Leadership atau kepemimpinan adalah skill dalam mengatur, mengelola, dan mengarahkan suatu kepentingan organisasi didalam organisasi itu sendiri agar dapat mencapai organisasi tersebut.
Istilah leadership berkaitan dengan kecakapan, sikap, keterampilan dan pengaruh terhadap apa yang ia pimpin. Dalam kepemimpinan seorang pemimpin juga harus memiliki skill kepemimpinan, diantaranya adalah Emotional Intellegence atau kecerdasan emosional.
Setiap manusia mempunyai skill leadership didalam dirinya, hanya saja seberapa besar pengaruhnya bisa menjadikannya menjadi pemimpin. Beberapa cara untuk menumbuhkan jiwa kepemimpinan di dalam diri adalah dengan berani bicara di depan umum, mencoba untuk menjadi orang yang aktif dan inovatif, sering terlibat berkerjasama di dalam tim, berani mengambil resiko dan lain-lain.
Karena sebuah jiwa kepemimpinan sangat penting sekali dimiliki oleh setiap manusia, selain untuk memimpin untuk orang lain, jiwa kepemimpinan juga dapat mengatur hidupnya sendiri. Dan juga leadership penting dalam hal teamwork didalam organisasi agar mencapai tujuan organisasi tersebut.
Kecerdasan emosi adalah kemampuan untuk mendapatkan dan menerapkan pengetahuan dan emosi diri dan orang lain agar bisa lebih berhasil dan bisa mencapai kehidupan yang lebih memuaskan.
Seseorang yang memiliki kecerdasan emosi biasanya memiliki dua unsur penting dalam dirinya antara lain :
- Kemampuan untuk berempati yang dimana memiliki kemampuan untuk membaca dan merasakan apa yang dirasakan oleh orang lain, sebagai contohnya adalah kepandaian kita dalam melayani pelanggan.
- Kemampuan untuk melakukan interaksi sosial dengan orang lain dimana seorang individu mampu mengelola perasaan orang lain dengan baik.
Kecerdasan emosional bagi seorang pemimpin itu begitu penting, karena akan membawa manfaat bagi diri sendiri dan memengaruhi orang-orang yang dibawah pimpinannya. Tak mengherankan bahwa kecerdasan emosi menjadi salah satu utama dalam proses seleksi untuk mendapatkan seorang pemimpin, karena kecerdasan emosilah yang menjadi pilar penentu apakah orang tersebut akan sukses kedepannya jika dibandingkan dengan skill leadership lainnya.
Kecerdasan emosi sangat dibutuhkan untuk para pemimpin di era ini, yang dapat menghadapi permasalahan kompleks yang membutuhkan kemampuan inovatif, tidak hanya sekedar tahu penyelesaiannya, namun mau untuk membangun visi kedepannya yang lebih jauh.
Adapun sumber yang menyatakan bahwa faktor-faktor kecerdasan emosional dibagi menjadi lima yaitu :
- Emphatic respon; kemampuan untuk menyadari perasaan emosi dari orang lain
- Mood regulation; kemampuan untuk mengontrol perasaan yang mengganggu
- Interpersonal skill; kemampuan dalam mengatur hubungan dan membangun network
- Inter-motivation;
- Self-awereness; kemampuan seseorang untuk mengerti mood, emosi dan dorongan serta efek dari semua itu.
Penerapan dari kecerdasan emosional pada diri kita dilakukan melalui pengelolaan gejala tubuh antara lain : kapan kita tersenyum, cemberut, bahagia, tertawa, gembira, sedih, marah, kesal, gundah, gelisah dan lain-lain.
Bicara soal leadership, tak lepas dari tokoh dunia yang terkenal dengan gaya kepemimpinannya, yaitu Sang Proklamator negara kita, Ir. Soekarno. Beliau adalah pemimpin yang kharismatik, memiliki semangat pantang menyerah dan rela berkorban demi persatuan dan kesatuan serta kemerdekaan bangsanya.
Selain itu beliau juga memiliki kecerdasan emosi yang luar biasa. Beliau dapat menerapkan kecerdasan emosi tersebut untuk melawan para penjajah-penjajah dan memanfaatkan vacum of power untuk saat paling berharga, yaitu memproklamasikan kemerdekaan Indonesia.
Gaya kepemimpinan yang diterapkan oleh Ir. Soekarno berorientasi pada moral dan etika ideologi yang mendasari negara, sehingga sangat konsisten dan sangat fanatik, cocok diterapkan pada era tersebut. Sifat kepemimpinan yang juga menonjol dan Ir. Soekarno adalah percaya diri yang kuat, penuh daya tarik, penuh inisiatif dan inovatif serta kaya akan ide dan gagasan baru. Sehingga pada puncak kepemimpinannya, pernah menjadi panutan dan sumber inspirasi pergerakan kemerdekaan dari bangsa-bangsa Asia dan Afrika.
Dengan begitu, seorang pemimpin adalah orang yang berjiwa sosial dan dapat mengatur, mengelola, dan mengarahkan orang-orang yang berada dibawahnya dengan mancapai suatu tujuan tertentu.
Peran kepemimpinan pun sangat penting dalam kehidupan sehari-hari, karena tanpa ada jiwa kepemimpinan kita tidak dapat mengatur diri kita dan bahkan orang disekitar kita. Kecerdasan emosi pun menjadi kunci utama dalam sebuah kepemimpinan karena kecerdasan emosi adalah yang menjadi penentu untuk seseorang akan maju kedepannya.