Hog cholera (HC) adalah penyakit menular pada babi yang dapat berlangsung secara akut, krosnis atau subklinis ditandai oleh perdarahan-perdarahan pada berbagai organ tubuh. Gejala klinis dan perubahan patologis penyakit ini sangat dipengaruhi oleh infeksi sekunder.
Virus HC termasuk genus Pestivirus, berbentuk bundar dengan diameter berkisar antara 40-50nm, mempunyai nucleocapsid berbentuk hexago nal berukuran sekitar 29 nm, dan mengandung material genetik RNA berbentuk single stranded dan polarity positip (HORZINEK, 1981) . Nucleocapsid tersebut diselaputi oleh sebuah selubung (envelope) yang mengandung tiga glycoprotein yakni glycoprotein El (gp55), E2 (gp44/48) dan E3 (gp33) . Ketiga glycoprotein tersebut terdapat dalam bentuk dimer yang satu sama lain dihubungkan oleh ikatan disulfida . Glycoprotein E1 dan E2 masing-masing merupakan homodimer, sedangkan E3 dapat juga membentuk dimer dengan E1 (THIEL et al., 1991) .
Secara immunologis dan genetis, virus HC mempunyai kesamaan yang sangat dekat dengan virus Bovine viral diarrhoea (BVD), kedua virus ini adalah anggota dari genus Pestivirus . Virus BVD selain patogen pada sapi, kadang kadang dapat pula menginfeksi dan menyebabkan penyakit pada babi (TERPSTRA dan WENSVOORT, 1988). Kedua virus mempunyai susunan genom dan protein yang sama, keduanya mempunyai kesamaan sequence asam nukleat sebesar 66% dan asam amino sebesar 85% (MEYERS et al., 1989 , Ru-MENAPF, 1990) .
Berdasarkan uji cross neutralisasi, virus HC hanya dikenal satu serotype saja. Hal ini sangat memudahkan vaksinasi, karena untuk memulai suatu program vaksinasi tidak perlu dilakukan serotiping terlebih dahulu . Sekalipun virus HC hanya dikenal satu serotype saja, pengelompokan virus berdasarkan type antigen atau perbedaan sequence RNA masih mungkin dilakukan . Pengelompokan ini sangat bermanfaat dalam investigasi epidemiologis, misalnya dalam melacak asal virus dalam suatu wabah. Dengan menggunakan dua panel antibodi monoclonal (12 jenis antibodi monoklonal untuk glycoprotein El dan 1 1 jenis untuk E2), (KosMIDOu et al., 1995) berhasil mengelompokkan 126 strain atau isolat virus HC menjadi 21 type antigenik. Selain menggunakan panel antibodi monoklonal, pengelompokan isolat dapat pula dibuat berdasarkan perbedaan sequencing produk reverse transcriptase polymerase chain reaction (RT-PCR) .