Bagaimana jalur pendakian Gunung Arjuno dan Welirang melalui Purwosari?

mendaki gunung arjuno dan welirang melalui purwosari

Gunung Arjuno memiliki ketinggian 3.339 Mdpl. Ada 4 Jalur yang bisa ditempuh yakni : 1. Jalur Tretes 2. Jalur Lawang 3. Jalur Purwosari 4. Jalur Batu

Bagaimana jalur pendakian Gunung Arjuno dan Welirang melalui Purwosari ?

Dari Surabaya - Pasar Purwosari dengan bus jarak tempuh 2 jam. Pasar Purwosari Desa Tambak Watu angkot desa warna kuning Rp 3000 jarak tempuh 1 jam atau naik ojek ongkos 7000. Perijinan bisa diurus di Desa Tambak Watu dengan membayar Rp 2000 per orang. Pendaftaran juga merangkap sebagai warung Dusun Tambak Watu.
Dari Desa Tambak Watu inilah awal pendakian menapaki jalan setapak menuju puncak Arjuno. Awal pendakian akan melewati hutan pinus yang tertata rapi sementara di sela-sela pohon pinus tersebut banyak ditanami pohon kopi dan pohon pisang. Suasana tenang dan nyaman mulai terasa begitu kita memasuki kawasan ini. Jalur pendakian berupa jalan makadam sampai menemui bak air/ tandon air.

Desa Tambak Watu - Gua Antaboga

Perjalanan kurang lebih 1 jam. Gua Antaboga berada di bawah tebing batu menghadap utara dengan kedalaman 1,5 m lebar 1 m, serta mempunyai ketinggian 1,25 m. Di depan gua terdapat sebuah pondokan yang bisa digunakan para peziarah untuk melepas pena setelah 1,5 jam berjalan menuju gua ini. Terdapat air dan bisa didapat dari pipa yang berada di sebelah kiri arah puncak Arjuno.

Gua Antabuga - Petilasan Eyang Abiyasa

Perjalanan kurang lebih 1,5 jam. Jalan setapak disekitar situs ini ditata rapi dengan semen dan kiri kanan jalan dibentuk taman yang sangat rapi dan bersih. Terdapat kolam Dewi Kunti konon jika airnya diminum dapat memberikan keluhuran jiwa serta selalu ingat pada Yang Kuasa.

Disini juga terdapat beberapa pondokan yang dibangun untuk peziarah. Sekitar 50 meter agak ke bawah dari kedua petilasan ini terdapat situs Eyang Sekutrem. Petilasan ini dinaungi oleh pohon besar sehingga dari kejauhan sudah nampak kesan wingit dan angker.
Petilasan Eyang Sekutrem juga berupa kamar yang tertutup tembok. Lebar bangunan tsb sekitar 2,5 x 2 m. Di dalamnya ada sebuah arca yang terbuat dari batu andezit dengan tinggi sekitar 70 cm. Di petilasan ini selalu dinyalakan hip dan dupa yang menyebarkan bau harum.

Eyang Abiyasa - Situs Eyang Sakri
Perjalanan kurang lebih 10 menit. Situs Eyang Sakri berupa cungkup tertutup menghadap ke barat terbuat dari kayu. Di dalamnya terdapat semacam makam batu yang membujur ke utara selatan. Di sampingnya berdiri sebuah pondok yang terbuat dari ilalang kering yang dapat digunakan untuk beristirahat maupun bermalam. Terdapat air dan bisa didapat dari pipa yang berada sebelah kiri arah Arjuno.

Situs Eyang Sakri - Situs Eyang Semar
Perjalanan kurang lebih 1 jam. Situs Eyang Semar ini terkenal paling angker, hindari menginap dilokasi ini meskipun di sekitar situs ini terdapat tiga buah pondok dan sebuah aula yang dibangun oleh para peziarah.

Situs Eyang Semar - Wahyu Makutarama

Perjalanan sekitar 30 menit. Petilasan ini berupa bangunan andesit yang berukuran 7x7 m dengan tinggi sekitar 3 meter. Di bangunan batu ini terdapat dua buah mahkota raja yang berdampingan. Ini merupakan sebuah simbol kebesaran dari seorang raja jaman dahulu.

Wahyu Makutarama - Puncak Sepilar
Perjalanan sekitar 20 menit. Bila dari sepilar menuju arah kanan menyusuri satu bukit sampailah di Candi Wesi. Di sini bisa dilihat tiga arca Pandawa, dahulunya terdapat lima buah patung namun Nakula dan Sadewa telah hilang dicuri. Di sebelah kiri bangunan candi sepilar dilihat sebuah kuburan yang menurut cerita merupakan tempat muksanya Eyang Semar.
Di sebelah kanan situs di bangun sebuah pondok oleh para peziarah untuk menginap. Sekitar 100 meter ke arah kanan terdapat sumber mata air yang disebut Sendang Derajad.

Puncak Sepilar - Candi Manunggale Suci
Perjalanan sekitar 3 jam. Candi ini hanyalah sebuah batu yang ditata seperti pondasi yang diatasnya terletak sebuah marmer yang bertuliskan huruf jawa dan di bawahnya lagi tertulis Sura Dina Jaya Diningrat Lebur Dining Pangastuti (Kejahatan pasti kalah oleh kebaikan). Dan di bawah tulisan ini tersebutlah sebuah nama Maha Resi Agung Prawira Harjana. Orang ini adalah pengikut setia Bung Karno.

Candi Manunggale Suci - Puncak Arjuno
Perjalanan sekitar 5 jam. Puncak Gunung Arjuno banyak terdapat banyak batu-batu besar. Di sebelah utara berupa jurang terjal berbatu yang sangat disayangkan banyak terdapat coretan di batu-batu tsb.
Ke arah Barat tampak di depan kita Gunung Welirang yang selalu mengeluarkan asap, di samping Gunung Welirang ke arah barat laut tampak Gunung Penanggungan yang runcing sempurna dengan puncak yang menyerupai Gunung Semeru. Ke arah timur kita dapat melihat puncak Gunung Semeru yang sangat menawan.

Di sebelah selatan kita berdiri Gunung Kawi dan Gunung Anjasmoro. Di puncak Gunung Arjuno terdapat sebuah batu yang berbentuk singgasana yang sering dikunjungi para peziarah untuk membakar hio dan dupa. Pada batu ini terdapat gambar cakra dan tulisan jawa yang berarti Maha Kuasa. Disinilah tempar bertahta penguasa alam ghaib gunung Arjuno. Jangan coba-coba duduk atau menginjak batu ini, agar terhindar dari celaka.