Bagaimana kamu mengartikan pernyataan “My Body, My Choice”?

My body, My choice atau yang dalam Bahasa Indonesia kita artikan “tubuhku, pilihanku” adalah slogan yang dimaksudkan untuk mewakili gagasan otonomi tubuh pribadi, integritas tubuh, dan kebebasan memilih . Otonomi tubuh merupakan penentuan nasib sendiri atas tubuh sendiri tanpa dominasi atau paksaan dari luar. Integritas tubuh adalah tidak dapat diganggu gugat dari tubuh fisik dan menekankan pentingnya otonomi pribadi , kepemilikan diri , dan penentuan nasib sendiri manusia atas tubuh mereka sendiri.

Nah apa yang pertama kali muncul dalam benak kalian jika melihat atau mendengar pernyataan “My Body, My Choice” ?

Referensi

My body, my choice - Wikipedia

Hal yang pertama kali muncul dalam benak saya adalah saya bebas untuk melakukan apapun terhadap tubuh saya, saya bebas untuk memakai pakaian apa saja dan saya juga bebas untuk membentuk tubuh saya sesuai dengan kemauan saya tanpa paksaan ataupun suruhan dari orang lain. Akan tetapi saya tetap memiliki batasan di sini. Batasan yang saya maksud adalah saya akan melakukan apapun terhadap tubuh saya, saya bebas untuk memakai pakaian apa saja dan membentuk tubuh saya sesuai yang saya inginkan tetapi hal tersebut masih dalam batas wajar dan tidak membahayakan diri saya sendiri dan orang lain.

Membaca pernyataan tersebut yang ada di benak saya adalah tubuh kita hanya milik kita seorang dan tidak ada seorang yang bisa mengatur hal tersebut. Hal ini menurut saya berhubungan dengan kebebasan berekspresi melalui tubuh, yaitu diri kita bebas untuk memilih apa yang akan kita “lakukan” terhadap tubuh kita misal dalam hal berpakaian, mentato, memilih untuk gemuk dan kurus dan lain sebagainya.

1 Like

Wah sependapat dengan kak Vita. Memang tubuh kita adalah pilihan kita, namun hal ini bukan berarti kita bebas melakukan hal-hal tanpa batas terhadap tubuh kita sendiri. Maka dari itu, perlu adanya batasan yang kita tentukan agar pilihan yang kita ambil terhadap tubuh kita tidak merugikan atau membahayakan diri kita sendiri dan orang lain disekitar kita.

1 Like

pertama kali denger pernyataan “My Body, My Choice” ini tentunya menggambarkan kalau kita percaya diri dengan tubuh kita dengan diri kita sendiri dengan tidak membandingkannya dengan orang lain. Pernyataan ini memang mewakilkan gagasan otonomi tubuh pribadi, integritas tubuh, dan kebebasan memilih. Saat kita melihat para aktris ataupun idol tentunya kita sangat menginginkan bentuk tubuh seperti itu layaknya boneka barbie, karena setiap orang sudah memiliki bentuk tubuh yang berbeda-beda, tak menutup kemungkinan mereka melakukan segala cara untuk mempermak tubuhnya sendiri dan tak sedikit kejadian yang berkahir dengan kegagalan sehingga mempengaruhi kondisi psikis seseorang. Oleh karena itu, kita harus menanamkan pernyataan “My Body, My Choice” ini agar kita selalu bersyukur dengan pemberian Tuhan dan selalu mencintai dirinya sendiri.

Saya kerap melihat pernyataan My Body My Choices di beragam media sosial. Saya melihat bahwa slogan ini sering dijadikan sebagai salah satu bentuk kepercayaan diri dari seseorang, seperti yang dikemukakan oleh kak @Michelle_Paulina. Menurut saya, my body my choices ini mengartikan bahwa kita memiliki kuasa atas tubuh mereka. Terserah apa yang orang katakan, tubuhku ya pilihanku. Gampangnya mungkin seperti itu.

Namun perlu untuk diketahui juga bahwa my body my choices ini menurut saya terdapat batasan-batasannya. Seperti yang diutarakan oleh kak Ayu.

Terkadang saya melihat juga bahwa my body my choices ini berkaitan dengan pakaian yang dikenakan. Seperti peribahasa mengatakan bahwa dimana bumi dipijak disitu langit dijunjung. Perlu untuk mengerti dimana kita berada sekarang, sehingga kita dapat menyesuaikan dengan apa yang ada dalam masyarakat tersebut.

1 Like

Topik ini sangat menarik!

Tentu aja sesuai dengan arti harfiahnya, tubuh kita sepenuhnya milik kita. Dengan kata lain, kita memiliki kendali penuh atas tubuh kita tanpa dipengaruhi orang lain. Opini dari temen-temen diatas juga mendukung pernyataan dan pendapatku, bahwa kita sebagai manusia bisa melakukan apapun terhadap tubuh kita sendiri.

Tapi disisi lain, selain kita berhak melakukan apapun, kita juga harus dapat memberikan perlindungan serta merawat tubuh kita. Karena itu termasuk dalam otonomi atas tubuh kita. Melakukan perawatan tidak selalu dibutuhkan langkah yang panjang atau ribet. Mandi, memakai baju sesuai keadaan, memakai sunscreen itu juga termasuk dalam perawatan diri. Hal ini karena kita diberikan anugerah oleh Tuhan atas tubuh, sehingga kita harus merawatnya dengan baik.

Selain itu, seperti yang dikatakan oleh temen-temen diatas mengenai batasan. Aku yakin semua orang memiliki batasan yang berbeda-beda atas tubuhnya. Batasan ini kita yang tentukan sendiri, tidak bisa batasan ini kita samakan dengan orang lain, misalnya teman atau bahkan keluarga. Dalam konteks sebagai contoh teman memutuskan untuk memiliki tato di bagian tubuh tertentu, kita bisa saja melakukan hal yang sama namun sesuai batasan diri kita, apakah tubuh kita mampu atau tindakan tersebut tidak akan merugikan atau menyakiti.

Pernyataanku diatas juga dipengaruhi oleh keadaanku saat ini. Aku memutuskan untuk memiliki beberapa tindikan di bagian tubuh, meskipun pada awalnya mendapat larangan dari orang tua, tapi aku yakin pilihan aku ini gak merugikan ataupun menyakitkan. Jadi, teman-teman jangan ragu untuk melakukan apapun yang kalian suka terhadap diri dan tubuh kalian selama itu membuat nyaman.

2 Likes

my body, my choice adalah sebuah kebebasan. itu yang pertama kali muncul dipikiranku. kamu bebas mau buat apa aja dengan tubuhmu. mau merawatnya dengan baik yang amat baik hingga menggunakan skincare jutaaan rupiah bisa, mau tatoan sekujur tubuh bisa, mau tindikan sekujur tubuh bisa, mau berhubungan dengan siapapun bisa. lebih ke stigma negatif kalau dari akunya. karena setiap perbuatan itu ada batasannya, tidak ada yang bebas. pergaulan kita dibatasi karena jika tidak dibatasi akan mendapatkan petaka. pengeluaran keuangan dibatasi agar memiliki simpanan atas kejadian tak terduga. makan dibatasi karena jika tidak akan berdampak obesitas, kolesterol dan hal buruk lainnya.
semuanya memiliki batas agar terhindar dari hal buruk. my body my choice ini menurutku pendapat yang dikeluarkan oleh orang-orang yang memiliki paham liberal. yang menentang adanya standar kecantikan, penganut rainbow flag, dan penganut kebebasan lainnya.

1 Like

My body, my choice memiliki arti tubuhku, pilihanku. Maksudnya apapun yang ada, yang melekat, yang dipakai, yang kita pilih untuk tubuh kita merupakan hak kita. Mengekspresikan apa yang kita punya seperti cara berpakaian merupakan hak kita dalam mengekspresikan kebahagiaan, selama masih dalam aturan dan sewajarnya bukan seperti budaya luar atau budaya asing yang terlalu melihatkan yang tidak perlu diperlihatkan di tempat umum.

Mendengar “My Body, My Choice” saya langsung tertuju pada bagaimana kita menyayangi tubuh dan diri kita dengan cara kita sendiri. Menyayangi artinya kita sayang dan selalu ingin merawat tubuh kita dengan sebaik-baik nya. Jadi kita berhak untuk mengatur tubuh kita sendiri, bisa dari cara berpakaian, berolahraga atau diet untuk menghasilkan tubuh yang ideal.

Setiap orang berbeda dan memiliki keunikannya masing-masing, sama halnya seperti tubuh setiap orang, mereka memiliki suatu keunikan serta keindahannya sendiri yang berbeda dengan orang lain, sehingga hal ini perlu banget kita hargai dan cintai.

1 Like

Menurutku, pernyataan tersebut memiliki arti kebebasan dalam memilih atau menentukan cara berpakaian, menjaga, memelihara, melakukan apa saja terhadap tubuh orang tersebut. Karena mereka mempunyai prinsip bahwa “tubuhku milikku sendiri”. Dan yang mempunyai hak dalam menentukan cara berpakaian (dll yang berhubungan dengan tubuhnya) hanya diri mereka sendiri. Dan mereka sendiri juga yang bertanggung jawab akan tubuhnya. Jadi, tubuh mereka bukan urusan orang lain.

