Bagaimana Hubungan antara Transnational dan NGO?

transnasional NGO

Bagaimana hubungan antara keduanya?

Transnasionalisme menyuguhkan ide mengenai berkurangnya peran atau pengaruh dari aktor negara yang dibatasi oleh wilayah dan kekuasaan. Dalam transnasionalisme hubungan antar negara menjadi lebih cair dan bersifat lintas batas. Sistem yang telah bergeser menjadi lebih transnasional tersebut kemudian memunculkan aktor non negara dengan pengaruh yang cukup signifikan di berbagai ranah. Dalam paham transnasionalisme, peluang aktor non negara untuk berkolaborasi atau bahkan mempengaruhi kebijakan aktor negara terbuka lebar.

Salah satu aktor non negara yang cukup signifikan dalam transnasionalisme adalah Non Government Organization atau lebih dikenal dengan sebutan singkatnya, NGO. NGO dikenal sebagai aktor vokal dengan berbagai agenda advokasi terhadap suatu isu yang dilakukannya. Melalui berbagai media seperti publikasi, penelitian, hingga kampanye, NGO melakukan advokasi lintas batas negara dan banyak mengusung perihal minor yang mereka “perjuangkan”. Perkembangan pesat aktor NGO pun melahirkan berbagai macam NGO di bermacam ruang lingkup, meliputi Hak Asasi Manusia (HAM), pendidikan, lingkungan, kesehatan dan lain sebagainya.

Aktor non negara, seperti NGO, dan gerakan transnasional adalah dua hal yang tidak terpisah satu sama lain. Gerakan transnasional menjadi salah satu metode bagi NGO dalam upayanya mengusung sebuah isu. Gerakan yang bersifat lintas batas negara tersebut memungkinkan ranah gerak yang lebih luas bagi aktor non negara, karena usaha yang dilakukan tidak dibatasi oleh teritori tertentu. Contohnya seperti advokasi isu korupsi di Indonesia yang digawangi oleh Transparency International , isu hak anak-anak di wilayah Timur Tengah oleh Save The Children, serta advokasi lingkungan di berbagai regional oleh Greenpeace dan World Wide Fund (WWF).