.talkingquality.gov/docs/section5/popups/methodology_pop.htm