Bagaimana hasil penelitian mengenai magmatisme granitoid yang ada di Pulau Bangka?

Geologi regional Pulau Bangka termasuk dalam provinsi granitoid bagian timur (eastern range) dan utama (main range) yang juga menyusun batuan di Semenanjung Malaya dan Sumatera. Granit berumur Trias tersebut berhubungan dengan pembentukan timah yang membentang dari Indo China - Semenanjung Thailand – Malaysia - Kepulauan Riau - Pulau Bangka & Belitung hingga Kalimantan Barat sebagai Granite Tin Belt.

image

Batas antara provinsi utama dan timur menerus ke selatan yang mungkin ditemui di Sumatera serta dipercaya membatasi Tin Island dan Sumatera bagian timur sebagai blok Sibumasu (Siam-Burma-Malaysia-Sumatera).

Kompilasi dan publikasi penelitian mengenai pluton granit pada jalur timah di Asia Tenggara termasuk di Pulau Bangka menyimpulkan batuannya sebagai Granit Biotit yang dibedakan menjadi dua provinsi granitoid yaitu Provinsi Utama (Main Range) meliputi granit di daerah Bangka Barat (Menumbing), Bangka Utara (Belinyu), Pemali, dan Permisan sedangkan Provinsi Timur (Eastern Range) meliputi Bangka Tengah (Pading) dan Bangka Selatan (Toboali) seperti pada gambar di bawah ini.

image

Tipologi granitoid dibagi menjadi tipe I dan S dipublikasikan oleh Chappel dan White berdasarkan kandungan SiO2, Na2O dan K2O. Tipe I dicirikan metaluminious, sedikit peraluminous, relatif sodik, dengan kandungan SiO2 berkisar (56–77%), sedangkan tipe S dicirikan peraluminous, relatif potasik, dan komposisi silika lebih tinggi (64-77%). Tipe I dan tipe S juga mengacu pada yang berpengaruh terhadap magmatisme, berasal dari batuan beku (Tipe I) dan sedimen (Tipe S).

Granitoid bagian timur Sumatera termasuk bagian dari Kepulauan Timah memiliki nilai rasio 87Sr/86Sr tinggi yang berhubungan dengan granitoid tipe S pada bagian tengah dari terrane Sibumasu. Berdasarkan rasio isotop 86Sr/87Sr, Granite Tin Belt Asia Tenggara dibedakan menjadi tiga, yaitu barat (0,714-0,740), tengah (0,711- 0,719), dan timur (0,708-0,712) yang secara berurutan tipologi granitoidnya adalah S+I, S, dan I. Kepulauan Timah umumnya termasuk dalam granitoid tipe S berumur Trias Akhir.

Penelitian lainnya mengenai Granit Pulau Bangka membedakan dua tipe granit, yaitu I dan S. Tipe I yaitu Bangka Selatan dan Pangkal Pinang sedangkan tipe S, yaitu Bangka Barat, Bangka Tengah, dan Belinyu.

Magmatisme Pulau Bangka
Sumber magma dan kemungkinan kontaminasinya dilakukan dengan data unsur jejak yang di plot dalam diagram Ta/Yb - Th/Yb

Hal ini menunjukkan Granitoid Pulau Bangka berasal dari dua tipe sumber berbeda, yaitu shoshonitik untuk Granitoid Bangka Utara (Belinyu) dan Bangka Tengah, kerak untuk Granitoid Bangka Selatan dan Barat. Perbedaan sumber tersebut diinterpretasikan juga sebagai episode magmatisme dari geodinamik masing-masing yang berbeda pada continental margin sebagai produk subduksi dan kolisi.

Sumber shoshonitik dapat terbentuk di benua sebagai magmatic arc atau post-collisional yang berhubungan dengan subduksi. Anomali negatif Nb pada Granitoid Pulau Bangka mengindikasikan pula pengaruh subduksi seperti yang digambarkan sebagai berikut.

Pola diagram unsur tanah jarang dengan pengayaan LREE dan anomali negatif Eu juga tipikal granitoid yang berhubungan dengan subduksi, baik pada island arc atau active continental margin.

Keterdapatan mineral-mineral pada Granitoid Bangka Barat sebagai indikasi karakter peraluminous sebagai tipologi granit tipe S yang sumber magmatismenya dipengaruhi kerak selaras dengan plot diagram Th/Yb-Ta/Yb). Berdasarkan analisis geokimia unsur utama secara umum Granitoid Pulau Bangka tergolong peraluminous dengan pola diagram variasi Harker yang normal, nilai indeks SiO2-A/CNK di bawah 1,1 sebagai karakter tipe I sehingga pengaruh magmatisme asal mantel yang lebih dominan. Hasil tersebut diklarifikasi dengan analisis diagram unsur jejak lain yang lebih stabil, yaitu rasio Zr/Y dimana membagi afinitas menjadi Calc-Alkaline pada Granitoid Bangka Utara (Belinyu) dan Tengah serta High-K Calc Alkaline.

Kombinasi rasio Th/U dengan plot diagram Th/Yb-Ta/Yb di mana Granitoid Bangka Utara (Belinyu) dan Bangka Tengah berada dalam pola sumber dari Calc-Alkaline menuju shoshonitik dengan sumber magmatisme sebagai karakteristik magma tipe I sedangkan Bangka Selatan dan Barat dengan sumber magmatisme crust sebagai karakteristik magma tipe S. Plot diagram unsur jejak relatif lebih bisa diterima dikarenakan sifat unsur Ta, Th, dan Yb yang sangat stabil terhadap proses magmatik.

Schwartz dan Cobbing menyimpulkan dua Provinsi granitoid, yaitu Provinsi Utama (Main Range) atau tipe S meliputi granit di daerah Bangka Barat (Menumbing), Bangka Utara (Belinyu), Pemali, dan Permisan sedangkan Provinsi Timur (Eastern Range) atau tipe I meliputi Bangka Tengah (Pading) dan Bangka Selatan (Toboali). Modifikasi provinsi dan tipologi Granitoid Pulau Bangka hasil penelitian ini secara grafis disajikan dalam gambar berikut.