Saya sepakat semua orang punya hak atas tubuhnya masing-masing untuk menggunakan pakaian yang dia inginkan atau melakukan hal-hal yang ia inginkan. Tiap orang memiliki rules sendiri dalam mengatur tubuhnya ataupun ketika mengikuti cara berpakaian sesuai budaya yang turun temurun, atau bahkan seperti muslim yang memiliki aturan tersendiri dalam berpakaian. Namun saya tidak sepakat bahwa statement “my body my choice” untuk sembunyi dari hal-hal yang tidak benar atau di luar batas. Misalnya ketika kita tinggal di lingkungan yang mayoritas muslim dan memakai pakaian yang tertutup, namun kita memilih untuk memakai pakaian ala barat ketika keluar rumah, menurut saya apa yang dia lakukan tidak menghargai orang-orang di lingkungan tersebut. Walaupun itu adalah tubuh dia, namun ketika kita masih bersosialisasi dengan orang lain maka kita harus mengedapnkan adab dan etika yang baik

Pada teorinya My body, My choice adalah slogan feminis yang digunakan di beberapa negara. My body, My choice memiliki arti menegakkan hak otonomi tubuh dalam menjalani kehidupan yang sehat, produktif dan bermartabat bebas dari segala bentuk diskriminasi, stigma dan kekerasan. My body, my choice membela hak individu untuk menentukan nasib sendiri atas tubuh mereka untuk pilihan seksual, pernikahan dan reproduksi sebagai hak. Slogan tersebut telah digunakan di seluruh dunia.

Pertama kali membaca My body, my choice menurut ku slogan ini mengampanyekan kebebasan berekspresi terhadap tubuh sendiri mulai dari cara berpakaian, merawat tubuh dan lain sebagainya tanpa harus mengikuti aturan atau standar dalam mengekspresikan tubuh. Slogan ini menurut ku sangat berguna untuk kehidupan di era sekarang sebagai bentuk support antar manusia untuk tetap menjalankan kehidupan di luar standar kecantikan atau kegantengan yang ada, because you’re beautiful just the way you are.

Belakangan, kampanye my body my choice menjadi perhatian publik dan media massa. Lahirnya kampanye ini berawal dari suara perempuan yang berupaya mengutarakan dan membumi dengarkan bahwa tubuh mereka adalah milik mereka. Maka kampanye ini kemudian menjadi slogan yang dibumikan banyak kalangan, khususnya kelompok-kelompok perempuan. My body my choiche berasal dari bahasa inggris yang artinya, tubuhku pilihanku.

Selanjutnya slogan “My Body My Choice" diarahkan untuk mewakili gagasan otonomi tubuh pribadi, integritas tubuh dan kebebasan memilih dalam memaknai tubuh bagi seorang perempuan. Otonomi tubuh secara sederhana diartikan sebagai sebuah keputusan tanpa diganggu gugat. Dari pandangan aktivis perempuan, slogan “My Body My Choice” lebih mendorong pada setiap pilihan perempuan dalam menjalani kehidupan.

Sebagai seorang perempuan muslim yang telah besar dengan nilai-nilai keislaman. Tentu tidak dengan mudah begitu saja menerima nilai-nilai serta teori-teori baru seperti yang ada di balik slogan tersebut. Di dalam Islam, perempuan, atau seorang muslimah begitu dimuliakan, yang seluruh ketentuannya telah tertata dengan rapi dalam QS. An Nisa. Sehingga dalam mengartikan muslimah dan slogan My Body My Choice perlu memperhatikan nilai-nilai Islam. Maka yang dimaksudkan “my choice” adalah menaati syari’at Islam itu sendiri dengan menutup aurat demi menjaga kemuliaannya.

1 Like

Mengenai My Body My Choice menurutku itu hak seseorang menentukan pilihannya apa yang mereka gunakan,gaya hidup mereka terapkan ke diri mereka dan lain -lain. Karena mereka yang jalanin dan menjadi keputusan hidup mereka. jadi buat apa kita mementingkan orang lain bicarakan karena menurutku tidak penting dan kalimat My Body My Choice ditujukan untuk menegaskan dan menguatkan seseorang agar setiap keputusan terhadap dirinya, terhadap tubuhnya, adalah murni atas kebebasan dia dalam mengambil pilihan. Termasuk pula dalam memilih pakaian, bertato, merokok atau mengenakan make up bagi perempuan.

wah, berbicara perilah My Body My Choise, luas banget sih. Bisa dari unsur fisik umum, penampilan, bahkan ke keputusan yang besar misalnya merubah bentuk (operasi plastik), rada serem ya. Tapi dari persepsi ku sendiri, ini sebuah pernyataan balasan terhadap ‘bully’ yang sering terjadi menyangkut fisik atau body itu sendiri, ini tubuh saya ini pilihan saya adalah suatu keyakinan terhadap diri sendiri bahwa semua kendali ada di saya, boleh mengomentari namun sebaiknya dengan cara yang baik, banyak sekali kejadian yang mengomentari sampai menyakitkan hati yang bahkan menyebabkan depresi.

Terima kasih telah berbagi kak Annisa😊

Wawasan saya menjadi lebih terbuka, khususnya ketika berbicara tentang bagaimana sudut pandang perempuan muslim memaknai slogan ini.

Menurut saya setiap orang memiliki kapasitas untuk menterjemahkan apa yang dimaksudkan dalam pernyataan “My Body, My Choice”. Yang mana, itu adalah sebuah pernyataan yang menyangkut tentang kepribadian setiap individu mengenai dirinya masing-masing. Setiap orang pasti paling mengenal dan paling mengerti tentang dirinya. Sehingga apapun pilihan yang dipilih dalam sebuah keputusan akan menjadi sangat sakral karena itu merupakan sebuah opsi yang telah ia tentukan sendiri dan berkaitan dengan kemampuan dalam mencerna sebuah kepentingan dan resiko atas sebuah pilihan. Seseorang akan lebih merasa bijak jika pilihan di dalam hidupnya dapat dihargai oleh orang lain, yang meskipun jika pada akhirnya pilihan itu adalah sebuah kesalahan, itu akan menjadi pelajaran tersendiri yang akan ia pelajari di masa mendatang.

Menarik ya topiknya… namun pada kali ini saya akan menyampaikan pendapat saya sebagai muslim. My body my choice berasal dari ide feminisme mengenai hak tubuh seseorang secara pribadi yang selalu mau berpakaian atau menjadi diri sendiri seperti bebas berekspresi, bebas menentukan orientasi seksual, dan bebas berpakaian. Tidak terlepas dari kebebasan berekspresi yang beranggapan bahwa semua orang bebas menunjukkan ekspresinya, baik dalam berpakaian atau berpendapat.

Masyarakat digiring untuk memiliki konsep pemikiran seperti yang diinginkan oleh kaum feminis yaitu memiliki otoritas penuh akan kehidupannya. Termasuk menjadikan tubuhnya adalah miliknya secara mutlak. Sehingga sebagai pemilik dia merasa bebas menentukan apapun yang diinginkan. Hal ini terus menerus dikampanyekan, dengan harapan bisa menjadi opini umum yang kemudian diterima dan diakui keberadaannya. Tentu tidak mudah untuk memupuk pemikiran ini di tengah kehidupan masyarakat religi terutama di Indonesia yang mayoritas muslim. Butuh upaya keras yang untuk mewujudkan ide tersebut.

Namun sebagai muslim, seharusnya kita tidak boleh menelan mentah-mentah pemikiran ini. Walaupun statement ini memiliki berbagai makna yang terkandung di dalamnya, tetap harus dikaji lagi. Meskipun begitu seharusnya muslim tetap pada pemahaman bahwa sebagai pencipta tentunya Allah yang memiliki otoritas untuk mengatur hidup manusia. Karena Allah yang paling mengetahui hakikat kebutuhan manusia. Sehingga ketika manusia berjalan sesuai dengan pengaturannya maka kemaslahatan dan keberlangsungan kehidupan akan tercapai. Berbeda jika aturan ini dicampakkan, kemudian manusia merasa paling berhak atas hidup dan tubuhnya. Dia merasa paling berhak membuat aturan untuk hidupnya. Dan sesungguhnya hal itu hanya akan menimbulkan kerusakan sosial.

Menurut saya masalah dengan menggunakan otonomi tubuh sebagai argumen pro-pilihan adalah bahwa hal itu sama akuratnya membela orang di dalam rahim seperti halnya orang dengan rahim. Sementara seorang wanita dapat berargumen bahwa kehamilan adalah pelanggaran terhadap hak-hak tubuh mereka, seorang anak pralahir dapat memperdebatkan hal yang sama.

Faktanya, sebagian besar profesional medis mengakui individualitas ibu dan anak pralahir. Dr. William Lile memiliki pengalaman puluhan tahun dalam merawat pasien hamil dan pralahir. Kepada banyak siswa yang dididiknya, ia mengajukan beberapa pertanyaan menarik.