Bagaimana hubungan efikasi diri dengan kecemasan?

Efikasi diri merupakan sebuah keyakinan atau rasa percaya pada diri sendiri bahwa dirinya mampu mengorganisasi, melakukan suatu tuga, mecapai tujuan atau keinginan, menghasilkan sesuatu serta mengimplementasi tindakan untuk mencapai keahlian tertentu. Efikasi diri berkaitan dengan kepercayaan diri seseorang terhadap kemampuannya sendiri. Pada akhirnya, efikasi diri seseorang dapat mempengaruhi keyakinan ataupun kecemasan dalam dirinya.

Bagaimana hubungan efikasi diri dengan kecemasan ?

Hubungan efikasi diri dengan kecemasan yaitu :

  1. Menentukan target usaha seseorang
    Seseorang yang memiliki efikasi diri yang tinggi cenderung menempatkan dirinya dalam sebuah scenario kesuksesan. Hal ini berikutnya akan memicu dirinya untuk selalu berusaha dan berjuang untuk mencapai target tersebut. Dia akan menyusun langkah-langkah maupun perencanaan yang diperlukan untuk memastikan dirinya melakukan usaha yang terbaik disertai keyakinan dan kepercayaan diri. Semua hal ini akan membuatnya sibuk dan tidak sempat untuk merasakan kecemasan yang tidak perlu.

  2. Efikasi diri mempengaruhi tingkat usaha
    Seorang siswa yang tidak percaya dengan kemampuannya sendiri akan cenderung kurang berusaha dalam melakukan sesuatu. Artinya, seseorang yang memiliki efikasi diri yang rendah bisa membuat usahanya dalam mencapai sesuatu menjadi tidak maksimal. Pada akhirnya dia pun akan menyesal dan merasa cemas bahwa hasil yang akan dia dapatkan tidak sesuai target dan ekspektasinya.

  3. Mempengaruhi pengambilan keputusan atau tindakan
    Jika seorang individu memiliki efikasi diri yang tinggi, maka dia akan mengambil tindakan atau keputusan yang dia yakini benar. Dia pun yakin bahwa apa yang dia lakukan adalah yang terbaik dan hal ini akan memberi rasa tenang di dirinya karena dia tidak ragu dalam melangkah. Hal ini berbeda jika dibandingkan dengan orang yang memiliki efikasi diri rendah. Seseorang yang efikasi dirinya rendah akan cenderung ragu dan takut mengambil keputusan. Dia selalu tidak yakin dengan dirinya sendiri yang pada saat bersamaan juga menimbulkan rasa cemas bahwa apapun yang dia lakukan tidak cukup baik.

  4. Mudah menyerah dan takut tantangan
    Seseorang yang memiliki efikasi diri rendah lebih sering merasa tidak mampu dalam melakukan sesuatu. Hal ini akan membuat orang tersebut menjadi mudah menyerah dan takut tantangan. Dia akan mudah merasa cemas tentang hal-hal yang dia rasa tidak bisa dia tanggung. Dia juga selalu mencemaskan dirinya, apakah dia mampu melalui tantangan atau hambatan yang sedang menghadang.

  5. Efikasi diri berperan dalam daya tahan banting
    Seseorang yang memiliki rasa percaya pada diri sendiri yang tinggi lebih bisa mentolerir rasa sakit dan mengendalikan stress yang dialami. Artinya, efikasi diri juga bisa mengendalikan situasi-situasi yang bisa menimbulkan kecemasan dan ketegangan pada individu tersebut. Dari penelitian yang dilakukan, diketahui bahwa efikasi diri bisa mengaktifkan zat bernama opioid di tubuh yang berperan mengatasi rasa sakit, sehingga bisa menjadi obat alami untuk tubuh menghadapi kecemasan yang muncul.

  6. Lebih mampu menghadapi kegagalan
    Dengan keberadaan rasa yakin dan percaya dengan kemampuan diri sendiri, seseorang akan lebih mampu menghadapi kegagalan. Dia tidak mudah stress ataupun menyalahkan keadaan di sekitarnya. Dia yakin bahwa apa yang dicapainya saat ini memang merupakan hasil dari usaha terbaiknya.

  7. Meningkatkan motivasi
    Menurut Bandura (1994), efikasi diri juga berperan dalam menumbuhkan motivasi dengan cara membantu menentukan tujuan, meningkatkan daya usaha, memperlama waktu untuk bertahan dalam kesulitan, dan meningkatkan daya tahan diri dalam mengadapi kegagalan. Dengan semua hal ini, tentu seseorang yang memiliki efikasi diri tidak akan mudah cemas karena telah tahu apa yang dia lakukan merupakan pilihan atas keinginannya sendiri untuk mencapai tujuan yang diyakininya.