Bagaimana Hubungan Status Gizi, Tingkat Pendidikan Ibu, dan Status Sosial Ekonomi Orang Tua Dengan Tingkat Kecerdasan IQ Anak?

IQ anak
Anak yang tumbuh dengan penghasilan orang tua yang rendah mempunyai risiko tertundanya perkembangan kognitif lebih tinggi dibandingkan anak yang tumbuh dengan penghasilan orang tua yang tinggi. Bagaimana Hubungan Status Gizi, Tingkat Pendidikan Ibu, dan Status Sosial Ekonomi Orang Tua Dengan Tingkat Kecerdasan IQ Anak?

1 Like

Hubungan Status Gizi, Tingkat Pendidikan Ibu, dan Status Sosial Ekonomi Orang Tua Dengan Tingkat Kecerdasan IQ Anak


Pertumbuhan anak umur antara satu tahun sampai pra-remaja sering disebut sebagai masa laten atau tenang. Walaupun pada masa ini pertumbuhan fisiknya lambat, tetapi merupakan masa untuk perkembangan sosial, kognitif, dan emosional. Anak usia sekolah mempunyai aktivitas yang lebih banyak sehingga membutuhkan energi yang lebih banyak pula. Di samping itu, sistem penyimpanan glikogen di otot pada anak sangat sedikit, mengakibatkan terbatasnya persediaan asam amino untuk glikoneogenesis. Hal ini dapat berdampak pada keadaan anak yang menjadi tidak bersemangat, lemah, dan lesu (Soetjiningsih, 2002).

Anak membutuhkan nutrisi lebih banyak untuk pertumbuhan tulang, gigi, otot, dan darah. Ditambah lagi dengan berbagai masalah yang menyertai pertumbuhannya, seperti anak mulai memilih-milih makanan sesuai keinginannya, atau pengaruh teman dan iklan di media massa. Anak memiliki risiko malnutrisi apabila kebutuhan nutrisi yang menunjang proses tumbuh kembangnya tidak tercukupi dengan baik.

Pengaruh makanan terhadap perkembangan otak, apabila makanan tidak cukup mengandung zat-zat gizi yang dibutuhkan, dan keadaan ini berlangsung lama, akan menyebabkan perubahan metabolisme dalam otak, berakibat terjadi ketidakmampuan berfungsi normal. Pada keadaan yang lebih berat dan kronis, kekurangan gizi menyebabkan pertumbuhan badan terganggu, badan lebih kecil diikuti dengan ukuran otak yang juga kecil. Jumlah sel dalam otak berkurang dan terjadi ketidakmatangan dan ketidaksempurnaan organisasi biokimia (neurotransmitter) dalam otak. Keadaan ini berpengaruh terhadap perkembangan kecerdasan anak (Pamularsih, 2009).

Hubungan orang tua dan anak, tingkat pedidikan ibu, dan riwayat sosial-budaya juga memberikan efek positif terhadap kecerdasan (Wibowo et al., 1995). Penghasilan orang tua yang rendah menyebabkan terhambatnya perkembangan kognitif anak (Mc Wayne, 2004).