Bagaimana Hukum Minum-Minuman Beralkohol?

Bagaimana hukum minum minuman beralkohol ?

Minuman beralkohol diartikan sebagai minuman yang mengandung alkohol atau yang juga disebut dengan zat etanol. Minuman ini dibuat secara fermentasi dari berbagai jenis bahan nabati atau tumbuhan yang mengandung karbohidrat dan gula misalnya buah-buahan, bulir biji-bijian, air nira dan lain sebagainya. Selain itu minuman beralkohol juga dapat dibuat dengan cara penyulingan dan termasuk beberapa golongan minuman keras yang digolongkan berdasarkan kadar atau kandungan alkohol didalamnya.

Beberapa contoh minuman beralkohol yang biasa dijumpai di masyarakat termasuk anggur kolesom atau wine, arak, sake, whiski, vodka dan lain sebagainya. Dalam islam, minuman beralkohol termasuk khamr adalah salah satu minuman haram karena dapat memabukkan. Umat islam dilarang keras mengkonsumsinya walau hanya setetes atau berapapun kadarnya, memabukkan atau tidak dan untuk tujuan apapun maka hukumnya tetaplah haram. Oleh karna itu umat islam diperintah untuk menjauhi khamr tersebut

Semua yang memabukkan adalah khamar dan semua khamar adalah haram.” (HR Muslim dari Ibnu Umar).

Jauhilah khamar, karena ia adalah kunci segala keburukan” (HR. al Hakim dari Ibnu Abbas)

Sebab Diharamkannya Minuman Beralkohol

Allah tidak mengharamkan sesuatu tanpa sebab seperti halnya minuman keras atau minuman beralkohol. Diantara sebab-sebab tersebut adalah

  • Alkohol berdampak buruk bagi kesehatan peminumnya. Seseorang yang meminum alkohol sama halnya dengan merusakn organ tubuh karena pada dasarnya alkohol adalah racun terutama bagi organ hati, pencernaan dan sistem peredaran darah dalam tubuh. Bahkan tidak sedikit kasus orang meninggal yang disebabkan oleh minuman beralkohol.

  • Minuman beralkohol dapat menghilangkan kesadaran atau akal dan pikiran seseorang sehingga dalam keadaan mabuk ia dapat melakukan hal-hal yang diluar jangkauannya seperti melakukan perbuatan kriminal, zina maupun kejahatan lainnya.

  • Minuman beralkohol mengakobatkan seseorang lupa kepada Allah dan lupa melaksanakan ibadah dan hal ini dapat merusak iman seseorang.

  • Dapat menghancurkan potensi sosial maupun ekonomi seseorang karena pada saat mabuk produktifitas seseorang menurun.

  • Menyebabkan kegelisahan masyarakat karena peminum alkohol kerap melakukan hal-hal kriminal dan menyebabkan kerusuhan diantara warga.

Dasar Hukum Minuman Beralkohol

Allah SWT dan Rasulnya dengan tegas melarang konsumsi minuman beralkohol dan haram hukumnya seorang muslim meminum alkohol. Sebagaimana yang disebutkan dalam ayat dan hadits berikut ini

“Hai orang yang beriman! Sesungguhnya (meminum) khamar, berjudi. (berkorban untuk) berhala, dan mengundi nasib dengan panah adalah perbuatan keji dan termasuk perbuatan syetan. Maka, jauhilah perbuatan-perbuatan itu agar kamu mendapat keberuntungan.” (QS.al-Maidah: 90)

“Allah melaknat (mengutuk) khamar, peminumnya, penyajinya, pedagangnya, pembelinya, pemeras bahannya, penahan atau penyimpannya, pembawanya, dan penerimanya.” (HR Abu Daud dan Ibnu Majah dari Ibnu Umar).

Hukum Meminum Alkohol Tanpa Sengaja

Meskipun Allah SWT melarang umatnya untuk meminum minuman keras atau alkohol, bersyukurlah karena Allah memberikan keringan bagi mereka yang melakukannya tanpa sengaja dan tidak mengetahui bahwa minuman yang ia minum adalah alkohol. Misalnya dalam kondisi ini seseorang tanpa sengaja meminum alkohol karena mengira minuman tersebut bukanlah minuman keras ataupun ia tanpa sengaja meminum suatu minuman yang telah tercampur alkohol tanpa sepengetahuannya.

Dalam hal ini seseorang tersebut tidaklah berdosa dan tidak akan mendapatkan hukuman karenanya. Keringanan tersebut adalah karena Allah SWT tidak mencatat dosa seorang muslim apabila ia lupa, tidak sengaja maupun dalam keadaan terpaksa. (baca dosa yang tak terampuni oleh Allah SWT).

Berikut adalah hukum minum alkohol tidak disengaja :

Hadits Rasulullah SAW

Rasulullah bersabda bahwa apa yang dilakukan seseorang secara tidak sengaja, lupa maupun terpaksa tidak dipandang sebagai suatu dosa dan Allah SWT memaafkannya.

“Sesungguhnya Allah memaafkan umatku karena aku (apa yang mereka lakukan) tanpa ada kesengajaan, lupa dan apa yang mereka dipaksa untuk melakukannya.” [Hadits Hasan riwayat Ibnu Majah dan Al Baihaqi)

QS Albaqarah ayat 268
Umat islam memiliki keistimewaan dibandingkan umat sebelumnya dimana saat melakukan kesalahan akibat lupa, tanpa sengaja maupun terpaksa maka mereka tidak dihukum atau berdosa sebagaimana Allah tetap menghukum bani israil atas kesalahan yang mereka lakukan meskipun jika mereka lupa, tidak sengaja maupun terpaksa. Hal ini disebutkan dalam firman Allah SWt berikut

Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. Ia mendapat pahala (dari kebajikan) yang diusahakannya dan ia mendapat siksa (dari kejahatan) yang dikerjakannya. (Mereka berdoa): “Ya Tuhan kami, janganlah Engkau hukum kami jika kami lupa atau kami tersalah. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau bebankan kepada kami beban yang berat sebagaimana Engkau bebankan kepada orang-orang sebelum kami. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa yang tak sanggup kami memikulnya. Beri maaflah kami; ampunilah kami; dan rahmatilah kami. Engkaulah Penolong kami, maka tolonglah kami terhadap kaum yang kafir”. (QS. Al Baqaroh: 286)

Seorang muslim yang berbuat khilaf dengan meminum minuman beralkohol maka tidak ada dosa atas dirinya dan Allah SWt memaafkan perbuatan tersebut.

Panggilah mereka (anak-anak angkat itu) dengan (memakai) nama bapak-bapak mereka; itulah yang lebih adil pada sisi Allah, dan jika kamu tidak mengetahui bapak-bapak mereka, maka (panggilah mereka sebagai) saudara-saudaramu seagama dan maula-maulamu. Dan tidak ada dosa atasmu terhadap apa yang kamu khilaf padanya, tetapi (yang ada dosanya) apa yang disengaja oleh hatimu. Dan adalah Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang…” (QS. Al Ahzab: 5)