Bagaimana hubungan antara ilmu pemerintahan dengan antropologi?

Antropologi adalah studi tentang umat manusia, berusaha menyusun generalisasi yang bermanfaat tentang manusia dan perilakunya serta untuk memperoleh pengertian yang lengkap tentang keanekaragaman manusia.

Hubungan antara Ilmu Pemerintahan dan Antropologi:

Setiap ilmu pastilah memiliki kelebihan dalam bidangnya masing-masing, dan setiap ilmu adalah hal yang sangat berguna. Tetapi bagi sebagian orang awam, mereka belum mengetahui manfaat dari berbagai ilmu jika digabungkan. Ilmu-ilmu yang ada jika ditarik maknanya lebih dalam lagi dan dihubungkan dengan ilmu lainnya, pastilah akan sangat berketerkaitan.

Tidak terkecuali bagi Ilmu Pemerintahan. Ilmu Pemerintahan ataupun Ilmu Politik jika dilihat dari dasarnya saja tidak jauh-jauh dari hubungan dengan masyarakat atau orang sekitar. Jika Ilmu Pemerintahan ini digabungkan dengan Antropologi pastinya akan sangat berketerkaitan. Karna dasar dari Antropologi ini adalah Sosiologi yang berupa sosial akan sangat berketerkaitan dengan Ilmu Pemerintahan yang juga mempelajari tentang kehidupan sosial; dalam hal ini adalah masyarakat.

Antropologi yang termasuk dalam jajaran Ilmu Sosiologi ini sangat membantu terhadap perkembangan Ilmu Pemerintahan, terutama dalam memberikan analisis terhadap kehidupan sosial secara umum ataupun menyeluruh.

Peningkatan perhatian pada hubungan antara Ilmu Pemerintahan dan Antropolgi semakin meningkat dengan bertambahnya perhatian dan penelitian-penelitian yang dilakukan tentang kehidupan serta usaha modernisasi politik dan pemerintahan di negara-negara baru. Penelitian yang dilakukan pada awalnya mengenai negara-negara baru dan berkisar pada masalah-masalah yang bersifat makro, seperti pengaruh dari kolonialisme, perjuangan dalam mendapatkan kemerdekaan, kedudukan dan peran para elite nasional, masalah-masalah yang dihadapi oleh pemerintah pusat dalam negara-negara baru, dan sebagainya.

Penduduk Indonesia yang terdiri dari berbagai macam suku bangsa yang masing-masing mempunyai daerah asal dan kebudayaannya sendiri, dan hal itu pastilah sudah mengakar jauh ke dalam kehidupan masyarakat sejak berpuluh-puluh tahun silam. Jika hal itu dihubungkan dengan Ilmu Pemerintahan, kesadaran akan kenyataan yang ada tersebut memungkinkannya untuk melaksanakan beberapa penelitian yang khusus, seperti; besar-kecilnya pengaruh pemikiran dan pergerakan dalam bidang politik khususnya pemerintahan di berbagai daerah dengan perbedaan suku,agama dan juga sistem sosialnya.

Jika dilihat dari segi lain, kita bisa melihat pengaruh Antropologi terhadap Ilmu Pemerintahan khususnya dalam pengaruhnya di bidang teori, khususnya dalam menunjukkan perbedaan struktur sosial serta pola dari kebudayaan yang berbeda-beda pada tiap tempat, kelompok, atau komunitas. Selain itu, dalam segi penerapan teori Antropologi juga telah berperan dan berpengaruh dalam bidang metodologi penelitian Ilmu Pemerintahan.

Salah satu pengaruh yang amat berguna dan amat sangat berpengaruh serta terkenal yang kini sering dipakai dalam penelitian Ilmu Pemerintahan ialah metode peserta pengamat (participant observer). Metode penelitian ini mengharuskan para pengamat untuk meneliti gejala-gejala kehidupan sosial “dari dalam dan dasar” di dalam masyarakat yang akan menjadi objek penelitiannya. Hasil yang akan diperoleh dengan menerapkan praktik kerja semacam ini adalah para pengamat dapat mengembangkan pembinaan teori dari Antropologi atas dasar kenyataan konkret baik yang dialami dan diamati sendiri, dan yang berhubungan dengan Ilmu Pemerintahan.

(Sumber: Budiardjo, Miriam. 2013. Dasar-Dasar Ilmu Politik. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama)