Bagaimana hubungan antara gigi geligi saat gerakan excursive dan fungsional mandibula?

Gerakan utama mandibula terdiri dari gerakan membuka, menutup, gerakan rahang ke kiri dan ke kanan ( gerakan lateral ), protrusi dan retrusi.

Gerakan excursive adalah gerakan lateral, protrusif dan retrusif.

Bagaimana hubungan antara gigi geligi saat gerakan excursive dan fungsional mandibula ?

Oklusi yang menggambarkan hubungan gigi geligi saat gerakan excursive dan fungsional mandibula terdiri dari tiga tipe. Ketiga tipe itu adalah bilateral balanced occlusion, unilateral balanced occlusion, dan mutually protected occlusion.

1) Bilateral Balanced Occlusion

Menurut Glossary of Prosthodontic Terms, bilateral balanced occlusion/articulation (oklusi seimbang) merupakan kontak oklusal gigi anterior dan posterior secara simultan dan bilateral pada posisi sentrik dan eksentrik. Konsep ini mengharuskan adanya kontak sejumlah maksimal gigi dalam semua posisi excursive mandibula. Selama gerakan lateral gigi-geligi posterior saling berkontak pada working side dan non-working side (balancing side).

Pada working side, tonjol ridge bukal mandibula berkontak dengan tonjol ridge bukal maksila, dan tonjol ridge lingual mandibula berkontak dengan tonjol ridge lingual maksila. Pada balancing side, tonjol bukal mandibula dan oklusalnya menghadap ke ridge triangular, berkontak dengan tonjol lingual maksila dan oklusalnya menghadap ridge triangular. Oklusi seimbang berguna dalam kontruksi gigi tiruan penuh yang mana kontak pada balancing side penting untuk mencegah protesa tipping. Namun, pada gigi geligi asli, kontak tersebut bersifat traumatis, dapat menyebabkan disfungsi TMJ, kelainan periodontal, dan keausan. Karena pada kontak oklusi seimbang, ditemukan adanya kekuatan yang destruktif.

2) Unilateral Balanced Occlusion

Unilateral balanced occlusion atau group function, menurut Glossary of Prosthodontic Terms, merupakan sejumlah kontak antara gigi geligi mandibula dan maksila pada working side saat gerakan lateral, yang mana kontak sejumlah gigi yang simultan bertindak sebagai suatu grup untuk mendistribusikan kekuatan oklusal. Pada working side, terjadi kontak tonjol bukal seperti yang terjadi pada artikulasi seimbang.

Tapi, pada balancing side tidak terjadi kontak. Konsep ini awalnya dari kerja Schuyler, yang mulai meneliti kerusakan gigi yang berkontak pada balancing side. Ia menyimpulkan bahwa dalam keseimbangan cross-arch penuh tidak penting dalam gigi asli, sangat baik menghilangkan semua kontak gigi pada nonworking side.

Konsep ini diadaptasi oleh Pankey-Mann untuk digunakan dalam rekonstruksi oklusal, selanjutnya dikenal sebagai konsep Pankey-Mann- Schuyler yang mana menjelaskan bahwa pada group function, kuantitas stress lateral tertentu pada gigi posterior memberi stimulus periodontal yang penting dan meratakan beban oklusal ke sejumlah gigi selama masih dalam toleransi fisiologis.

3) Mutually Protected Occlusion

Mutually Protected Occlusion atau canine-protected occlusion (canine protection/cuspid protected), menurut Glossary of Prosthodontic Terms, adalah bentuk artikulasi yang saling melindungi dan menguntungkan karena adanya overlap vertikal dan horizontal gigi kaninus membuat gigi geligi posterior tidak berkontak saat gerakan excursive mandibula dan disebut dengan disoklusi. Berdasarkan konsep oklusi ini, gigi anterior menerima semua beban dan gigi posterior tidak oklusi dalam tiap posisi excursive mandibula.

Pada intercuspasi maksimum yang bersamaan dengan posisi kondilus mandibula optimal, semua gigi posterior berkontak dengan kekuatan yang diarahkan sepanjang sumbu panjangnya. Sedangkan, gigi anterior saat intercuspasi maksimum sedikit terpisah (tidak berkontak). Karena gigi anterior melindungi gigi posterior dalam excursi mandibula, dan gigi posterior melindungi gigi anterior pada posisi intercuspal, tipe oklusi ini dikenal sebagai mutually protected occlusion (saling melindungi yang menguntungkan).2-4
Teori cuspid protected diperkenalkan oleh Nagao (1919), Shaw (1924) dan D’Amico (1958), dan berdasarkan pada sifatnya, gigi kaninus paling cocok untuk mengarahkan excursi mandibula.

Alasannya antara lain :

  • Kaninus mempunyai rasio mahkota-akar yang bagus, mampu mentolerir kekuatan oklusal yang tinggi.

  • Akar kaninus mempunyai area permukaan yang lebih besar daripada gigi di sebelahnya, menyediakan proprioceptor yang lebih besar.

  • Bentuk permukaan palatal kaninus atas berupa konkaf sehingga cocok untuk menjadi guidance gerakan lateral.