Bagaimana hubungan Sino (China – US Terkait One China Policy pada era George H.W Bush?

Setelah dikeluarkannya peraturan One China Policy oleh Republik Rakyat China yang mengatur dan membatasi hubungan kerjasama negara lain dengan China dan Taiwan. Bagaimana hubungan China dan Amerika pasca One China Policy terutama di era pemerintahan Presiden Amerika George H.W Bush?

Pada masa pemerintahan Presiden George W. Bush, kebijakan Amerika Serikat terhadap Cina dan Taiwan terkait One China Policy lebih mendukung Taiwan. Bush menganggap Cina bukan sebagai strategic partner, namun lebih menampilkan kesan Cina sebagai “America’s enemy”.

Bush meningkatkan penjualan senjata ke Taiwan, menegaskan komitmen untuk pertahanan Taiwan, serta mengubah arah strategi pertahanan Amerika Serikat dari Eropa menjadi fokus pada Asia Pasifik sebagai bentuk counter terhadap kekuatan militer Cina. Cina terus meningkatkan pembelian persenjataan dari Rusia sehingga Amerika melihat hal ini sebagai ancaman, tidak hanya untuk Taiwan, tetapi juga ancaman bagi stabilitas keamanan di wilayah Asia (US Department of Defense, Annual Report on the Military Power of the People’s Republic of China, 2004).

Amerika juga menyatakan keberatan terhadap rencana Uni Eropa untuk mencabut embargo penjualan senjata pada Cina, karena Amerika khawatir hal ini semakin meningkatkan persenjataan Cina. Jika Cina memiliki persenjataan militer yang kuat, Cina akan dengan mudah menyerang Taiwan.

Amerika Serikat melakukan deterrence kepada Cina sehingga Cina tidak menyerang Taiwan secara langsung. Meskipun khawatir dengan peningkatan persenjataan Cina, pemerintahan Bush juga tidak mendukung begitu saja upaya kemerdekaan Taiwan. Bush menolak untuk mendukung upaya pemerintah Taiwan mengubah status quo. Terlebih lagi, Taiwan melakukan aksi-aksi provokatif yang membuat Cina semakin memperkuat persenjataannya. Ini merupakan bentuk implementasi konsep kebijakan strategic ambiguity, dimana AS mempertahankan dukungan pada Cina melalui One China Policy sambil tetap menekan persenjataan Cina, dan menolak upaya kemerdekaan Taiwan sambil tetap memberikan perlindungan terhadap pertahanan Taiwan. Bush merasa tidak perlu menjadi pihak mediator untuk melakukan mediasi antara Cina dan Taiwan ataupun mengambil langkah-langkah untuk mencari solusi perdamaian kedua pihak.