Bagaimana kalau kamu menyukai sahabatmu? haruskah jujur atau memendam demi menjaga hubungan?

Kebetulan saya belum pernah ngalamin, sih. Mungkin kalau kejadian begini, lihat kondisinya dulu gimana. Kalau saya tahu sahabat saya punya perasaan dengan orang lain, yah tentu perasaan saya harus dipendam dan diusahain hilang kalau bisa.

Terus juga tergantung karakter si sahabat. Kalau sahabat saya adalah orang yang terbuka dan ‘easy going’, mungkin saya akan berani jujur dan buat pengakuan. Kalau dia justru adalah orang yang sensitif atau suka ga enakan (gampang kepikiran), saya pilih pendam aja perasaan saya. Bener emang ga baik memendam-mendam sesuatu, tapi saya pikir cukup egois kalau kita buat pernyataan yang malah bikin sahabat kita jadi ‘ga enak hati’, ibaratnya kita bakal lega tapi orang lain justru terbebani. Pun, risiko persahabatan bakal berubah 'aura’nya lebih besar dibanding kita pendam aja perasaan suka itu.

“Jatuh cinta” adalah apa yang mendorong romansa yang kita baca atau tonton di acara dan film favorit kita. Tapi apa sebenarnya artinya jatuh cinta dengan seseorang? Jatuh cinta terjadi ketika Anda memiliki perasaan kekaguman dan ketertarikan yang kuat kepada seseorang yang Anda sayangi. Sangat mudah, ketika Anda baru dalam suatu hubungan, atau baru dalam perasaan ini, untuk melihat yang terbaik tentang seseorang dengan mudah. Anda mungkin memprioritaskan waktu yang Anda habiskan bersama, dan berbagi banyak waktu, hadiah, dan kasih sayang dengan mereka. Jatuh cinta sering kali menyenangkan, dan itu bisa menjadi bagian dari apa yang mengarahkan Anda kepada orang yang tepat untuk Anda. Tetapi penting untuk tidak mengandalkan perasaan keterikatan yang kuat sendirian ketika membuat keputusan tentang kencan dan pernikahan. Anda ingin memastikan, jika Anda merasa jatuh cinta dengan seseorang, bahwa Anda memiliki keyakinan yang sama tentang kehidupan, tentang prioritas, dan tentang hal-hal spiritual. Anda ingin berkomitmen pada seseorang hanya jika mereka menghormati Anda, kebutuhan Anda, dan batasan Anda. Dan jika Anda merasa “kehilangan cinta”, itu mungkin bukan pertanda berakhirnya hubungan Anda. Tergantung pada alasan Anda putus cinta, Anda mungkin bisa menyalakan kembali perasaan hangat dengan mendapatkan dukungan dan membicarakan hubungan Anda. Tidak apa-apa memiliki perasaan cinta karena kepercayaan yang Anda bagikan dengan sahabat Anda, tetapi itu tidak berarti Anda sedang jatuh cinta. Tapi itu berarti Anda memiliki bahan untuk mengembangkan cinta yang luar biasa yang bisa berubah menjadi pernikahan yang hebat. Seseorang pernah berkata bahwa teman yang hebat akan menjadi kekasih yang hebat. Semakin lama Anda berteman, semakin stabil hubungan Anda nantinya.

Jujur saja deh daripada menyesal di kemudian hari ketika melihat teman yang kita sayang bersama orang lain. Siapa tahu dia juga memiliki perasaan yang sama namun malu untuk mengungkapkannya. Namun harus siap dengan konsekuensinya, dan juga pendapat dia harus diterima dengan lapang dada jika ditolak dan sudah memiliki pasangan, harus bisa merelakan. Konsekuensi lainnya bisa saja pandangan dan perlakuan sahabat kita menjadi berubah seperti mengurangi kontak dengan kita maupun berusaha menjauh, pada saat itu harus mencari cara supaya pertemanan tidak makin putus.

Sangat dilema memang ketika berada dalam situasi seperti ini. Jika mengungkapkannya, akan ada “jarak” dalam hubungan persahabatan seperti menjadi canggung dan selalu tidak enakan. Di sisi lain, akan sangat menyakitkan jika hanya memendamnya saja. Kalau menurut saya, lebih baik dipendam saja walaupun harus sakit hati daripada harus menerima konsekuensi berupa adanya jarak dengan sahabat kita itu. Walaupun butuh waktu untuk menerima kenyataan, saya rasa itu lebih baik daripada harus jujur kepada seorang sahabat yang bisa saja merusak hubungan kita dengannya.