Beras merupakan pangan pokok bagi masyarakat Indonesia. Beras mengandung berbagai karbohidrat, salah satunya ialah pati. Pati merupakan senyawa karbohidrat kompleks yanbg tersusun dari glukosa dengan rantai panjang.
Bagaimana kandungan Pati didalam air cucian beras?
Beras merupakan salah satu makanan pokok masyarakat Indonesia. Konsumsi beras tertinggi adalah beras putih. Beras jenis ini diolah menjadi nasi yang merupakan ikon makanan di Indonesia. Beras yang mengalami pengolahan lebih lanjut, akan melalui proses pencucian. Proses pencucian ini menghasilkan limbah berupa air cucian beras. Air cucian beras ini mengandung karbohidrat jenis pati sebanyak 76% pada beras pecah kulit. Karbohidrat sebagai perantara hormon auksin dan giberelin dalam pertumbuhan tanaman. Selain karbohidrat, air cucian beras juga mengandung vitamin B1, fosfor, dan nitrogen sehingga digunakan untuk menyiram tanaman. Kandungan karbohidrat ini memenuhi syarat pertumbuhan bakteri Acetobacter xylinum dalam pembuatan nata. Bakteri akan mensintesa selulosa dari karbohidrat yang terkandung dalam air cucian beras (M. Nur Chamsyah dan Yoga Adesca, 2012).
Jenis karbohidrat dalam beras berupa pati. Pati dapat terbuang bersama air ketika proses pencucian. Pati umumnya akan terbentuk dari dua polimer molekul glukosa yaitu amilosa ( amylose ) dan amilopektin ( amylopectin ).
Amilosa memiliki struktur linier, dengan berat molekul sekitar 30.000-1 juta, namun yang umum memiliki berat molekul 200.000-300.000. Perbedaannya dengan selulosa ada pada ikatan glikosidanya, amilosa merupakan polimer linier dari α-D-glukopiranosa, sedangkan selulosa dari β-D-glukopiranosa (Fessenden dan Fessenden, 1986).
Amilopektin memiliki struktur bercabang melalui karbon 6 dan memiliki berat molekul di atas 1 juta. Amilopektin terdiri dari 20-25 unit glukosa yang terikat pada karbon 1 dan 4, sebagaimana dalam amilosa, tetapi dengan rantai-rantai yang tersambungkan satu sama lain melalui ikatan 1,6. Jumlah amilopektin sekitar tiga kali lebih banyak dibandingkan amilosa di alam, meskipun terdapat juga proposi salah satunya yang jauh lebih tinggi pada beberapa tumbuhan (Stevens, 2007). Struktur amilosa dapat dilihat pada Gambar berikut ini :
Struktur amilopektin dapat dilihat pada Gambar berikut ini :